CM : 36

234 29 0
                                    

Leona kini hanya bisa diam seribu bahasa dihadapan kedua putrinya. Bulan duduk dihadapannya sedangkan bumi berdiri di sisi bulan sembari melipat kedua tangannya di dada. Raut wajah bulan nampak khawatir dan masih terkejut karna ia baru tau jika selama ini ibunda tercintanya di teror, sedangkan bumi? Wajahnya tidak bisa dikatakan bersahabat. Bumi marah? Tentu, siapa yang tidak marah jika selama ini buna nya di teror dan tidak menceritakan hal ini kepada mereka.

"Buna, ayo jelaskan. Jangan meninggalkan perasaan takut dihati kami" ujar bulan. Leona melirik bulan dan menghela nafas

"Sebenarnya, selama beberapa bulan ini buna selalu mendapat teror ntah itu mendapat kiriman paket yang ntah siapa yang mengirimnya dan paket itu berisi bangkai hewan atau bahkan ada orang yang selalu memantau buna. Awalnya buna kira ini hanya iseng dan tidak akan terjadi terlalu lama, namun buna salah. Semakin hari, teror ini semakin mengerikan dan jujur saja buna mulai takut" ujar Leona menjelaskan semuanya sedari awal. Bulan menatap Leona dengan tatapan sendu

"Lalu? Kenapa buna tidak cerita pada kami disaat buna sudah ketakutan? " tanya bulan. Leona menggeleng lemah

"Buna takut membuat kalian khawatir dan menjadi kepikiran tentang hal ini, buna takut menganggu kuliah kalian karna kalian memikirkan buna" sahut Leona.

BRAK

Leona dan bulan tersentak ketika bumi tiba tiba menggebrak meja makan. Bulan menatap bumi, adiknya nampak emosi.

"Buna takut kami khawatir!? Lebih takut kami kepikiran dari pada memikirkan nyawa Buna?. Bun, kami ini anak anak Buna dan ayah itu suami Buna. Nggak seharusnya Buna sembunyiin hal kayak gini" seru bumi

"Maaf, Buna janji nggak akan kayak gini. Maafin Buna ya? " bumi mengatur nafasnya, ketika ia mulai tenang ia mengangguk. Leona tersenyum

"Siapa yang berani meneror Buna? " lirih bulan. Namun ia teringat akan sesuatu

'Kak adara!? '

***

Disisi lain

Azka kini sedang mampir di sebuah toko bunga untuk membelikan satu buket bunga mawar merah untuk Leona sebelum pulang. Ia akan memberikan kejutan pada leona, kejutan yang seharusnya ia berikan sejak belasan tahun lalu. Azka tau jika Leona sangat menyukai bunga, terutama bunga mawar.

"Leona akan sangat senang ketika melihat bunga ini" ujar Azka sembari menatap buket bunga yang ada ditangannya. Ia baru saja keluar dari toko bunga, namun ketika ia ingin menuju mobilnya Azka melihat seorang wanita nampak berdiri didekat mobilnya.

"Hei, menyingkir dari mobilku" usir Azka. Ia tak bisa melihat wajah wanita itu sebab tertutup topi karna wanita itu menunduk. Namun Azka tertegun ketika wanita itu mendongak dan menatap dirinya

"A-adara?! " Azka terkejut ketika melihat siapa wanita yang ada dihadapannya. Adara tersenyum

"Sudah lama kita tidak bertemu, sayang! " seru adara. Azka menatap tajam kearah wanita itu

"Jangan memanggilku sayang karna kita tidak memiliki hubungan apa apa! " sentak Azka. Adara tidak menyerah dan menyentuh pergelangan tangan Azka

"Jadilah kekasihku, Azka. Aku sangat mencintaimu" Azka menatap adara sinis dan melepaskan genggaman tangan wanita itu pada pergelangan tangannya.

"Nggak, aku sudah memiliki Leona dan kami akan memulai hidup bahagia bersama bumi dan bulan" ujar Azka. Adara tertegun, itu tidak boleh terjadi.

"Kau mau mengetahui satu fakta? "

"Apa? "

"Bulan itu adikku, adik kandungku. Yeah tapi dia memilih Leona mu itu dibandingkan aku" ujar adara dengan santai. Azka tentu nampak terkejut, namun dengan cepat ia menyembunyikan wajah terkejutnya itu.

"Lalu? Bulan itu gadis baik tidak sepertimu yang seperti wanita iblis" ketus Azka

"Jadi kekasihku atau Leona mu dalam bahaya" ujar adara masih memaksa. Azka menggeleng

"Leona lebih baik dan lebih bagus daripada wanita murah sepertimu" ujar Azka dan langsung pergi meninggalkan adara. Azka mendorong pelan adara agar menyingkir dari mobilnya dan segera masuk ke dalam mobilnya. Adara menatap tajam kearah mobil Azka yang mulai pergi dari sana.

"Argh! Menyebalkan! Lihat saja, akan aku habisi istrimu! "

TBC

Udah lama nggak up hehe, semoga suka.

Jangan lupa vote and share

See you

Consider me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang