"Kita Dinner bareng yuk?" usul Aisyah pada semua orang yang tengah makan malam bersama di meja makan
"Ide bagus! Ayok aja Kinan mah, asal aku sama Mas Ali, ya kan mas?" ucap Kinan, mengangkat kedua alisnya
"Iya dong sayang, pasti" balas Ali
"Kalo mbak Nindy, setuju nggak?" tanya Aisyah
"hm, kalo mbak mah setuju aja, apalagi pas lagi barengan gini, kapan lagi ya, kan?" ujar Nindy
"Betul banget lagi, oh ya, Fatia sama Ustadz Atala setuju, kan?" tanya Aisyah ragu-ragu
Sedang, Fatia dan Atala saling melirik, terlihat Atala acuh terhadap pertanyaan Aisyah padanya, Fatia gelagapan sendiri,
"emm, ak-aku ikut aja, tapi kalau Ustadz nggak tau" ucap Fatia
"Saya ikut saja" timpal Atala
Mereka saling melempar pandangan, terlihat mereka seperti sedang membuat suatu rencana
"Emm, ya harus ikut sih, orang kita dinner nya di Villa nggak di mana-mana" ujar Aisyah
Uhuk! Uhuk!
"Minum! Saya butuh minum!" pekik Ustadz Atala
Fatia terkejut dengan pekikan Atala, ia bergegas memberikan segelas minum air putih yang ada di depannya, sudah tentu itu bekas Fatia, karena minum Atala sudah habis lebih dulu, tanpa penolakan, Atala lekas meminum air minum pemberian Fatia, bahkan tak sengaja ia meminum di bekas bibir Fatia, Fatia terkejut melihat nya, meski tak sengaja, namun Fatia merasakan ada getaran di hati nya
"Alhamdulillah" kata Atala meletakkan gelas yang sudah tak ada air nya di meja, sedetik kemudian ia tertegun, teringat bila minuman yang ia minum tadi adalah minuman milik Fatia, ia menghabiskan nya?
"Nggak papa Ustadz, minum bekas istri itu baik, sunnah malah" ucap Zai dengan sedikit kekehan
"Kalo aku malah nggak bisa loh kalo nggak minum satu gelas sama istri ku, contoh nya sekarang, aku minum sama Nindy pake satu gelas yang sama" ujar Ardi menimpali,
Atala merasa ia sedang di serang oleh banyak mulut orang-orang disekitarnya ini, jujur ia sangat muak, "Saya ke kamar dulu, ada yang harus saya kerjakan, Assalamu'alaikum!"
"Waalaikumsalam!" seru semua orang menjawab salam
"Emm, aku susul Ustadz Atala ya" ucap Fatia, menyusul suami nya
"Mbak-mbakkuh, Kinan sama suamik mau istirahat dulu ya, udah kenyang nih Alhamdulillah, marii Assalamu'alaikum!" ucap Kinan dan Ali lantas mereka pergi ke kamar mereka
"Lah, malah masuk semua, akh! Nggak seru, padahal kalo waktu habis makan malam gini enak nya kumpul-kumpul di ruang keluarga, sambil nonton! Mending Ais ikut rebahan di kamar juga!" gusar Aisyah, ia badmood sekarang
"Eh Sayang, jangan tinggalin mas dong! Duluan ya mbak, mas, bumil kayaknya badmood" ucap Zai, yang diangguki oleh kedua kakaknya
Nindy menghela nafas panjang, "mas kamu tau kan, kalau kita disini yang paling dewasa, kita disini juga diminta buat bikin persaudaraan kita makin kuat, kayaknya saran Aisyah harus kita pake deh, gimana kalo kita bikin Dinner disini besok malem, di luar sana, kan enak, kita bikin makanan menu Western, ala-ala restoran Western gitu!"ujar Nindy
Tampak Ardi berfikir sekejap, "ide bagus sayang, kamu bagian belanja ya besok sama yang cewek-cewek, nanti mas sama yang lain siapin alat-alat buat kita dinner diluar" ucap Ardi
"Mantab!"
***
"Kamu tuh caper ya sama yang lain?!" pekik Atala
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! Kisah kehidupan seorang Aisyah Putri Zabrina, yang tak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua kandung. Ia hidup dengan Pakdhe dan Budhe nya, yang sudah merawatnya sedari kecil sejak kedua orang tua nya meninggal dunia. ...