Panggung comeback berikutnya tiba, dan TWS kembali menjalani rutinitas bak robot mereka. Bangun subuh untuk ke salon, pergi ke stasiun TV, dan didandani sedemikian rupa.
Hari itu, Dohoon lebih pendiam dari biasanya. Pandangannya tak lepas dari ponsel selama wajahnya dipulas. Portal demi portal berita ia hampiri, mengapa isinya sama semua?
Warna kulit Dohoon menjadi bahan perdebatan online. Dinilai terlalu gelap untuk standar kecantikan Korea, Dohoon masih bisa menerimanya.
Namun yang menyakitinya, adalah saat satu artikel membanding-bandingkannya dengan ; tidak lain dan tidak bukan— SHINYU. Isi kolom komentarnya pun sama buruknya.
'Anak itu berusaha banget buat dibilang mirip ya sama Shinyu?'
'Harusnya dia berkaca dan urus dirinya sendiri dulu.'
'Kenapa warna kulitnya gelap sekali?'
'Kasihan Shinyu, dipaksa agensi buat bersanding sama dia jadi pilar kembar.'
'Dia pasti debut karena cuma dia yang bisa nyanyi, member grupnya yang lain benar-benar buruk.'
"Stop reading that shit," Shinyu berbisik di telinganya sembari memeluknya dari belakang, begitu Dohoon selesai didandani. Mereka saling tatap dari dalam cermin rias, Dohoon semakin murung saat Shinyu menampilkan raut kesal.
"Mereka cuma iri, karna mereka nggak bisa jadi kayak lo," ketus Shinyu. "Don't give me that face. Lo udah gede, masa sedih cuma gara-gara dikatain?"
"Karna mereka ada benarnya, kak. Aku pun kadang nggak tau, aku di grup ini cuma kayak tambahan aja," Dohoon menangkup tangan Shinyu yang bertengger di dadanya.
"Kalo kamu masih memelas gitu, nanti kakak cium loh. Mau?" ancam Shinyu. Ia hanya bercanda, namun Dohoon justru mengerucutkan bibirnya sembari menatap Shinyu berbinar.
"Salah ngomong lo kak, tuh bocahnya minta," cibir Jihoon yang ditempatkan di meja rias yang bersebelahan dengan Dohoon dan dipaksa menonton roman picisan kedua kakaknya itu, padahal hari masih pagi.
Shinyu lantas tersenyum simpul, ia menunduk dan mengecup kecil pada tulang pipi kiri Dohoon.
"Nggak boleh sedih. Fokus dulu mau perform, kita hari ini nggak lipsync. Tunjukin ke haters-mu kalo kamu debut karna kamu emang sehebat itu. Ngerti?" Shinyu mengusap-usap dada dan perut Dohoon dengan gerakan naik-turun.
"Mau cium.." Dohoon mengerucutkan bibirnya, lagi.
"Banyak orang, Ddoi."
Dohoon tidak mengindahkan peringatan yang lebih tua. Ia menarik dagu Shinyu, mengusap tahi lalatnya dengan ibu jari dan menatapnya sayu.
"Apa, Ddoi? Jangan mancing, banyak orang."
Perlahan, Dohoon melepaskan Shinyu dan mendorongnya menjauh. Ia bangkit dari tempat duduknya, lalu pergi meninggalkan ruang ganti.
"Sama aja anehnya lo berdua," sindir Jihoon.
"Dohoon sedih karna ketikan orang-orang nggak bertanggung jawab. You can't call him weird for that," ketus Shinyu.
"Ohh.. sorry, nggak tau. Gue nggak pernah mau baca gituan sih, cuma jadi penyakit."
"Harusnya lo ajarin Dohoon, tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)
FanfictionMimpi adalah angan. Cinta adalah ilusi. Kebahagiaan adalah semu. Esok adalah teka-teki. Dan hidup adalah permainan. Dalam lika-liku dan jatuh bangun, siapa yang harus kamu percaya? Kepada siapa kamu harus bersandar? Apakah kegagalan adalah akhir?