BAB 15: Menerima Kenyataan

2.5K 98 4
                                    

🫐

*sore hari nya, di ponpes Al-Ikhlas

Sore hari ini ramai santri dan santriwati berkumpul di lapangan, untuk menyambut kedatangan seseorang yang sudah 2 bulan ini meninggalkan ponpes nya.

"Aaa, Kira-kira Gus Ali gimana ya sekarang tampangnya. Pasti makin ganteng"

"Gak sabar liat Gus Ali!!"

"Kangen banget gue sama Gus Ali, Gus paling asik!"

"Ayo, cepet sampe dong!"

Tit! Titt!

Suara bell mobil membuyarkan obrolan-obrolan orang-orang yang ada disana.

"Akhirnya Gus Ali dah balikk!"

"MasyaAllah gus Ali, belum keluar mobil aja udah wah banget aura nya. Apalagi keluar mobil!"

"Iya woi!"

Ummi, Ning Nindy, Gus Ardi,dan Gus Zai sedang menunggu aba aba dari Mba-mba keamanan untuk keluar ke lapangan.

Aisyah? Ia bergabung dengan Fatia dan Kinan, sebelumnya sudah di minta Zai untuk ikut ia saja, tapi Ais menolaknya.

*penampilan Ali😵‍💫Jangan kaget, dari awal Ali ini badboy yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*penampilan Ali😵‍💫
Jangan kaget, dari awal Ali ini badboy yaa. Walaupun dia dari Turki untuk menuntut ilmu agama di tempat yang jauh ia tetap jadi Ali yang kece abis, beda nya sekarang lebih mantab agama nya.

"Woi-woii!! Ganteng bangett!!!"

"MasyaAllah, guss!!!"

"Gus, Qobiltu in aku sekarang guss!!"

Teriakan demi teriakan yang terdengar di telinga Ali.

Kini Ummi, Ning Nindy, Gus Ardi, dan Gus Zai sudah ada di lapangan berbaur dengan para santri-santriwati

"Assalamu'alaikum, Ummi"

"Wa'alaikumussalam.Nak ummi kangenn"

"Ali juga Mi, Ali rindu sekali dengan Ummi"

"Kamu sehat? Hm?"

"Alhamdulillah Mi, Ali sehat"

"Li"

"Mas Ar"

"Mas Zai"

Mereka berpelukan secara bergantian

Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang