Chapter Five

278 27 71
                                    

Hari rabu yang tampak begitu cerah. Pagi ini, terlihat Denis yang sedang berjalan menuju ke ruangan Alex. Tapi, sesampainya di sana, Alex tidak berada di ruangannya. Denis pun menutup pintu ruangan Alex yang sebelumnya sudah ia ketuk beberapa kali tetapi tidak ada jawaban. Denis lantas mencari Wira untuk menanyakan keberadaan Alex.

“Bapak lihat Alex?” Denis bertemu dengan Wira di dekat ruangannya.

“Sepertinya, Pak Alex tidak masuk. Dari jam delapan saya tidak melihatnya sampai sekarang,” ujar Wira seraya melirik sekilas arloji yang terpasang di tangan kanannya.

“Oh, ya sudah. Terima kasih,” ucap Denis kemudian berlalu ke ruangannya.

'Saya harus tanyakan soal data-data ini. Tapi, dia malah gak masuk.' gumam Denis dalam hati sembari meraih beberapa berkas yang berada di atas meja kerjanya.

Sepertinya, itu adalah berkas aneh yang ditemukan oleh Alex tempo hari.

•••

Kenzo baru saja sampai di basemen apartemen tempat Alex tinggal. Di sana, ia bertemu dengan Via yang akan masuk ke dalam mobilnya. Sepertinya, Via mau berangkat kuliah. Via segera menghampiri Kenzo setelah ia melihat pria keren tersebut keluar dari dalam mobil sport-nya.

“Hey, ngapain di sini?” Via menepuk pelan pundak Kenzo.

“Eh, gue lagi mau ketemu sama temen di sini,” jawab Kenzo sambil tersenyum.

“Emang, lo lagi gak ada kelas?”

“Ada, sih. Tapi, gue bolos dulu hari ini.”

“Mau ketemu sama cewek lo, ya? Hayo ngaku ...,” goda Via sembari mengarahkan telunjuknya ke arah wajah Kenzo dengan ekspresi yang begitu jahil.

“Cewek di mana?” Kenzo segera menampik.

“Hahaha ... Iya, gue cuma bercanda. Gak usah sepanik itu, dong!” Via tertawa dengan keras.

“Lo cantik! Tapi, ketawa lo serem,” ejek Kenzo seraya terkekeh pelan.

“Huh, udah ah! Gue berangkat dulu. Mau jemput Litha dulu soalnya,” pamit Via dengan sedikit kesal karena tadi di ejek oleh Kenzo.

“Litha gak akan masuk hari ini,” beritahu Kenzo yang akhirnya berhasil membuat Via memutar kembali tubuhnya seraya mengerutkan dahi.

“Loh, kenapa?”

“Tadi pagi, gue lihat dia masih tidur,” papar Kenzo dengan santai seraya tersenyum jahil kemudian berlalu dari sana.

“Maksudnya, apa?” Via bertanya seraya berteriak karena ia kebingungan.

Namun, Kenzo tidak menjawab. Ia malah melambaikan tangannya pada Via sambil terus berlalu.

“Dia bilang, tadi dia lihat Litha masih tidur? Apa dia ke rumah majikannya Litha?” Via berbicara sendiri tapi pelan.

•••

Sepertinya, Alex tidak berada di apartemennya. Karena beberapa kali Kenzo menekan bel dan mengetuk pintu, tidak ada jawaban sama sekali.

Ia pun berlalu kembali ke luar dan melajukan mobilnya ke arah kantor Zeus Group. Di dekat lift, dia bertemu dengan Denis.

“Kak!” panggil Kenzo seraya menghampiri Denis.

Denis pun membalikkan badannya ke arah Kenzo.

“Mau ngapain lo ke sini?” tanya Denis dengan nada yang dingin seperti biasanya.

“Kakak gak usah takut, gue ke sini buat nyari Alex. Bukan untuk merebut posisi kakak,” jawab Kenzo dengan cuek.

Ting

The Highest ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang