"No way..."
Gunwook menggelengkan kepalanya saat ia membuka pintu dan dihadapkan dengan Yujin, Shinyu, dan Dohoon dengan wajah lelah mereka.
"Mau nginep semua?" tanya Gunwook, memastikan.
"Gue doang kak, mereka di tempat gue," sahut Yujin.
"Ooh.. oke."
"Kita pamit ya, udah pengen tepar," ucap Shinyu.
Gunwook mengacuhkannya, ia menatap Dohoon dengan sebelah alis terangkat, seolah minta penjelasan.
"I'll see you in the morning?" Dohoon bertanya ragu.
"Sure," Gunwook pun mengendikkan bahunya.
Dohoon mendekat padanya dan mengecup pipinya, membuatnya tersenyum segaris.
"Jangan marah," bisik Dohoon.
"I'm not. Tadi hampir," Gunwook balas berbisik sembari menggelitik pinggang Dohoon.
Dohoon terkekeh, mata rubahnya menyipit dan pipinya semakin terlihat bulat.
"Sleep well. Besok pagi gue mau dimasakin sarapan," kali ini Gunwook tidak lagi berbisik-bisik. Ia bahkan nekat menepuk bokong Dohoon saat pemuda itu balik badan dan beranjak pergi.
- - -
Dohoon tengkurap di sofa ruang tamu Gyuvin, benar-benar kehabisan tenaga. Shinyu lantas tersenyum jahil dan menduduki punggungnya.
"Shinyu.. nggak bisa nafas," keluh Dohoon.
"Lebay amat gue nggak seberat itu," Shinyu memukul bokong Dohoon gemas.
"Ahhh... lagi."
"Sialan, jangan mancing gue. Besok mau ke Lotte World, lo nggak bisa jalan gawat."
"Gendong?"
"Nyaman banget ya kayaknya dibayi-bayiin gini?" Shinyu terkekeh dan pindah ke karpet. Ia duduk bersila, menghadap pada Dohoon yang belum bergerak dari tempatnya.
Dohoon memutar posisinya menjadi menyamping, ia dan Shinyu kini leluasa bertatapan.
"I have a confession to make. Boleh nggak?" Dohoon mengulas senyum tipis.
"Kenapa nggak boleh?" heran Shinyu. Ia sedikit memicingkan matanya. "How bad is it?"
"I've actually never cheated on you..."
"Woah slow down," Shinyu memotong perkataan Dohoon.
"Jangan potong gue dulu. Gue sama Hanni bukan apa-apa, bahkan sampe hari ini. Dia cuma bantuin gue aja, tapi karna semuanya keburu salah sangka, termasuk lo waktu itu, gue diem. Gue masuk agensi jalur ordal, itu emang berkat Hanni. And that's it."
"Jadi dia bukan mantan lo?"
"Gue males jelasin, jadi gue nggak menyangkal. Kita cuma temen deket, it's platonic."
"Wait so.. the first time we did it.. it was your first time as well?" Shinyu terkejut, ia seketika merasa semakin di atas awan.
"You couldn't tell? Gue aja cuma ngikutin alur lo, gue yang minta dibimbing. Lupa?" Dohoon meringis, pipinya terasa panas dan memerah hingga ke telinga.
"Glad to be your first everything then. So.. did I do better than you? To be fair, that was my first time as well. As a top," Shinyu memberi penekanan pada kalimat terakhir.
Dohoon meraih bahu Shinyu dan mengusapinya.
"Itu tergantung lo. Lo nyaman?"
"I don't know. It was an angry sex, I hate to admit it. And I don't want to repeat that. I'm sorry," Shinyu menyingkirkan tangan Dohoon dari bahunya. Mengikis jarak mereka, lalu kembali saling tatap dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)
FanfictionMimpi adalah angan. Cinta adalah ilusi. Kebahagiaan adalah semu. Esok adalah teka-teki. Dan hidup adalah permainan. Dalam lika-liku dan jatuh bangun, siapa yang harus kamu percaya? Kepada siapa kamu harus bersandar? Apakah kegagalan adalah akhir?