BAB 32: Salah Faham

2.1K 96 3
                                    

Disinilah Zai berada, ia kini sedang di bawah pohon mangga, Zai tadi sudah meminta izin pada pak Rendi, tetangga rumah Zai dan Aisyah

"Assalamu'alaikum"

Tok! Tok!

"Waalaikumsalam, eh mas Zaidan ya? Ada apa mas?" tanya pak Rendi

"Iya Pak, saya Zaidan... Emm pak, sebelumnya maaf, apa saya boleh memetik mangga bapak? Istri saya sedang ngidam pak, minta mangga yang baru di petik" Jawab Zai

"Owalah, ya jelas boleh dong Mas Zai, orang cuman mangga masak nggak boleh.. " balas pak Rendi

"MasyaAllah, terimakasih Pak, saya izin ya pak, nggak banyak kok" ucap Zai

"Banyak juga nggak papa kok kak, sudah ambil aja, nanti istrimu menunggu lama lagi"

"Baik pak, terimakasih.. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Saat Zai tengah asik memetik buah mangga, tiba tiba Zai di datangi seorang perempuan yang tidak asing baginya

"Ekhem, haii" sapa perempuan itu

Zai melihat siapa yang menyapa nya, setelah tau siapa, Zai kembali membuang wajah...

"Lagi petik mangga ya? Buat siapa? Apa buat ibu kamu? Buat kamu sendiri? Buat adik kamu? Atau... Buat aku?" ucap perempuan itu kepedean batin Zai

"Tidak"

Perempuan itu berdecak, dan mencoba membuat topik agar Zai mau mengobrol dengan panjang kali lebar dengannya

"Kok cuek banget sih, lagi jaga hati buat siapa emang? Tapi kayaknya aku masih bisa masuk ke hati kamu kan ya?" ucap perempuan itu yang semakin mendekat ke arah Zai tanpa diketahui si empu

Zai menghela nafas, ia membalikkan tubuh, ia terkejut kenapa jarak nya sangat dekat dengan perempuan itu, perempuan yang bukan mahramnya

"Tolong mundur, menjauh" ucap Zai sembari menunduk

Bukannya menurut, perempuan itu malah tersenyum simpul dan menyurai rambut panjang nya, tepat di depan Zai

"Astaghfirullahalazim" gumam Zai

Perempuan itu tertawa kecil "apasih? Kenapa? Kenapa aku harus mundur kalau aku bisa maju?" ucap perempuan itu

"Mundur atau aku yang pergi dari sini"tegas Zai

Dengan terpaksa, Perempuan itu mundur, hanya dua langkah namun Zai masih bisa menerimanya, yang penting harus ada jarak di antara mereka

"Ada apa kau kemari?" tanya Zai

"Mm,kenapa ya? Karena ada kamu, makasihh loh tadi udah bantuin aku bawa barang barang aku, sampek kamu capek banget kayaknya tadi"

"Tidak masalah"ketus Zai

"Emm, gimana kalau sebagai tanda terimakasih ku, kita ngedate?" ucap perempuan itu, yang membuat Zai terbelalak

"Apa maksud mu? Ngedate? Tidak bisa" ketus Zai

"Kenapa? Padahal di luar sana banyak banget yang ngajak aku ngedate tapi aku tolak, bahkan baru pertama kali ini aku ngajak cowok ngedate duluan, cuman kamu loh, yakin?" goda perempuan itu

Zai berdecak, "harus berapa kali aku bilang? menjauh" tegas Zai kembali melihat perempuan itu kembali mendekat pada nya

Perempuan itu membuang wajah, dan merotasi kan bola mata nya "baru kali ini loh di hidup aku, aku jatuh cinta di pandangan pertama, pertemuan pertama bahkan sama orang yang cuek kayak kamu, dingin banget, singkat padat jelas ngomongnya" monolog perempuan itu

Zai membuang wajah ke arah lain,
"Dengar... Saya sudah beristri, dan istri saya sedang mengandung darah daging saya, saya harap kamu faham sampai sini, Assalamu'alaikum" setelah mengatakan itu, Zai melenggang meninggalkan perempuan itu sendiri

"Aku bisa menerimanya, aku mau menjadi istri kedua mu,kakak ganteng" ucap perempuan itu sukses membuat Zai berhenti dengan jarak yang belum jauh dari perempuan itu..

