Nyonya Leana dan Leona kini tengah duduk bersama di sofa ruang keluarga. Leona sedang menonton sebuah berita di tv sedangkan sang ibu tengah menjahit. Kemana tuan Jonathan? Pria itu tengah pergi ke perusahaan nya untuk melihat keadaan sebab selama ini tuan Jonathan mempercayakan perusahaan nya untuk diurus oleh orang kepercayaan nya, jadi ia hanya datang sesekali untuk melihat keadaan perusahaan nya. Bumi dan bulan? Kedua gadis itu pergi keluar setelah sarapan tadi, katanya sih mau jogging sekalian jalan jalan.
"Leona, boleh ibu menanyakan sesuatu? " tanya nyonya Leana, ia tak menatap Leona sama sekali karna ia fokus menjahit sulaman tangan. Leona yang mendengar itu pun menatap sang ibu
"Silahkan ibu, ibu ingin bertanya apa? " tutur Leona. Nyonya Leana menatap putrinya dan meletakkan jahitannya tadi.
"Sebelumnya maaf jika ibu ikut campur, tapi apa kau tidak mau menceraikan Azka? Kau lihat bukan, selama ini ia tak memperdulikan dirimu juga cucuku. Ia lebih memikirkan mendiang sepupumu yaitu ciara. Dengar nak, selama ini ibu merasa khawatir denganmu terlebih melihat perilaku Azka seperti itu" ujar nyonya Leana. Leona menatap netra sang ibu, terdapat kesedihan disana. Leona tak mau terlihat sedih, jadi ia tersenyum sembari memeluk sang ibu yang berada di dekatnya.
"Terima kasih karna sudah mengkhawatirkan putrimu ini ibu, tapi untuk hal itu masih Leona pertimbangkan" jawab Leona. Nyonya Leana mengelus tangan putrinya dan mencium kening Leona.
"Ibu juga khawatir pada bumi, cucuku itu terlihat benci pada ayahnya sendiri. Apa dia tak pernah menanyakan kabar ayahnya? " tanya nyonya Leana lagi. Leona melepaskan pelukannya
"Nampaknya dia memang sudah membenci Azka, ibu. Bahkan untuk mendengar dan menyebutkan nama ayahnya sendiri ia tak mau" ujar Leona. Itulah faktanya, bumi membenci ayahnya sendiri. Tapi itu wajar bukan?
***
Disisi lain
Bumi dan bulan kini tengah berjalan di trotoar. Mereka tadinya jogging, namun karna lelah mereka memutuskan untuk berjalan saja. Bulan menggunakan celana panjang yang memang di khususkan untuk olahraga dengan atasan kaus berlengan panjang sedangkan bumi menggunakan celana trening dengan atasan sebuah hoodie berwarna abu abu.
"Bumi, lihat disana banyak yang menjual makanan" ujar bulan sembari menunjuk ke arah sebuah bazar yang menjual banyak makanan, selain makanan ada yang menjual bahu, pernak pernik yang indah, dan banyak lagi.
"Lalu? " sahut bumi. Bulan tersenyum memandang adiknya
"Hehe, ayo kesana" ajak bulan. Bumi mendengus pelan
"Kau bawa uang? " tanya bumi. Bulan menunjukkan cengirannya dan menggeleng
"Uang ku ketinggalan, pakai uang mu ya? " ujar bulan. Mau tak mau bumi harus menuruti permintaan bulan.
Mereka berjalan menuju bazar itu dengan bulan yang menggandeng adiknya, sedangkan bumi hanya berjalan sembari memasukkan kedua tangannya di jantung hoodie. Kupluk hoodienya ia naikkan ke atas kepala hingga menutupi rambutnya, paling tidak hanya poninya yang terlihat. Hal itu membuat bumi dan bulan seperti sepasang kekasih. Wajar sih, muka bumi juga lumayan tampan.
Mereka pergi ke sebuah stan yang menjual mille crepes. Bulan nampak memilih varian mille crepes, semuanya nampak lezat. Bumi sendiri hanya berdiri di sisi kakaknya, ah ia harus merelakan uangnya. Tanpa mereka sadari, penjual mille crepes itu memandang mereka sembari tersenyum.
"Pacarnya ganteng ya mbak? " ujar penjual itu. Bulan dan bumi sontak menoleh
"Pacar? Maaf mbak, dia adek saya" ujar bulan. Penjual itu nampak tercengang
"Dan saya ini perempuan mbak" sambung bumi. Penjual itu semakin tercengang. Bulan hanya tersenyum melihat jika penjual itu tersenyum canggung.
"Saya mau mille crepes nya satu yang rasa red velvet" ucap bulan. Penjual itu mengangguk dan mengambil mille crepes tersebut dan memasukkannya ke dalam wadahnya lalu wadah tersebut ia masukkan ke kantung plastik dan ia berikan pada bulan.
"Terima kasih, bumi bayar" titah bulan. Dengan malas bumi mengeluarkan uang berwarna biru dan memberikannya kepada penjual tersebut.
"Ini kelebihan kak"
"Gapapa, ambil aja"
Bumi langsung menarik bulan pergi dari sana karna jika tidak bulan bisa kalap dan membeli apapun disana. Bumi tidak masalah dengan apapun yang dibeli kakaknya asalkan itu menggunakan uang bulan sendiri, lah ini? Pake uang dia.
Tbc
Gajelas dulu hehehe. Soalnya el lagi sibuk jadi ide nya cuman segini.
Jangan lupa vote and share
See you

KAMU SEDANG MEMBACA
Consider me [END]
RomantikBagaimana rasanya menikah dengan seorang pria yang masih belum selesai dengan masa lalunya? itulah yang dirasakan Leona. suaminya yaitu azka masih mencintai masa lalunya yang telah tiada. terkadang azka memanggil Leona dengan nama masa lalunya. sifa...