"Barangsiapa bersholawat kepadaku sekali, Allah memberikan rahmat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim).
Allohumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad
***
"Mas, izinin Aisyah ikut kelas dong" pinta Aisyah
"Ndak, Sayang, kalau mas bilang ndak berarti ndak" bantah Zai
Sedari tadi, pasutri ini ribut karena Aisyah ingin ikut kelas pelajaran ustadzah Nia, namun di larang oleh Zai, entah alasan apa saja yang sudah Aisyah lontarkan, tetap saja tidak mendapatkan izin, bisa saja ia kabur sekarang, namun Aisyah tau, kemana pun kau pergi, jika sudah mempunyai suami, harus mendapatkan izin dari suami dulu, karena izin dari suami adalah yang paling utama..
"Kenapa nggak boleh, sih? toh masih di lingkungan pesantren, masa nggak boleh" ucap Aisyah
Zai menarik nafas dalam, dan menghembuskan nya, "Sayang, dengerin mas, kamu lagi hamil sayang, mas nggak mau kamu kecapean, kamu stres mikirin pelajaran, sekarang kamu tugas nya cuman nurut sama mas, kamu kalau mau belajar, belajar sama mas, okey?" ujar Zai
"Nggak mau, nanti kalau dirumah sendiri aja belajar sama mas, ini di pesantren kok belajar sama mas"
"Kan mas juga guru sayang, disini.. Udah nggak boleh ngebantah suami, sekarang kamu istirahat, mas nggak nerima penolakan" tegas Zai
Mau tak mau, jika suami nya sudah berbicara seperti itu, berarti ia harus menurut..
"Kangen bestie, kangen Fatia yang cerewet, banyak omong, suara cempreng, bawel , suka ngajak ribut, tapi baik dan setia kawan" gumam Aisyah di hati nya
"Kangen Kinan, kangen ceramahnya, kangen dia berantem sama Fatia, kangen Kinan dengan segala ke randomannya, kangen dia foto foto pake kamera nggak jelas"
"Kangen masa masa awal mondok disini, yang niatku buat mencari ilmu, dateng pertama kali kesini, malah dijodohin, tapi aku beruntung sih, mengingat aku pernah hampir di bunuh sama orang karena iri aku jadi istri nya mas Zai" fikiran Aisyah terbang kemana-mana mengingat yang lalu lalu
Saking anteng nya Aisyah dengan fikiran yang melayang-layang, Aisyah pun akhirnya pergi ke alam mimpi, yaitu tidur, Zai menyelimuti istrinya, dan mencium pucuk kepala Aisyah
***
"Huek!"
"Huek!"
Suara itu sedikit mengganggu aktivitas tidur Aisyah, Aisyah bangun dari tidurnya dan mengetok pintu kamar mandi.
"Mas?Mas, kamu nggak papa?" tanya Aisyah di ambang pintu kamar mandi
"Mas? kamu jangan nakutin Aisyah dong, mas, kamu nggak papa?" tanya Aisyah lagi,tidak ada sahutan apapun dari dalam kamar mandi, sampai bermenit-menit kemudian, masih belum ada suara apapun dari dalam, hal itu membuat Aisyah panik, kenapa suami nya tak keluar-keluar dari kamar mandi?
"Ummi!"
"Ummi"
"Kenapa, Syah?"
"Mas, mas Ardi! tolongin suami Ais!" ucap Aisyah, membuat dahi Ardi mengkerut
"Tolongin? tolongin kenapa, Syah?" tanya Ardi
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! Kisah kehidupan seorang Aisyah Putri Zabrina, yang tak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua kandung. Ia hidup dengan Pakdhe dan Budhe nya, yang sudah merawatnya sedari kecil sejak kedua orang tua nya meninggal dunia. ...