CM : 30

392 33 0
                                        

Keesokan harinya, bumi bangun dengan tubuh yang tidak semangat. Ia sudah pulang tadi malam, sebenarnya ia pulang siang ini tapi bumi tidak betah dirumah sakit akhirnya ia memaksa kedua orangtuanya juga dokter itu agar memperbolehkan dirinya pulang. Bumi tidak kuliah hari ini karna ia disuruh Leona agar izin, hah padahal baru masuk satu hari udah libur. Bumi merasakan hal yang berbeda ketika bangun pagi ini, semuanya terasa sunyi.

"Aku merindukan bulan.. " lirihnya. Ia ingin bulan kembali dan bumi berjanji akan memeluk bulan dengan sangat erat jika bulan kembali kemari. Tapi apakah itu mungkin akan terjadi?

Bumi memilih beranjak dari kasurnya dan berjalan keluar kamar lalu pergi turun kebawah. Ketika ia sudah berada dibawah, bumi melihat jika hanya ada sang ibunda yang duduk di sofa. Ia melirik ke sekitar, mencari keberadaan kakek dan neneknya tetapi ia tidak menemukan keberadaan kakek juga neneknya.

"Dimana kakek dan nenek? " tanya bumi, pertanyaannya mengalihkan atensi Leona yang awalnya fokus pada ponselnya. Leona sedang menyuruh anak buah ayahnya untuk mencari bulan.

"Mereka pergi karna ada urusan, buna sudah membuatkan sarapan untukmu. Ayo buna temani bumi sarapan" ujar Leona. Bumi mengangguk dan berjalan duluan menuju meja makan.

Leona sendiri mengambilkan satu porsi nasi goreng favorit bumi dan meletakkannya ke hadapan bumi, ia juga mengambilkan segelas susu coklat untuk putrinya itu. Bumi mulai memakan sarapan nya itu, tentu tidak semangat seperti biasa.

"Buna sudah menyuruh anak buah kakek untuk mencari bulan, mereka akan mengabari nanti. Dan, ayahmu akan kesini nanti siang" tutur leona memberikan semua hal. Bumi mengangguk saja sebagai responnya. Leona tau, tidak ada bulan maka tidak ada semangat bagi bumi.

Tok tok tok

Pintu rumah diketuk sebanyak tiga kali, atensi ibu dan anak itu terfokuskan kearah pintu. Mereka penasaran dengan siapa yang datang, tak mungkin Azka sebab pria itu bilang akan datang siang hari nanti. Leona beranjak untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang. Bumi juga ikut di belakang Leona, meninggalkan sarapannya.

Cklek

"BUNA!! " ketika pintu terbuka, Leona langsung diserbu sebuah pelukan dari seseorang. Leona mengenali suara ini, ia melepaskan pelukan tersebut dan menatap wajah orang itu.

"Bulan..!? " seru Leona. Bulan tersenyum senang, lalu gadis itu tidak sengaja melihat bumi yang mematung dibelakang Leona. Bulan dengan cepat berlari dan memeluk adiknya itu

Greb

"Bumi!!! " bumi tidak merespon, ia masih terkejut. Namun dengan perlahan bumi membalas pelukan bulan. Ia tak percaya kakaknya akan kembali secepat ini.

Leona tersenyum melihat kedua putrinya dan tanpa menyadari jika ada orang lain yang datang selain bulan. Leona menatap kearah orang tersebut, seorang wanita dengan wajah yang cantik dan tubuh yang langsing. Ah, Leona jadi insecure.

"Oh maaf aku tidak menyadari kehadiranmu" ujar Leona canggung, ia tidak enak karna tak menyadari kehadiran wanita itu.

"Tak apa, perkenalkan namaku adara. Aku kakak dari bulan" ujar wanita itu memperkenalkan dirinya. Leona tersenyum

"Leona, aku ibu angkat bulan. Mau masuk? Kita bisa mengobrol didalam"ajak Leona. Namun adara menggeleng pelan seolah mengatakan 'tidak usah'

"Tidak, aku hanya mengantarkan bulan. Aku akan mengunjungi adikku dibeberapa waktu"

"Ehh? Kau tidak mengajak bulan tinggal bersama? " tanya Leona. Adara menggeleng dan tersenyum sembari menatap kearah bulan

"Nampaknya dia lebih nyaman tinggal bersamamu jadi aku tidak bisa memaksa. Walau kami tidak tinggal disatu atap yang sama, setidaknya kami sudah bertemu" ungkap adara. Leona tersenyum, adara nampak begitu tulus dan baik hati.

"Baiklah, berkunjunglah jika kau ingin dan jangan sungkan"

"Terima kasih, kalau begitu aku permisi"

Leona mengangguk dan melihat kepergian adara. Leona langsung masuk ke rumah ketika adara sudah masuk kedalam mobil. Namun adara tidak langsung pergi melainkan menatap tajam kearah rumah tempat Leona berada.

"Kau akan hancur sebentar lagi, Leona"

TBC

Hehehe beberapa chapter lagi cerita ini tamat. Maaf kalau nggak memuaskan.

Jangan lupa vote and share

See you

Consider me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang