Bumi masih terus melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, bahkan sejak mereka mengetahui ada dua pria yang mengikuti mereka bulan tidak melepaskan genggamannya pada baju bumi. Hal itu bulan lakukan untuk melampiaskan rasa takutnya. Mereka berdua heran, siapa pria itu? Kenapa mereka mengejar bumi dan bulan?. Dua pria itu sudah dekat di belakang motor bumi. Bumi terlihat khawatir, bukan karna khawatir pada dirinya melainkan khawatir jika bulan kenapa napa.
"Kita berhenti aja ya? Biar gua lawan mereka dulu" ujar bumi. Bumi bisa melihat respon bulan dari kaca spionnya, gadis itu menggeleng.
"Nggak, jalan aja sampe kita pulang. Gue ga mau ya lo kenapa napa" sahut bulan. Bumi tersenyum dan kembali berucap
"Nggak akan bisa lan, mereka bakal ngelakuin hal berbahaya sebelum kita sampe di rumah. Ikutin ucapan gua ya? " ujar bumi lagi. Bulan menatap bumi khawatir, ia tidak ingin adiknya kenapa napa. Tapi akhirnya bulan mengangguk
Bumi melajukan motornya ke sebuah gang sepi, ia memberhentikan motornya disana. Bumi melepas helmnya dan menyibakkan rambutnya ke belakang lalu ia turun dari motor menatap dua pria yang kini menutup jalan keluar mereka. Dua pria itu juga membuka helm mereka, memperlihatkan wajah mereka yang menyeramkan.
"Lu pada siapa? Kenapa ngikutin motor gua? " tanya bumi. Dua pria itu nampak menatapnya remeh dan menyeringai
"Kami mau gadis yang di belakang kamu, bos kami menginginkan gadis itu" ujar salah satu dari mereka. Bulan yang mendengar bahwa dirinya lah yang diincar pun semakin takut.
"Ga akan gua biarin lu nyentuh kakak gua ya nyet" sahut bumi. Namun kedua pria itu malah tertawa seolah kini bumi tengah melontarkan lelucon
"Hei anak kecil, ucapanmu itu menantang sekali ya? Kau itu hanya perempuan, ga akan bisa ngelawan kami. Lebih baik minggir dan serahin gadis itu" bumi menggertakkan giginya. Berani sekali mereka meremehkan seorang bumi evrin radenjaya.
"Ngeremehin banget lu, inget ya lu itu lahir dari seorang perempuan. Pake ngeremehin, dasar botak! " ujar bumi. Ucapannya itu fakta, dua pria itu memang botak.
"Habisin aja ini anak kecil"
Dua pria itu langsung menyerang bumi secara bersamaan. Bumi yang mendapatkan serangan secara bersamaan itu tentunya menghindar. Ia menendang perut salah satu dari pria itu hingga pria itu tersungkur kebelakang. Bumi belum bisa berbangga diri karna masih ada satu lagi. Pria tersebut berusaha menyerang bumi di area dada dan perut namun itu adalah hal sulit karna bumi terus saja menghindar dan menangkis. Hingga ketika pria itu lengah bumi memberikan sebuah pukulan dihidung pria itu dengan sangat kuat hingga mengeluarkan darah juga pria itu tersungkur ke tanah, didekat bulan.
"Tuh kan kak, gua bisa ngalahin mereka" ujar bumi sembari menghadap ke bulan. Bulan hanya bisa tersenyum dan memberikan tepuk tangan.
Tanpa bumi sadari pria yang ada di belakangnya berdiri dan menghampiri dirinya. Dengan cepat pria itu menahan kedua tangan bumi hingga gadis itu memberontak. Pria itu mengode temannya yang dipukul oleh bumi pada bagian hidung agar menghabisi bumi. Pria lainnya mengangguk dan berjalan menghampiri bumi. Saat pria itu ingin memukul perut bumi, bumi terlebih dulu menendang dada pria itu hingga mundur beberapa langkah lalu bumi menghentakkan tangannya hingga terlepas dan menyikut pria yang menahannya tadi.
Bumi memutar badannya menghadap pria yang menahannya. Pandangan bumi berubah, mata setajam mata elang itu menatap ke arah pria yang menahannya seolah ingin membunuh.
Bulan yang melihat adiknya berhasil mengalahkan Dua pria sendirian pun merasa kagum. Namun rasa kagum itu harus digantikan rasa panik sebab pria lain berjalan perlahan menghampiri bumi dengan membawa sebuah balok kayu. Bulan segera membuka helm nya agar suara teriakannya bisa lebih besar.
"BUMI AWAS!! " bumi yang me dengar teriakan bulan pun menoleh dan secara bersamaan pria lain yang ada di belakangnya memukul punggung bumi menggunakan balok kayu
DUGH
bumi perlahan mulai menjatuhkan dirinya ke tanah, awalnya ia bisa menyangga tubuhnya menggunakan lututnya juga tangan kirinya. Pria dihadapan bumi tidak menyia-nyiakan kesempatan, pria itu langsung menendang pinggang bumi hingga gadis itu tersungkur ke samping dan kesadaran bumi menghilang.
"Bumi!! " bulan ingin menghampiri adiknya namun tangannya di tahan oleh pria yang memukul bumi menggunakan balok kayu. Bulan tentunya memberontak
"Lepaskan aku!! Bum- mmpphh" bulan ingin berteriak namun pria yang menahannya membungkam mulutnya menggunakan sebuah kain yang sudah diberi obat bius. Perlahan, kesadaran bulan mulai menghilang hingga semuanya terasa gelap.
"Akhirnya, bos pasti senang kita membawa adiknya" ujar pria yang menahan tubuh bulan.
"Ya, aku sudah mengabari yang lain agar membawa mobil kemari untuk membawa gadis itu"
"Lalu? Gadis yang kuat ini diapakan? "
"Tinggalkan saja"
Tak berselang lama sebuah mobil berwarna hitam sampai didepan gang sepi itu. Pria itu segera menggendong tubuh bulan dan memasukkan bulan ke dalam mobil. Sedangkan pria satunya lagi merubah posisi bumi yang awalnya terbaring menjadi duduk dan ia senderkan ke tembok. Ketika mobil yang membawa bulan telah pergi, dua pria itu langsung menaikki motor mereka dan ikut pergi dari sana meninggalkan bumi sendirian.
TBC
Huh.. Konflik dimulai
Jangan lupa vote and share ya
See you

KAMU SEDANG MEMBACA
Consider me [END]
RomanceBagaimana rasanya menikah dengan seorang pria yang masih belum selesai dengan masa lalunya? itulah yang dirasakan Leona. suaminya yaitu azka masih mencintai masa lalunya yang telah tiada. terkadang azka memanggil Leona dengan nama masa lalunya. sifa...