BAB 02: Ali-Aisyah?

4.2K 154 4
                                    

Assalamu'alaikum, Hai teman-teman apa kabar? Semoga baik-baik saja yaa...
(afwan, kalau masih berantakan ya)

Happy Reading All




*7hari berlalu, tepat besok adalah hari kelulusan Aisyah dan teman seangkatannya.

"Aisyah!"
"Aisyah!"

Panggil seseorang dari belakang Aisyah yang lumayan cukup jauh karna itu Aisyah tidak terlalu dengar dikarenakan juga disekitarnya ramai orang. Sampai akhirnya Aisyah ngeh jika namanya dipanggil.

"Apaan" Jutek Aisyah

"Syah, besok kan hari kelulusan, besok kita foto studio yuk berdua, buat kenang-kenangan" Ujar Ali

"Huh,ku fikir ada apa, ternyata tidak penting" UjarAisyah, yang langsung melenggang pergi dari sana meninggalkan Ali tanpa se ucap kata pun.

"Syah, ada apa sama Lo" Batin Ali

🫐

P

ada hari kelulusan(wisuda)

Aisyah menggunakan kebaya warna dusty

Aisyah menggunakan kebaya warna dusty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*anggep aja seperti ini yaa

"Aisyah Putri Zabrina, putri dari Almarhum Mohammad Dani Pranata" Ucap mc di panggung.

saat sudah turun panggung Aisyah menitihkan air mata, rasanya pedih karena dari ia SD tidak pernah wisuda bersama orang tua nya, selalu bersama Pakdhe dan budhe nya.

"Aisyah, sayang" Panggil Budhe Wati

"Budhe" jawab Aisyah

"Nggak perlu sedih sayang, kamu punya pakdhe sama budhe" Ujar budhe Wati sambil memeluk Aisyah.

Aisyah beralih menatap Pakdhe kesayangannya, dan memeluk nya..

"Pakdhe, terimakasih untuk semuanya, untuk pengorbanan-pengorbanan pakdhe buat Aisyah" Ujar Aisyah

"Sama-sama sayang, sudah tanggung jawab, Pakdhe" Balas pakdhe Heri

"Putri pakdhe, nggak boleh sedih, nanti ayah kamu sama bunda kamu sedih liat kamu sedih" Ujar pakdhe Heri

"Sudah selesai kan, ayo pulang"ucap pakdhe yang diangguki oleh Aisyah dan budhe.

"Tapi, foto dulu ya"

Ditanggapi anggukan oleh keduanya

"Mbak, boleh minta tolong, fotokan?" Tanya Aisyah pada teman seangkatannya

"Boleh"

Aisyah memberikan ponselnya untuk mempotret ia dan pakdhe, budhe

"Sudah"

"Terimakasih"

"Sama-sama, mari"

Aisyah mengangguk sopan.

"Ayo pakdhe, pulang" Ajak Aisyah

"Aisyah!"teriak seseorang dari belakang.
Mereka bertiga berbalik badan.

"Syah, gue mau ngomong sebentar sama lo" Ucap Ali, ya benar orang itu adalah Ali

"Mau ngomong apa, sekarang aja disini" Balas Aisyah

"Tapi berdua doang Syah, plis"pinta Ali

Aisyah menghela nafas

"Yaudah, budhe, pakdhe. Sebentar ya ini teman Aisyah mau ngobrol sebentar"

"Yasudah, jangan lama-lama, kita tunggu di mobil ya"jawab pakdhe yang diangguki oleh Aisyah.

Mereka pun sedikit menjauh dari keramaian

"Ada apa sih Li?!"tanya Aisyah

"Syah, nanti sore mau nggak jalan sama gue?" Tanya Ali yang membuat Aisyah membelalak

"Jalan? Berdua gitu?"diangguki oleh Ali

"Li, udah gue bilang kan,jangan deketin gue"ucap Aisyah pada Ali. Aisyah hendak meninggalkan Ali tapi tangannya di pegang oleh Ali, namun langsung di singkirkan oleh Aisyah

"Kenapa lagi sih?"

"Syah, kali ini aja tolongg plis!"

"Karna besok gue udah nggak bebas lagi" Ucap Ali dengan nada rendah yang membuat hati Aisyah tergerak untuk menerima ajakan Ali.

"Yaudah, oke. Tapi sore aja yah!"
Ali yang mendengarnya begitu senang sekali.

"Okeh, nanti gue jemput jam 4 sore kita jalan jalan ya" Diangguki oleh Aisyah dan Aisyah langsung pergi dari sana dan langsung ke mobil yang dinaiki Pakdhe dan budhe nya.

***************************************
Di pondok pesantren Al ikhlas.

"Ciee, yang udah graduation. Selamaat broo" Canda Ardi

"Iya nih, gimana rasanya sekolah di sekolah negeri Li?" Tanya Zai

"Yaa, gitu gitu aja sih. Kayak sekolah pada umumnya ajaa" Jawab Ali yang diangguki oleh kedua kakaknya.

"Wahh! Kayaknya lagi seru nihh, Abi join dongg" Sahut Abi yang baru selesai mengajar di kelas santri.

"Nak, Ardi menurutmu yang dijodohkan enaknya yang mana? Yang baru lulus sekolah atau yang baru lulus kuliah di Kairo?" Tanya Abi Zahir pada Gus Ardi. Ini bercanda tapi rill wkwk

"Ah nggak bi,Ali nggak mau.Mas Zai aja tuh"

Zai yang mendengar itu langsung melototi adiknya itu, membuat sang empu langsung izin pergi.

"Eh Abi, Ali mau izin pergi dulu ya Bi ada urusan mendadak nih hehe Assalamu'alaikum!"

Alasan aja nih Ali🤣

"Ngomong aja Li kalo kabur" Cibir Abi Zahir

"Ahahaha" Gus Zai dan Gus Ardi tertawa

"Ekhem!"

"Zai, Abi mau ngomong serius sama kamu nak" Ujar Abi

"Ada apa Bi?"balas Zai

"Kemarin Abi sudah bicara dengan adikmu, Abi sudah menawarkan pada nya tapi Ali menolaknya" Ucap Abi sambil terkekeh

"Memang ada apa Bi?" Tanyanya

"Zai, kamu sudah dewasa nak, sudah waktunya kamu membangun rumah tangga, Abi mau menjodohkan kamu sama anak alm sahabat Abi. Bagaimana?"

Zai yang mendengar penuturan dari Abi nya kini mengerti apa yang dibilang Abi nya.

"Dek, pikirin ini mateng-mateng, membangun rumah tangga tak semudah membangun rumah lego"sahut Gus Ardi karna ia mengerti bagaimana di posisi Zai

"Bi, beri Zai waktu untuk memikirkan
ini "jawab Zai yang diangguki oleh Abi Zahir.

Gimana nih, bab kedua seru nggak? Di pertama-tama belum ada vibes pondok pesantren nya nih. Tapii tenang aja nanti pasti ada saat nya vibes pondok pesantren nya muncul, okey? Staytune!!
Jangan lupa di vote, follow, dan komen ya sahabat🥰🌠

Assalamu'alaikum

Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang