"Rokoknya satu."
Yujin mendongak, ia mengernyit begitu tatapannya bertemu dengan Dohoon.
"Apa? Gue udah legal."
"Nggak bisa, kakak pake seragam," geleng Yujin.
"Butuh ID? Gue ada," Dohoon merogoh sakunya, kemudian mengambil kartu identitas miliknya yang memang selalu ia bawa.
"Ck. Ada-ada aja," Yujin mengalah pada akhirnya. Ia mengambil sebungkus rokok dari rak di balik punggungnya, lalu menaruhnya di telapak tangan Dohoon yang terbuka.
"Gitu dong."
"Ngapain kesini sih kak?"
"We need to talk," raut wajah Dohoon berubah keras. "Nanti. Gue nanti balik lagi, pas jam kerja lo udah selesai."
Dan setelahnya, Dohoon melangkah pergi begitu saja dari minimarket tersebut. Yujin menghembuskan nafasnya dengan berat, rasanya ia ingin pulang saat itu juga. Ia terlalu lelah untuk menghadapi Dohoon, ia hanya ingin dibiarkan sendiri.
- - -
"Lo beneran kesini lagi.." Yujin berucap lesu saat ia baru saja memakai jaketnya. Ia sudah bersiap akan berjalan pulang ke tempat Gyuvin, namun Dohoon ternyata menungguinya di depan pintu. "Kalo lo mau nanyain soal pulang ke rumah, jawabannya nggak," ketusnya.
"Salah gue sama lo apa sih?" Dohoon tersenyum kecut.
"Nggak usah pura-pura nggak tau."
"Iya gue tau, tapi 'kan udah lewat? Terus kenapa lagi?"
"Yang salah gue. Udah ya? Bisa berhenti bahas ini?" Yujin menatap Dohoon sayu. "Gue nggak akan bisa biasa aja sama lo, kak. Gue nggak mau ini."
"Ayo kita bikin jadi biasa aja. Nanti juga lo kebiasa. Dengan lo nggak ada di rumah, apa bedanya Papa nikah atau nggak? Sama aja gue tetep sendiri."
"Makanya jangan gegabah. Cepet banget mutusin Kak Shinyu, lo nyesel 'kan? Kesepian sekarang?"
Dohoon merasa kehabisan kata-kata. Bagaimana pun ia mencoba, hubungan mereka memang tidak akan bisa diperbaiki.
"Gue ke arah sana, beda sama lo. Kita pisah disini," ujar Yujin lagi, masih dengan nada ceria yang dibuat-buat.
"Ketemu besok, Yujin?" tanya Dohoon hati-hati, seraya menyodorkan kepalan kanannya pada Yujin.
Yujin memilih untuk mengabaikannya. Ia memberi senyuman simpul, lalu berlari kecil ke arah halte bus di seberang jalan.
"Apa gue ke tempat Shinyu aja malem ini?" gumam Dohoon, setelah Yujin menghilang dari pandangannya.
- - - - -
Sepulang kerja, Yujin mendapat kejutan. Ia pada akhirnya memilih pulang ke rumah Dohoon dengan niat membereskan barangnya yang tersisa disana, namun yang didapatinya adalah ibunya yang duduk merenung di ruang tamu. Tatapannya kosong, kedua matanya pun sembab.
"Ma.. Yijoon mana?" tanya Yujin.
"Tadi, dijemput papanya," sang ibu menyahut lirih.
"Hah?? Dia..."
"Iya, papanya masih ada. Dia cari karna baru dapet kabar kalo mamanya Yijoon bunuh diri."
"Mama nggak apa? Sedih.. aku juga nggak sempet pamit sama Yijoon," Yujin membawa sang ibu ke dalam dekapannya.
"Kamu nggak mau nemenin mama disini, Yujin? Masih belum bisa?"
Yujin bungkam.
- - - - -
KAMU SEDANG MEMBACA
PLOT TWIST (Shindo / Nitdo ft Gunwook)
FanfictionMimpi adalah angan. Cinta adalah ilusi. Kebahagiaan adalah semu. Esok adalah teka-teki. Dan hidup adalah permainan. Dalam lika-liku dan jatuh bangun, siapa yang harus kamu percaya? Kepada siapa kamu harus bersandar? Apakah kegagalan adalah akhir?