Kini Zai dan Ali ada di ruang Cctv.
"Kang,lihat cctv yang didepan ndalem, waktu habis ashar."ucap Zai
"Baik, Gus" Kang Imam
Disana terpampang jelas ada Aisyah yang sedang berjalan menuju Ndalem, Tiba-tiba ada yang memanggilnya, dan berbicara dengan Aisyah. Setelah itu santriwati tadi pergi, dan terlihat Aisyah yang langsung pergi lagi, seperti menuju Ruang Guru.
"Ganti ke ruang guru, Kang" Ucap Zai
Kang Imam mengangguk.
Disana terlihat hanya ada Ustadzah Fauzi di ruang guru. Kemudian ada Aisyah yang masuk ke ruangannya.
Ustadzah Fauzi seperti menakut-nakuti Aisyah, terlihat ekspresi Aisyah seperti ketakutan."Mas. Ustadzah Fauzi bawa pisau kecil di tangannya" Ucap Ali
Rahang Zai mengeras, sedari tadi ia mencoba tenang. Tapi setelah melihat ini, ia tidak bisa tinggal diam.
Flashback Onn:
"Kenapa Ustadzah Fauzi manggil aku ya?" Batin Aisyah
Kemudian ia menuju ruang Guru, tepatnya untuk menemui Ustadzah Fauzi, yang kata santriwati, ia dipanggil.
Di dalam kamar Zai, Zai melihat istrinya hendak kemari, ia senang. Namun tiba-tiba ada yang mengajak aisyah berbicara, tiba-tiba Aisyah meninggalkan area ndalem, dan Zai tidak bisa melihat kemana perginya istrinya itu, mungkin ada barang nya di asrama yang ketinggalan, fikir Zai.
"Assalamu'alaikum"
Tok! Tok!
"Waalaikumsalam, Masuk" Ucap Fauzi
"Maaf, ada apa ya Ustadzah? Ustadzah manggil Ais?" Tanya Aisyah pada Ustadzah Fauzi, namun tak ada jawaban
"Kenapa Ustadzah melihat Aisyah seperti itu?" Ucap Aisyah
Tiba-tiba ustadzah menodongkan Pisau tepat didepan wajah Aisyah, Aisyah membelalakkan matanya.
"U- ustadzah, apa ini?" Tanya Aisyah dengan suara bergetar.
"Diam kau! Kau sudah merebut cintaku!! Kau sudah mengambil Hakku!!" Bentak Fauzi pada Aisyah sembari menodongkan pisau
"Maksudnya apa Ustadzah, Aisyah tidak Faham" Ucap Aisyah
Tiba tiba Ustadzah Fauzi, membuka paksa cadar Aisyah, dan menarik khimar Aisyah.
"Wahh, padahal kamu biasa aja Aisyah!! Cantik juga cantik saya! Kenapa kamu bisa mendapatkan Gus Zai dan semudah itu!! HAHH!"
kini Aisyah faham, ternyata yang dimaksud Ustadzah Fauzi adalah Suami nya.
"Saya mendapatkannya karena takdir Ustadzah, bukan kemauan saya" Ucap Aisyah
"BOHONG! KAMU PASTI MEMAKSA GUS ZAI UNTUK MENIKAHIMU KAN!!"
Aisyah menggeleng pasti.
"Ustadzah, Ustadzah jangan menjadi gila karena lelaki Ustadzah. Ustadzah faham agama Islam,kan? Lalu kenapa, hanya karena laki-laki, Ustadzah jadi seperti ini. Apalagi yang ustadzah maksud adalah Laki-laki yang sudah beristri.
"Maksud kamu apa hah?!!berani kamu sama Saya!!" Ucap ustadzah Fauzi, sembari menggoreskan pisau ke wajah mulus Aisyah.
"Aghh, Astaghfirullah. Sakitt" Gumam Aisyah
"Sakit ya?? Itu seperti rasa sakit yang Aku rasakan!"
Wajah Aisyah mengalir darah segar yang lumayan banyak.
Srett!
"Awsss, Astaghfirullah, Ya Allah"
Lagi-lagi Ustadzah Fauzi menggoreskan pisau ke wajah mulus Aisyah.
Tak lama kemudian, Aisyah tak sadarkan Diri.Setelah itu, ntah apa yang terjadi pada Aisyah.
Flashback Off.
Adegan-adegan tersebut sudah dilihat Zai dan Ali.
"Aaghhahhhh!! Astaghfirullah. Ya Allah maafkan hamba, hamba gagal menjaga istri hamba Ya Allah" Ucap Zai
"Tenang Mas, kita harus cari mbak Ais, pasti masih ada di area pondok"
Zai mengangguk
"Aisyah! Sayang! Kamu dimana!" Panggil Zai mencari istrinya di ruang guru.
Ali membuka Lemari pojok, tepat lemari kelas Ustadzah Fauzi, biasa digunakan untuk penyimpanan rapot.
"Astaghfirullah!! MAS!"
Zai mendekat ke Ali. Ia melihat ke arah yang sedang dilihat Adiknya itu.
"AISYAH!"
Aisyah, setelah dia kehilangan kesadaran, ia diseret Ustadzah Fauzi ke lemari pojok.
Kenapa Gus Zai nggak tau kalau Aisyah di masukkann ustadzah Fauzi ke lemari? Karena, area pojok belakang, tidak masuk ke kamera cctv.
Zai mengangkat Aisyah, ala bridel style.
"Aisyah, sayang, Hei bangun!"
Zai berlari ke arah mobilnya, dan membawa istrinya ke rumah sakit.
"Sayang, bertahan"
Sedangkan Ali, sedang mencari ustadzah Fauzi untuk dibawa ke hadapan Abi dan Ummi nya.
Sebagai Adik ipar, tentu Ali tidak Terima jika kakak iparnya, yang pernah menduduki hati nya, pasti ia juga merasakan sakitt yang dalam jika melihat orang yang disayang sakit.
🫐
"Sayang, kamu yang kuat" Ucap Zai
Kini mereka berdua sudah sampai di Rumah sakit..
"Dokter, tolong! Tolong istri saya dok"
"Anda tenang dulu, kami akan menangani istri anda" Ucap dokter
**
15 menit, Aisyah di tangani oleh dokter.
"Zai, nak"
"Ummi, Abi"
Ummi memeluk putranya, menenangkan hati putranya yang sedang gundah.
"Ummi, Aisyah, Mi"
"Iya sayang, kamu yang sabar ya"
"Memang cobaan setelah menikah selalu ada nak, tapi percayalah sama ummi. Setelah ini kalian pasti bahagia."
Zai mengangguk di pelukan Ummi nya.
"Zai nggak bisa jagain istri zai, mi. Seandainya kalau Zai sama Ali telat nyelametin Aisyah, gimana Mi, pasti Aisyah makin parah, Hiks" Ujar Zai
"Aisyah udah nggak punya siapa-siapa Mi, Aisyah tinggal punya Zai"
"Kamu salah, Aisyah masih punya kamu, masih punya Ummi, Abi, Mas kamu, Mbak kamu, adik kamu. Aisyah nggak sendiri, Nak."
"Dengan keluarga pasien"
"Saya Dok, saya suami nya, gimana keadaan istri saya dok?" Panik Zai
"Alhamdulillah, anda tidak telat membawa istri anda ke rumah sakit, Pak. Jadi istri anda tidak terlalu parah, hanya luka di wajah nya yang perlu perawatan yang cukup, karena sobekannya lumayan sedikit dalam."jawab dokter
"Astaghfirullah, terimakasih dok. Apa boleh saya jenguk istri saya, Dok?"
"Sama-sama, boleh kok silahkan,istri anda sebentar lagi akan siuman.kalau begitu saya tinggal dulu, Assalamu'alaikum"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! Kisah kehidupan seorang Aisyah Putri Zabrina, yang tak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua kandung. Ia hidup dengan Pakdhe dan Budhe nya, yang sudah merawatnya sedari kecil sejak kedua orang tua nya meninggal dunia. ...