15. Sisa Rasa

291 21 8
                                    

Shinyu tersenyum puas menatap bayangannya di cermin pagi itu, mengacak surainya sendiri pelan. Surai hitam kelam yang telah ia sulap menjadi warna ash brown, lebih tepatnya.

Sementara Yujin hanya duduk diam di kasur Shinyu. Ia baru saja tiba disana, dan tentu saja terkejut dengan perubahan Shinyu yang begitu drastis.

"Gimana? Ganteng nggak?" tanya Shinyu. Yujin pun menyunggingkan senyumnya.

"Bagus, cocok sama lo. Tapi kok tiba-tiba?"

"Gue dapet panggilan casting."

"Serius??" seketika, kedua mata Yujin membulat dan berbinar lucu.

"Minggu depan, hari Rabu."

"You'll make it. I just can tell."

"Lo sendiri.. gimana? Udah dikontak lagi sama Yuehua?"

"Udah.. tapi gue nunggu Kak Gyuvin. Kalo dia nggak masuk, gue nggak mau," Yujin mencebikkan bibir bawahnya.

Shinyu berjalan menghampiri Yujin dan memeluknya dari samping, menopangkan dagunya di atas kepala kawannya itu. Perbedaan tinggi mereka yang kontras benar-benar terlihat lucu.

"Oh iya, sekarang mama gue udah pindah ke rumah Kak Dohoon. Semalem gue tidur sana, terus Kak Dohoon nitip salam. Katanya dia kangen lo, kak."

Seketika, Shinyu menegang di tempatnya.

"Y-ya? Terus??" cicitnya.

"Dia bilang, dia juga minta maaf. Dia dituntut buat lakuin semua itu."

"Yujin, bilang ke dia kalo gue udah nggak peduli. Gue mau kita masing-masing aja, nggak usah lagi saling ngusik. Ngerti?"

"Got it."

Perlahan, Shinyu melepaskan Yujin dan kembali duduk di kasurnya. Yujin pun berbaring di atas pahanya dan memeluknya, mendusali perutnya, membuatnya terkikik geli.

"Lo sejak kapan jadi manja kayak gini?" Shinyu memainkan surai Yujin dengan tangannya yang bebas.

"Gue kangen. Dulu, kita bisa ketemu tiap hari sampe bosen. Sekarang lo sibuk mulu," Yujin mengernyitkan hidungnya.

Shinyu menatap pemuda mungil itu lamat, dengan senyum yang tak kunjung luntur dari bibirnya.

"Yujin.. mau ikut ke tempat kerja temen gue nggak nanti malem? Gue traktir."

"Ayo!"


- - -


Malam itu, Yujin benar-benar ikut Shinyu ke tempat yang tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah restoran berbentuk pub. Namun, alih-alih duduk di kursi, ia memilih meja bar agar langsung berhadapan dengan kasir yang tengah meracik minuman dan sesekali bercengkrama dengan Shinyu.

"Yujin.. lo bosen?" Shinyu menepuk pelan bahunya. Yujin terlihat menelungkupkan kepalanya ke meja, seperti tidak baik-baik saja.

"Gue agak pusing, kak," sahutnya pelan.

"Terlalu berisik?"

"Nggak kok. Gue mau cemilan asin, ada apa aja ya?"

"Fries and cheese?" Shinyu mengedipkan sebelah matanya.

PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang