BAB 47 : RUMAH SAKIT

684 47 2
                                    

2 minggu kemudian

"Sayang, ayo kita perbaiki semuanya lagi ya? Setelah aku sadari aku menyesal sayang karena udah ngecewain kamu selama ini.. Maaf sayang, mas pantas mendapat hukuman untuk kesalahan dan dosa mas sama kamu" ujar tulus Ali pada Kinan

"Kenapa baru sekarang kamu bicara kaya gini ke aku, kenapa dari dulu kamu nggak mau jujur sama aku mas, aku sakit hati karena aku merasa jadi perempuan paling bodoh karena mau nikah sama orang yang masih mencintai masa lalu nya" balas Kinan

"Maaf sayang,maaf... kasih mas kesempatan sekali lagi sayang.. AS nggak mau kehilangan kamu, kamu nggak boleh pergi dari hidup mas sekarang dan selamanya" ucap Ali lantas ia terduduk di depan Kinan membuat Kinan ikut duduk

"Hei mas.. jangan gini mas.. aku nggak tau untuk sekarang aku harus gimana aku nggak tau, aku capek mas, kasih aku waktu ya? aku nggak bakal ninggalin kamu, tapi tolong kasih aku waktu ya... kasih aku waktu buat berfikir kedepannya, aku izin pulang ke rumah Bunda dan Ayah ya? Maaf mas kalau aku ada salah, Kinan pamit dulu ya untuk sementara waktu, Assalamu'alaikum"ujar Kinan

"Nggak sayang, kamu nggak boleh ninggalin mas, mau sebentar mau lama kamu nggak boleh pisah dari mas sayang!" tolak Ali, namun jujur ia saat ini tidak punya tenaga untuk mengejar istrinya, karena tiba-tiba kepala Ali sakit dan hati nya rasanya sakit

"Kinan... Ya Allah... Ali nggak sanggup kalau harus ditinggal istri hamba ya Allah... Bawa Kinan kembali ya Allah..." ucap Ali, ia berdiri dan mencoba mengejar istrinya, namun saat di tangga tiba-tiba

"BRAKK!"

***

"Ummi, Kinan izin pamit pulang ke Bunda dulu ya Mi, nggak lama kok, Kinan cuma lagi kangen aja sama Bunda" ucap Kinan

"Loh kamu kangen sama Bunda mu ta nduk.. Terus kenapa nggak di anter sama suami mu kamu mau naik apa nak? Apa kamu lagi ada masalah sama suamimu nduk, selesaikan masalah nya dengan baik-baik nak, jangan gegabah mengambil keputusan untuk pulang ke rumah bunda" ujar Ummi Iyah

"Nggak kok Mi, Kinan sama mas Ali baik-baik saja, Kinan udah pesen taksi kok Mi, sebelumnya mas Ali juga udah nawarin buat nganterin Kinan kok, cuman Kinan nya yang nggak mau, takut ganggu kesibukannya mas Ali"

Ummi Iyah tampak menghela nafas, "yasudah, Hati-hati ya nduk" kata Ummi

"Iya mii"

"BRAKK!!" terdengar suara ada yang jatuh dari tangga

"Astaghfirullah Mi, suara apa itu mi?" tanya Kinan

"Ummi juga ndak tau nduk, ayo kita lihat, suara nya arahnya dari tangga" ucap Ummi Iyah, lantas Kinan dan Ummi Iyah pergi kearah tangga, karena kebetulan di ndalem saat ini hanya ada Ummi Iyah, Kinan, dan Ali karna yang lain sedang ada acara di pesantren lain yang lumayan jauh jaraknya dari pesantren al-ikhlas

Betapa terkejut nya Kinan dan Ummi Iyah saat melihat apa yang sedang terjadi

Pov Ali

"Ya Allah hamba nggak sanggup kalau harus berpisah dengan istri hamba ya Allah..."

"Aku harus ngejar kamu Kinan, aku nggak mau kehilangan kamu.. Ayo Ali bangkit!"

Tiba-tiba jantungnya rasanya sakit, detaknya tak normal, dan kepala Ali rasanya nyut-nyutan, hal itu membuat Ali pucat dan berjalan sempoyongan, namun ia tetap memaksa untuk mengejar Kinan, dan saat di tangga

Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang