37. Terbiasa

122 5 2
                                    

Dohoon menepati janjinya pada Yujin untuk kembali ke dorm sebelum tengah malam, disambut kawan-kawanya yang sibuk duel Play Station di ruang tamu.

"Kids, I brought food," ujar Dohoon. Ia meletakkan tiga loyang pizza di meja dapur, juga satu bucket besar ayam goreng. "Yang ini dari Anton," tambahnya.

"Kalian kemana sih tadi?" tanya Shinyu seraya menghampirinya. Mood-nya naik karena bau ayam goreng yang menguar.

"Bowling, bareng anak-anak RIIZE yang lain juga kok. Lain kali, kalian pada ikut aja."

"Not a date?" Shinyu memicingkan mata.

"Nggak! Nih, gue tadi foto-foto," Dohoon membuka galeri ponselnya dan menunjukkannya pada Shinyu.

"Yang ini namanya siapa? Kok gue nggak pernah liat?"

"Ini.. Kak Seunghan. Lagi hiatus."

Shinyu lantas mengangguk-angguk.

"Lo sama Anton nggak itu..." bisiknya. Kesal, Dohoon mencubit pinggangnya.

"Gila kali masa tiap ketemu begitu," protes Dohoon, telinganya memerah karena malu.

"Penasaran aja. Lo semenjak kenal dia 'kan jadi murah. Dipacarin juga nggak, dipake mulu," Shinyu menekankan suaranya di bagian terakhir, membuat Dohoon semakin malu dan menundukkan kepalanya. Tangannya sibuk bergerak membuka kotak pizza.

"Bantu bawa ke anak-anak," titah Dohoon tanpa menatap Shinyu.

- - -

'Ting tong'

"Eh.. Kak Anton..." itu Yujin yang membukakan pintu, terkejut dengan penampakan bongsor Anton yang tersenyum ramah padanya.

"Hey kiddo, you guys are still up? Where's your brother?" sapa Anton.

"He's in the shower," jawab Yujin.

"Oh, I'll wait for him in his room then. I want to take him for a night ride. Do you want to come with us?"

"Can I? Are you sure?"

"Wonbin is also coming, you won't be bothering us, kiddo," Anton menepuk kepala Yujin, mengusak surainya lalu merapikannya lagi. "He's probably out there smoking."

"Okay!"

Anton pun menunggu Dohoon di kamarnya. Ia duduk di kasur lelaki itu, tersenyum simpul mendapati foto Dohoon dan Shinyu yang ditempel di tembok. Ia mengusap pipi Dohoon di dalam foto tersebut, bertepatan dengan si empunya kamar yang melangkah masuk dengan handuk melilit tubuh bagian bawahnya.

"Hey. You're here early," Dohoon baru saja akan membuka handuknya, namun Anton lebih dulu menariknya ke kasur dan menindihnya. Seluruh wajahnya dihujani kecupan, membuatnya merasa geli. "Do you miss me that much?" tanyanya di sela kekehan.

"I couldn't hold you like this when my members were around. May I?"

"Sure..."

Seperti kebiasaan, kedua belah bibir itu bertemu dan bergerak seirama. Dohoon menyelipkan jemarinya ke surai belakang Anton, mengusap dan sesekali menariknya lembut.

Menit kedua, pintu kamar Dohoon dibuka dengan suara berisik. Shinyu berdiri disana dengan raut datar, namun menusuk.

"Get out," ucapnya jengah. "Whatever you two are about to do, we can't accept it here. Our house, our rules."

Anton sontak melepaskan Dohoon, ia menatap tak enak pada Shinyu.

"Sorry, I'll wait outside," gumamnya.

PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang