7. Not-A-Date

274 22 19
                                    

Keesokan harinya, Yujin memilih pulang ke rumahnya karena tidak nyaman dengan Dohoon dan Shinyu yang masih perang dingin. Ia menggunakan bus dan turun di halte terdekat, lalu berjalan kaki. Ia tidak terkejut melihat Gunwook tengah berdiri di depan pagar rumahnya, dengan dandanan rapih pula. Mereka memang sudah membuat janji di malam sebelumnya.

"Kak Gunwook.. nunggu lama? Gue bilang 'kan jam 12?" sapa Yujin.

"Gapapa kok, gue bangun kepagian kayaknya?" Gunwook menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Cengiran konyol menghiasi wajah rupawannya. "Jadi.. mau pergi sekarang?"

"Gue ganti baju dulu deh, ayo masuk. Masa lo rapih banget guenya kayak bangun tidur."

- - -

Gunwook duduk di atas kasur Yujin yang penuh dengan boneka binatang, sembari disuguhi punggung telanjang si empunya yang sibuk berganti pakaian. Bohong jika Gunwook merasa biasa saja, buktinya berkali-kali ia mencoba mengalihkan pandangannya.

"Yujin, lo udah kelar milih bajunya? Buruan dong, gue malu liat lo separo bugil."

"Loh kenapa? Sama-sama cowok 'kan?"

"Justru itu, kalo cewek mah gapapa," kekeh Gunwook.

"Dih!" Yujin spontan melempari wajah Gunwook dengan salah satu kaus miliknya.

Lima menit berlalu, dan Yujin telah siap dengan setelan sweater rajut putih dan jins biru tua. Gunwook pun mendecakkan lidahnya tanda protes.

"Udah? Gitu doang?"

"Kenapa sih? Jelek ya?" Yujin mencebik.

"Kirain lo bakal lebih dandan."

"Emang kita mau ngapain sih? Makan siang aja 'kan?"

Gunwook mengernyitkan hidungnya. Ayolah.. apa Yujin benar-benar selugu itu? Ia tentu saja bukan mengajak Yujin keluar di akhir pekan itu tanpa maksud.

"Iya juga," ada kekecewaan dalam nada suara Gunwook.

Yujin bukannya tidak peka, ia tau bahwa semenjak semalam, Gunwook seperti sedang berusaha lebih mengenalnya. Ia hanya sedang menjaga hatinya. Terang saja, ia sudah cukup tergoyah dengan melihat kakak kelasnya dengan setelan jins dan jaket kulit. Tampan.. berbahaya.


- - -


"Jadi.. sebenarnya ada yang mau gue tanyain," Gunwook berkata sembari menyesap Matcha Oat Latte yang baru saja ia pesan. Mereka berakhir di kafe langganan Gunwook sedari dulu.

Yujin menaikkan sebelah alisnya sebagai respon.

"Dohoon sama Shinyu.. are they a thing?"

"Ya.. segitu jelaskah?" Yujin balas bertanya.

Gunwook tersenyum simpul, puas dengan jawaban yang ia dapat.

"Nah kalo gini 'kan jelas. Gue nggak akan ganggu lagi."

"Jadi bener kemaren lo ngincer Kak Shinyu?" Yujin memiringkan kepalanya. "Gue kira Kak Dohoon cuma berlebihan."

"Gimana ya bilangnya? Suka juga nggak sampe yang suka banget, biasa aja. Probably a fan?"

"Yah.. bisa dimengerti sih."

PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang