ZanAli, (Kinan Zanara-Ali)
"Bund, liburnya bukan hari ini, tapi masih minggu depan, Bund, Yah. Kok kalian sudah jemput Kinan?" Ujar Kinan
Bunda dan Ayah Kinan, saling lirik, mereka tersenyum..
"Besok, mau ada tamu penting sayang, tentang masa depan kehidupan kamu" Balas Bunda Vita
"Masa depan? Kehidupan Kinan? Maksudnya apa sih, Yah? Bund?" Tanya Kinan
"Kamu mau tau banget? Atau cuman mau tau aja?" Goda Bunda Vita
"Kinan, ini pengalaman pertama kamu,intinya siap nggak siap, kamu harus siap besok, siapkan satuu jawaban untuk besok" Ujar Ayah Fattah
"Issh! Bunda sama Ayah ngeselin, Sama-sama ngeselin, pantes aja jodoh" Kesal Kinan
Selang perjalanan beberapa menit, akhirnya Kinan sampai dirumah nya..
"Assalamualaikum!
Haaaahhhhh, akhirnya Ya Allah, Kinan rinduuu sekali dengan rumah iniii""Waalaikumsalam, ehh Non Kinann, sudah pulang Non? Gimana kabarnya Non? Sudah lama loh nggak ketemu sama bibi, nggak kangen bibi, Non?" Tanya bibi Ratih, katakan saja, kalau bibi Ratih ini banyak tanya/banyak omong.
"Astaghfirullah, Bi! Gantian pertanyaannya, banyak amat busett" Ujar Kinan
"Hhehe, maaf Non"
"Kinan jawab satu-satu pertanyaan bibi ya? Kinan kabarnya baik, Bi, memang sudah lama kita tidak bertemu bibi kuu, terus apa tadi?"
"Non Kinan kangen nggak sama bibi Ratih?" Tanya Ulang bibi Ratih
"Kangen dongg, kalau gitu Kinan mau ke kamar dulu ya, Bi, mau beres-beres, capekk!dahh bii!" Ujar Kinan, melenggang ke kamar nya
"Assalamu'alaikum, Bi"
"Waalaikumsalam, Pak, Buk gimana perjalanannya lancar?" Basa basi bibi Ratih
"Alhamdulillah, lancar, Bi. Kinan nya mana?" Tanya Bunda Vita
"Non Kinan nya ke kamar Buk" Jawab Bibi Ratih
"Ohh, yaudah, saya mau masak dulu, Bi. Bibi tolong siramin tanaman di luar ya, Bi, tadi saya lupa nggak nyiramin" Ujar Bunda Vita
"Siap, Buk!"
Memang secara umur, lebih tua Bibi Ratih, Bunda Vita pernah menyuruh Bibi Ratih untuk memanggilnya Vita saja, namun Bibi Ratih tak maumau
**
"Akhirnya Ya Allah, bisa istirahat di kamar ini lagii. Tapi kasian Fatiaa, dia sendiri.. Mau telfon, tapi kan dia masih di pondok, nggak main hp, ihh, gabut aku kalau dirumah, sendirian" Ujar nya
"Oh iya, aku telfon Aisyah aja, oke. Telfon Aisyahh!"
Tutt tuttt
"Assalamu'alaikum, Ning Aisyah!"
"Waalaikumsalam, haloo Kinann, udah sampai rumah?"
"Alhamdulillah udah, Ning, kamu dimana?" Tanya Kinan
Aisyah berdecak, temannya ini sangat membuat nya kesal,
"Aku masih di ndalem, ini dikamar mas Zai" Balas Aisyah
"Etttt, jangan ngomong sama aku kalau kamu masih manggil aku Ning" Ujar Aisyah
Mendengar itu, Kinan menyengir bagai kuda..
"Hehehh, afwan, Syahh" Ucap Kinan
"Oleh, kamu ada apa telfon?"
"Ish, emang nggak boleh gitu, telfon temen sendiri? Aku itu gabut tauu, Syah, disini aku nggak ada temen, tapi lebih kasian Fatia sih, dia pasti kesepian" Ujar Kinan
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! Kisah kehidupan seorang Aisyah Putri Zabrina, yang tak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua kandung. Ia hidup dengan Pakdhe dan Budhe nya, yang sudah merawatnya sedari kecil sejak kedua orang tua nya meninggal dunia. ...