Dohoon menghubungi Shinyu di pertengahan acara makan malam keluarga, bermaksud untuk mengajaknya berjalan-jalan di Itaewon sekaligus mengenalkan kekasihnya itu pada calon adik tirinya.
Dohoon dan Yujin meninggalkan gedung itu menuju stasiun, menghampiri Shinyu yang telah menunggu sembari memangku seekor kucing.
Yujin secara spontan merebut kucing berbulu tebal itu dari pangkuan Shinyu dan menggendongnya, raut bahagia kentara sekali di wajah manisnya. Shinyu sama sekali tidak melayangkan protes. Ia justru senang karena pemuda yang lebih mungil darinya itu terlihat menggemaskan.
"Lo yang tadi ikut audisi juga 'kan? Lo masuk?" tanya Shinyu. Yujin mengangguk, memamerkan cengirannya. Shinyu lantas menoleh pada Dohoon yang tengah menatapnya.
"Gue nggak disapa?" ujar pemuda bersurai kuaci itu seraya terkekeh. Shinyu memeluknya dari samping dan berkata tepat di samping telinganya.
"Hai? Udah 'kan?"
"Dih? Basa-basi lo basi," Dohoon berpura-pura merajuk. Shinyu seketika menunjukkan raut bersalahnya. Menatap kekasihnya itu dengan puppy-eyes andalannya. Dohoon membuka mulutnya tanpa bersuara. Ia seketika gugup. Ia tak tahan jika Shinyu sudah mulai bertingkah imut. "O-oke, gue kalah. Gue bercanda."
"Yeay! Mau kemana kita?"
"Sebelumnya kenalin dulu, ini Yujin. Dia calon adik tiri gue."
"Hai," Shinyu mengulurkan tangannya, seulas senyum ia berikan. Yujin menyambut tangannya dengan senyum gummy miliknya, membuat yang lebih tua terkejut.
"Yujin agak pendiam, jadi lo harus sering-sering ajak dia main biar ketularan," timpal Dohoon, berusaha mencairkan suasana karena Yujin tampak kikuk.
"Kalian pasti udah lama temenan ya?" tanya Yujin hati-hati.
"Temen? Dia pacar gue.. ouch!!" keluh Dohoon. Shinyu baru saja menyikut rusuknya.
"Jangan bercanda gitu gue nggak suka," dengus Shinyu. Namun, kepanikan terlihat jelas di matanya.
"Nggak apa, dia berhak tau karna dia bakal jadi adik gue."
Yujin seketika melunturkan senyumannya.
"J-jadi kalian.. oh.. pantesan. Apa itu harus jadi rahasia?"
"Ya.. lo nggak taukah apa yang mereka lakuin ke murid yang ketahuan gay di sekolah kita? Mereka masukin ke tempat sampah di belakang sekolah. Lo denger nggak gosipnya?"
Yujin beringsut menjauh dan menatap kedua sejoli itu bergantian dengan mata berkaca-kaca.
"Itu gue..."
Shinyu pun mengutuk dirinya sendiri karena merasa salah bicara.
"They call me a fag. Mereka dorong gue ke loker tiap papasan di lorong. Bahkan ketua mereka pernah nyeret gue ke kamar mandi perempuan dan siram gue pake air pel, terus kunciin gue dari luar. He's the worst.."
"Siapa nama mereka? Sebut aja. Siapa tau gue kenal," ujar Shinyu sembari memaksakan senyumnya, ia tidak ingin menakuti Yujin meski emosinya kini meluap. Nada bicaranya tenang, namun kedua tangannya terkepal erat.
"Ricky, ketua mereka. Terus ada Ayden sama Keum, anak buahnya."
"Wah wah.. kebetulan banget, bukannya mereka bertiga juga gabung di Sai Club?"
"Shinyu.. jangan macam-macam.." Dohoon yang merasakan perubahan aura dari Shinyu mencoba memperingatinya.
"Gue cuma bakal kasih mereka sedikit peringatan. I've got dirts on Ricky Shen."
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)
FanfictionMimpi adalah angan. Cinta adalah ilusi. Kebahagiaan adalah semu. Esok adalah teka-teki. Dan hidup adalah permainan. Dalam lika-liku dan jatuh bangun, siapa yang harus kamu percaya? Kepada siapa kamu harus bersandar? Apakah kegagalan adalah akhir?