Dua minggu kemudian
Musim panas tiba. Sekolah diliburkan untuk satu bulan, maka Yujin dan Ayden yang sama-sama baru saja pindah secara resmi ke apartemen milik keluarga Gyuvin mencari pekerjaan sampingan untuk membayar sewa.
Yujin bekerja di supermarket yang merangkap restoran, mengambil shift malam. Malam itu pula, Baekseung dan Donghyun menemaninya sembari berkencan.
"Hey Pretty. Gue pesen tonkatsu ya, dua porsi..."
'Plak'
Satu pukulan manja mendarat ke pucuk kepala Baekseung yang lantas meringis.
"Bisa-bisanya kamu gombalin orang lain di depan aku??" ketus Donghyun berpura-pura merajuk.
"Maaf dong Keum.. abis Yujin cemberut terus jadi pengen kubikin senyum. Aku 'kan friendly?"
"Kalo gatel mah gatel aja nggak usah berkedok friendly. Jadi ini alasan kamu semangat banget ngajakin aku kesini?" Donghyun memukul keras bahu Baekseung, kali ini ia betul-betul marah.
"Kalo nggak diajak nanti dikiranya aku selingkuh?" Baekseung menaikkan sebelah alisnya.
"Oh? Jadi emang niat kamu gitu??"
"Hus hus diem. Yujin, gue pesen tonkatsu dua porsi. Minumnya slushie, satu aja yang besar. Boleh dianterin nggak? Pacar gue lagi rewel nih, Yu," adu Baekseung pada Yujin yang hanya menatap heran pada mereka berdua dari balik meja kasir.
"Boleh. Udah kalian duduk aja dulu, bayarnya nanti. Keum maaf ya, gue juga nggak mempan kok digombalin sama yang kayak gini," Yujin mengibaskan tangannya di depan wajah Donghyun, membuat pemuda yang memiliki perawakan mirip dengan dirinya itu sumringah.
"Iyalah. Lo 'kan dapet yang macem Gyuvin, pacar gue mana ada apa-apanya," angguk Donghyun.
"Maksudmu apa??" Baekseung memicingkan matanya.
"Nggak tau, mikir coba," Donghyun mengendikkan bahunya, lalu beranjak lebih dulu untuk duduk di meja yang menghadap ke luar.
Donghyun memasukkan beberapa lembar uang tip ke dalam saku belakang jins Yujin saat ia mengantar pesanan ke mejanya. Yujin lantas membungkuk padanya sebelum kembali ke kasir.
"Dia kenapa?" bisik Baekseung. "Kamu marahin?"
"Astaga.. nggaklah. Kamu pikir aku apaan?" ringis Donghyun.
"Siapa tau aja, kamu 'kan cemburuan banget biasanya."
"Nggak mempan kalo sama dia, Baek. Aku tau dia nggak bertingkah kayak yang pada suka gangguin kamu," Donghyun tersenyum kecut. "Kayaknya emang murid-murid di sekolah kita aja yang mulutnya jahat. Dia nggak seburuk itu."
"Maksud kamu?"
"Ada rumor kalo dia tidur sama salah satu orang penting agensi buat jalur masuk."
"Kok jahat banget? Siapa yang sebarin? That's such a groundless rumor.. gila apa masa anak sekolah kayak gitu?" Baekseung sedikit menggebrak meja, membuat Donghyun tersentak dan mengusapi bahunya untuk menenangkannya.
"I know right? Kalo orang lain aku mungkin percaya, tapi ini Yujin."
"Right.. tapi kalo emang bener juga.. emangnya kenapa? Mungkin dia punya alasan sendiri? Dia nggak salah. Yang salah tuh mereka yang ribet ngurusin hidup orang. Kamu jangan kayak gitu ya? Aku nggak suka."
"Nggak akan. Dia temen kita sekarang, 'kan? Friends don't judge each other," Donghyun menoleh ke belakang, senyumnya terkembang saat dilihatnya Yujin sibuk melayani pelanggan yang baru datang dengan senyum malu-malu yang khas miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)
FanfictionMimpi adalah angan. Cinta adalah ilusi. Kebahagiaan adalah semu. Esok adalah teka-teki. Dan hidup adalah permainan. Dalam lika-liku dan jatuh bangun, siapa yang harus kamu percaya? Kepada siapa kamu harus bersandar? Apakah kegagalan adalah akhir?