BAB 19: Maaf

2.7K 94 4
                                    

Ceklek!

"Assalamu'alaikum, Zaujati" Salam Zai dengan suara rendah, saat ia melihat kondisi istri nya

"Sayang"

"Yang, bangun yuk. Dari tadi tidur mulu, kamu belum temuin aku dari kemaren"

"Hiks"

"Maass"

Zai mendongak, terlihat Aisyah yang sedang menatapnya dengan senyum yang manis. Namun, hal itu malah semakin membuat Zai sakit, teringat bagaimana ia melihat wajah istri nya di sayat dengan pisau yang tajam.

"Mas" Panggil Aisyah

"Hiks, hiks"

"Mas, kok kamu nangis sih?" Tanya Aisyah

"Maaf sayang, maaf" Ucap Zai, sambil menggenggam kedua tangan istri nya, dan diciumilah tangan mungil istri nya itu.

Aisyah mengulum senyum,

"Mas, Ais nggak papa" Ucap nya

"Nggak papa dari mana sih, jelas-jelas pipi gembul kamu, pipi mulus kamu, pipi cantik kamu, pipi yang selalu mas unyel-unyel harus ditutup pakai hansaplast dan ini semua sayang, hiks"

"Hei, mas. Dengerin Ais, ini semua bukan salah mas, ini salah Ais sendiri, harus nya Ais nggak perlu ke ruang Guru, Maafin Ais"

"Udah-udah kamu nggak boleh sedih-sedih, kamu istirahat yaa"

Aisyah mengangguk.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara dengkuran halus dari Aisyah, bertanda bila ia sudah tidur nyenyak.

Zai keluar dari ruangan istrinya, meminta tolong Ummi nya untuk menjaga Aisyah sebentar, karena Abi harus kembali ke pondok.

Zai, merogoh sakunya dan menekan tanda telfon di nomor adiknya, Ali.

Tutt! Tutt! Tutt!

"Assalamu'alaikum, Mas" Salam Ali, di hp Zai

"Waalaikumsalam, Li, kali ini mas serahin semua ke kamu, jangan kasih dia ampun!"
-ucap Zai

"Oke Mas, Ali sama temen-temen tau harus apa" Jawab Ali

"Bagus, Mas nggak akan biarin orang yang sudah mengusik hidup mas, apalagi istri Ku, harus menanggung semua" Ujar Zai

"Iya Mas, Ali faham. Kalau begitu sudah dulu, Ali mau nyusun rencana dulu"

"Iya, Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Tutt!

🫐

Di tempat lain, lebih tepatnya, basecamp geng DzandoCrash.

"Li, sekarang kita harus lakuin apa?"
Tanya anak buah Ali

"Kita harus buat dia jauh dari lingkungan ini, apalagi lingkungan pesantren" Jawab Ali

"Gue bisa bayangin perasaan lo sekarang, Bos. Orang yang lo sayang, lo Cinta dari jaman sma, sekarang malah jadi kakak ipar" Ujar Zafran Leonel

Ucapan Zafran, langsung mendapatkan tatapan maut dari Ali. Zafran yang mendapat tatapan itu langsung ngeri sendiri.

"Kata Mas Zai, kita gak boleh kasih ampun buat bajingan kayak ustadzah laknat itu" Ucap Ali

Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang