CM : 27

307 37 3
                                    

Cuaca tiba tiba berubah menjadi mendung dan rintik hujan mulai turun membasahi kota. Padahal awalnya cuaca cerah namun berubah secara tiba-tiba. Azka kini tengah berjalan di pinggir jalan sembari menggunakan payung, ia hanya ingin menyegarkan pikirannya. Azka kini memandangi jalanan di sekitar, jalanan ini sangat sepi. Hingga ketika Azka melewati sebuah gang, Azka melihat seseorang tergelatak tak sadarkan diri di dalam gang itu. Azka yang penasaran pun memasuki gang sepi itu untuk melihat kondisi orang tersebut. Semakin dekat Azka melihat jika tubuh seseorang itu terduduk bersandar ke tembok, dengan beberapa memar.

"Siapa dia? Kenapa bisa ada disini? " tanya Azka pada dirinya sendiri. Azka meletakkan payung yang ia gunakan dan tidak perduli jika tubuhnya akan basah. Azka mulai berjongkok menyamakan tingginya dan mulai mengangkat dagu orang tersebut.

"Wajah gadis ini seperti familiar, tapi siapa? " cicit Azka. Ia mulai meneliti wajah gadis ini. Namun akhirnya Azka tertegun

"B-bumi.. "

Azka akhirnya mengenali gadis ini. Ini adalah putrinya, putri yang ia rindukan selama ini. Azka mulai merasa khawatir dengan bumi sebab wajah dan tubuh putrinya terdapat memar. Azka mengambil ponselnya untuk mengabari adipta.

"Ada apa Azka? "

"Bisakah kau datang ke tempat ku sekarang? Akan ku sharelock"

"Memangnya ada apa? "

"A-aku menemukan bumi tergeletak tak sadarkan diri dan wajah juga tubuhnya terdapat memar. Cepatlah datang kemari kak! "

"Apa!? B-baiklah, sharelock secepatnya dan aku akan kesana"

Tut

Azka mematikan sambungan telpon mereka dan mengirim lokasi tempat ia berada pada adipta. Azka menyimpan ponselnya ke saku celananya dan memandangi bumi. Tanpa pikir panjang, Azka mengangkat tubuh bumi ala bridal style dan mulai berjalan keluar dari gang agar adipta mudah menemukan mereka. Rasa kekhawatiran yang begitu besar menghantui Azka, terlebih ia menemukan bumi dalam keadaan tidak sadar.

"Akhirnya ayah menemukanmu sayang, tapi kenapa kita harus bertemu dalam keadaan seperti ini!? " ujar Azka dengan pilu. Hujan membasahi tubuhnya juga bumi. Dalam hati Azka berdoa agar adipta cepat datang.

Tak berselang lama sebuah mobil berhenti di hadapan Azka, itu adalah adipta. Adipta segera membuka pintu kemudi dan berjalan ke pintu penumpang lalu membukanya. Adipta mengode Azka agar membawa bumi masuk ke dalam mobil miliknya. Azka menurut dan berjalan sembari membawa tubuh bumi. Ketika ia ingin memasukkan tubuh bumi, ia melihat Leona yang duduk di kursi penumpang. Mata mereka bertemu namun Azka memutuskan eye contact mereka. Azka membaringkan tubuh bumi ke dalam mobil dan dengan sigap Leona membantu Azka dan meletakkan kepala bumi ke pahanya.

"Kau bawa mobil ini ke rumah sakit dan aku akan mengikuti dari belakang sembari membawa motor bumi"

Azka menatap adipta, kenapa tidak adipta yang membawa mobilnya? Tapi melihat adipta yang seolah tidak mau dibantah pun membuat Azka menurut. Azka segera masuk ke mobil dan duduk di kursi kemudi, ia menghidupkan mesin dan mulai melajukan mobil meninggalkan adipta yang katanya akan menyusul membawa motor bumi. Adipta yang melihat kepergian mobilnya hanya tersenyum sebab ia sengaja agar Azka dan Leona bisa bertemu.

Didalam mobil, semuanya terasa hening. Tak ada yang mau memulai obrolan sebab mereka sama sama canggung. Leona sendiri fokus mengusap kepala bumi, hatinya teriris melihat memar pada wajah putrinya. Azka sendiri kalut, ia antara sedih dan senang. Senang akhirnya bertemu dengan istri juga anaknya dan sedih melihat kondisi bumi.

"Ekhem, b-bagaimana kabarmu na? " tanya Azka untuk memulai obrolan. Leona melirik Azka sekilas dan kembali fokus pada bumi

"Aku baik, bagaimana denganmu? " tanya Leona kembali, padahal tanpa bertanya ia sudah tau kondisi Azka. Suaminya itu banyak berubah, menjadi sedikit kurus.

"Aku baik.. "

Dan keheningan mulai menyapa mereka lagi. Leona tak memperdulikan hal itu melainkan merasa ada hal yang kurang. Dan akhirnya ia ingat, dimana bulan!?. Seharusnya bulan ada didekat bumi dan mengabari dirinya, tapi gadis itu tidak ada sama sekali.

TBC

Apasih, ga nyambung hehe..

Jangan lupa vote and share

See you guys

Consider me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang