"Di mana Denis?" tanya Shanu segera setelah ia dan Kenzo sampai di dalam kamar.
"Gue juga gak tau, Kak. Semenjak Momy datang ke sini, Kak Denis gak pernah pulang," beritahu Kenzo seraya meletakkan koper Shanu di samping ranjangnya.
Atensi Shanu mulai menyisiri setiap sudut kamar. Ada senyum tipis yang tersimpul di bibirnya. Kamarnya benar-benar tidak berubah sejak tiga tahun terakhir ia tinggalkan.
Di Singapura, selain bersama Alex -- Kenzo juga tinggal satu atap bersama dengan Shanu. Hanya saja, Shanu jarang pulang ke rumah karena pekerjaannya yang selalu menumpuk di dalam perusahaan.
Shanu sendiri menjabat sebagai Sekretaris Zeus Group Kantor Pusat di Negara Singapura sekaligus Asisten Pribadi milik Leo. Untuk itu, pekerjaannya selalu terlihat menumpuk dan ia sering kerja lembur. Tapi, Shanu melakukan semua itu karena keinginannya sendiri. Bahkan, Shanu adalah seorang pria yang lebih gesit dari Alex.
"Jadi, kekacauan apa lagi yang lo buat sekarang sampai Tuan Leo harus repot-repot datang kemari?" tanya Shanu sembari beranjak duduk di sebuah sofa yang terletak di dalam kamar tersebut.
Kenzo tampak mengekori kakak angkatnya itu seraya duduk di hadapannya. "Gue gak merasa melakukan hal yang salah. Mungkin, Dady udah denger masalah gue yang tiba-tiba masuk ke Zeus Group Dirve Jabar dengan posisi asisten pribadi Wakil Presdir."
"Asisten pribadi Wakil Presdir?" beo Shanu. "Maksud lo, asisten pribadi Alexander?"
Kenzo menganggukkan kepalanya cepat. "Ya ... sebenarnya, gue pengen belajar sesuatu dari dia. Perkembangan dia di perusahaan terlalu pesat, gue sampe gak ngerti apa yang dia punya hingga Dady mempercayakan posisi itu pada dia, walaupun hanya di kantor cabang."
"Lo mulai curiga sama sahabat lo sendiri?" tanya Shanu dengan menyelidik.
"Bukan gitu. Udah gue bilang, gue pengen belajar sesuatu dari dia," jawab Kenzo dengan kaku.
Sebenarnya, bukan itu alasan Kenzo. Alasan utama Kenzo masuk ke dalam perusahaan cabang adalah karena ia ingin memberi peringatan pada Fani, seperti yang kita ketahui selama ini. Hanya saja, Kenzo tidak bisa berkata jujur pada Shanu karena bagaimana pun juga, Shanu adalah orang kepercayaan ayahnya.
Shanu mulai menatap Kenzo dengan begitu serius. "Lo harus ingat, lo adalah pewaris utama Zeus Group yang masih Tuan Leo sembunyikan dari publik. Bahkan, kakak lo sendiri gak tau soal ini. Jadi, gue harap lo lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan."
"Gue gak pernah mau jadi pewaris, Kak," tangkas Kenzo. "Kalau dengan jadi pewaris utama harus mengorbankan perasaan nyokap gue, lebih baik gue gak pernah masuk ke perusahaan."
"Lo harus ingat juga, lo bisa menyelamatkan Ibu hanya ketika posisi lo udah menjadi pemilik Zeus Group. Jangan terpengaruh dengan segala omongan Mrs Fani karena bagaimana pun juga, setelah menjadi pemilik perusahaan, gak ada orang lain yang berhak untuk mengatur keputusan lo. Sekali pun itu Mrs Fani yang memiliki hak asuh penuh atas diri lo," terang Shanu dengan begitu rinci.
Kenzo mulai mengusap wajahnya dengan begitu perlahan. "Untuk sekarang, tolong bantuin gue jelasin ke Dady soal masuknya gue ke perusahaan," mohonnya dengan memasang air muka yang begitu memelas.
"Harusnya, lo pikirin juga solusi untuk menghindari amarah Tuan Leo sebelum lo masuk ke perusahaan," cibir Shanu dengan entengnya.
"Mana gue tau kalo Dady bakal ke sini!" gerutu Kenzo dengan sedikit emosi.
Shanu mulai memajukan sedikit tubuhnya ke arah Kenzo. "Mrs Fani lebih dulu datang ke sini. Tuan Leo pasti menyusul karena khawatir pada Ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Highest Throne
RomanceTAHTA TERTINGGI "Menghancurkan kalian bukanlah hal yang sulit bagiku. Jika kalian tetap melukai kakakku, akan ku pastikan kalian menyesal telah memberi TAHTA pada orang yang sama sekali tidak memiliki garis keturunan Zeus sepertiku!" _Alex_ "Memangn...