"Tunggu.. gue lupa.." gumam Shinyu. Yujin menoleh ke arahnya, mengurungkan niatnya untuk menyusul Dohoon yang baru saja turun dari mobil itu. "Papanya Dohoon nggak kenal gue. Gue sungkan deh, kayaknya gue pulang aja," Shinyu meringis.
"Suruh aja Kak Dohoon pura-pura jemput depan pagar?" usul Yujin.
"Bukan itu masalahnya.. Dohoon sebenernya belum siap ngenalin gue..."
"Shinyu, ayo masuk," pintu pengemudi terbuka, dan Dohoon telah berdiri disana dengan raut tak sabaran.
"Dodo, lo 'kan belum ngenalin gue ke papa lo? Gimana..."
"Ya ini sekarang emang gue mau ngapain? Hapus liptint lo sebelum kita masuk," Dohoon tersenyum miring dan meraih tisu di atas dashboard. Menyeka bibir Shinyu yang tampak merah merekah. "Hmm.. gimana ini? Nggak mau hilang.."
Dohoon mengusap bibir bawah Shinyu dengan ibu jarinya. Shinyu lantas mengikis jarak di antara mereka dan mengecup bibir Dohoon. Berikutnya, membiarkan sang dominan menelusuri seisi mulutnya. Selalu begitu.. Shinyu yang memulai, Dohoon yang menyelesaikan. Menimbulkan suara berkecipak nyaring yang membuat Yujin seketika memalingkan wajahnya yang memerah.
Yujin memegangi kedua pipinya yang terasa panas, dan matanya membelalak begitu ia mendapati siluet ayah Dohoon di balik pintu kasa. Ia tak dapat berkata-kata, terlebih saat pintu itu terbuka dan pria dengan tinggi lebih dari 6 kaki itu berjalan ke arah Dohoon dan menarik kerah belakang piyama tidurnya.
"Nggak punya pacar katamu?" sarkas Dongwook, sang ayah.
Shinyu benar-benar terkejut, ia menutup mulutnya dengan tangan. Sementara Dohoon berdeham untuk menetralkan detak jantungnya.
"Pa-papa..." ia tergagap. Ia perlahan menoleh ke arah ayahnya yang kini menatap Shinyu dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kamu 'kan pemenang turnamen 3 musim berturut-turut?" pria itu mendekat pada Shinyu dan menangkap pergelangan kurusnya, menyingkirkan tangan yang menutupi separuh wajah cantiknya itu. "Apa yang kamu lakuin di halaman rumah saya?"
Shinyu balas menatap Dongwook meski dengan takut-takut dan jantung yang nyaris berpindah dari tempatnya.
"O-om.. om.. maafin saya.." cicit Shinyu.
"Kamu udah berapa lama pacaran sama anak saya?" Dongwook lantas menyunggingkan senyumnya yang sama sekali tidak disangka oleh Shinyu, terlebih Dohoon yang tampak lebih dari siap untuk mati di tempat.
"D-dua bulan, Om.."
"Jadi.. kalian mau masuk atau tidur disini?"
"Papa.. nggak marah?" Dohoon bertanya pada Dongwook, menatapnya dengan memohon. Dongwook tidak menjawab. Ketiga pemuda itu pun mengikutinya, melangkah masuk ke dalam rumah.
"Dohoon, kamu sama Yujin ke kamar duluan. Papa mau bicara sama pacarmu."
"Papa.." Dohoon lagi-lagi menatap ayahnya, kali ini dengan memelas. Dongwook menaikkan sebelah alisnya. "Tolong jangan buat dia takut."
"Papa cuma mau bicara. Mendingan kamu tunjukin Yujin kamar barunya."
Dan kedua pemuda dengan perbedaan tinggi yang kontras itu naik ke lantai dua tanpa menoleh lagi ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)
FanfictionMimpi adalah angan. Cinta adalah ilusi. Kebahagiaan adalah semu. Esok adalah teka-teki. Dan hidup adalah permainan. Dalam lika-liku dan jatuh bangun, siapa yang harus kamu percaya? Kepada siapa kamu harus bersandar? Apakah kegagalan adalah akhir?