Perempuan itu membalikkan tubuhnya dan berjalan ke arah Zai

"Kak, aku kepo deh sama istri kakak, secantik apa sih istri kakak, sampe kakak nggak mau buat mendua? padahal nih ya... di luar sana yang standar nya kayak kakak malah mau punya istri yang lebih dari satu, kenapa kakak nggak? atau mungkin kakak udah di buta kan cinta sama istri kakak? sampe sampe kakak nggak mau buka hati lagi selain buat istri kakak seorang?" katakan perempuan ini banyak bicara dan banyak tanya, apalagi ganjen sama suami orang!

"Karena hati saya hanya untuk istri saya seorang, tidak akan pernah ada yang bisa masuk lagi selain istri saya dan istri saya" hardik Zai dengan nada dingin nya

Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada perempuan yang melihat interaksi mereka berdua... ia tersenyum hambar dengan kedua pipi yang sudah di basahi oleh air bening dari kedua mata nya yang sudah memerah, memilih pergi dari sana setelah melihat pemandangan yang amat menyakitkan

***

"Assalamu'alaikum sayang"

"Waalaikumsalam"

"Ini, mas udah dapet mangganya, banyak lagi" ucap Zai pada Aisyah

Aisyah tersenyum tipis, lantas mengambil plastik hitam berisi beberapa buah mangga, lantas membawa nya ke dapur... tak lama Aisyah kembali ke ruang tamu dan menyalakan televisi, tanpa memperdulikan Zai yang ada di sekitarnya, tampak Zai yang kebingungan

"Kok nggak di potong mangga nya? mau mas potong in?" tanyanya

Aisyah menggeleng pelan

"Ais udah nggak mood, Ais mau istirahat aja, mau tidur di atas dulu" ujar Aisyah tanpa menunggu jawaban dari Zai

Zai merasa ada yang aneh dengan sikap istri nya, Ia berinisiatif memotong kan beberapa buah mangga untuk istrinya, mungkin Aisyah badmood, karena Zai tau mood bumil itu susah di mengerti

***

Sedari siang sampai malam ini, Aisyah tak ada bicara dengan Zai, hanya bicara seperlunya dan sesingkat itu, membuat Zai bingung sendiri akan sikap Aisyah, alhasil Zai izin ke Aisyah untuk pergi ke Pesantren untuk menemui Ummi nya

Kini Zai sudah berada di Pesantren Al Ikhlas. Ia menemui Ummi Iyah

"Ummi!" manja Zai dengan memeluk Ummi Iyah

"Ada apa, nak?" tanya Ummi

"Hiks, Mi.. Zai nggak tau Zai punya salah apa sama Aisyah Mii, Zai bener-bener nggak tau, Mi" ujar Zai membuat Ummi tak faham apa yang dimaksudnya

"Kamu ini kenapa toh, Gus? Dateng dateng kok ngerengek kayak anak kecil, coba jelaskan secara detail" kesal Ummi Iyah

Jika Ummi nya sudah memanggilnya dengan nama "Gus" berarti Ummi nya sudah kesal padanya

Setelah Zai menceritakan apa yang terjadi pada Ummi dan Abi nya, Zai semakin terisak karena belum menemukan celah jawaban nya, seklebat an bayangan kejadian beberapa jam yang lalu terputar di fikiran Zai

"Apa Aisyah liat aku bicara sama perempuan itu?" batinnya

"Ummi, Abi,Zai pamit dulu ya, Assalamu'alaikum" pamit Zai

"Loh kok langsung pamit, tadi katanya masih sedih, masih bingung?"

***

Haii, sampai sini dulu!!
Waduhh, siapa ya perempuan ganjen ituhhh?

Jangan lupa VOTE!! KOMEN!! DAN FOLLOW!!
Assalamu'alaikum 🙏🏻

Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang