Malam hari nya, ba'da maghrib, keluarga ndalem, menuju ke rumah Kinan, yang tak terlalu jauh dari pesantren menggunakan 2 mobil,mobil pertama di isi oleh Ummi Iyah,Abi Zahir, dan Ali
Mobil kedua,ada Zai, Aisyah, Ardi, Nindy dan putri kecil mereka....Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya Ali dan keluarga nya, sampai di tempat yang mereka tuju dan disambut hangat oleh sang pemilik rumah...
"Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh"
"Waalaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh"
"Silahkan masuk, dan dinikmati makanannya" Ujar bunda Vita
"Haha, iyaa, terimakasih maaf merepotkan, malam malam kesini" Balas Ummi Iyah
"Nggak dong, Ummi, aman" Protes Bunda Vita
Mereka saling cipi capa satu sama lain, dengan mahramnya saja, bukan dengan yang tidak mahram
Kini semua orang,tengah duduk di ruang tamunya Kinan, dan dimana Kinan nya? Kinan nya masih ada di kamar, ia masih belum boleh keluar, dan kini ia ditemani oleh bunda nya..
"Syah, kamu pernah nyangka nggak sih? Kalau Ali suka sama sahabat kamu" Ujar Nindy pada Aisyah
Aisyah tertawa kecil,
"Aisyah nggak nyangka mbak, demi apapun, soalnya Aisyah aja nggak pernah lihat mereka ketemu, dan mereka ngobrol, tapi gimana bisa Ali suka sama Kinan kalau nggak ada pertemuan dan pembahasan" Balas Aisyah yang membuat Nindy mengangguk ngangguk saja..
**
Setelah beberapa menit, Kinan menuruni tangga dengan gamis cantiknya, berwarna Navy dan hijab yang senada, ia turun tanpa mendongak, Kinan menunduk terus sampai ia sudah sampai di anak tangga terakhir, ia memberanikan diri untuk mendongak, betapa terkejut nya Kinan...Deg!
"G-Gus Ali" Ucap Kinan terbata bata
Kinan melihat ke arah bunda Vita, dengan ekspresi bertanya-tanya, bunda Vita hanya mengangguk sembari tersenyum
"Bun, kenapa keluarga ndalem ada disini semua, Bund? Ada apa? Kenapa ada Ning Aisyah, Ning Nindy juga Bund? Nggak mungkin kan kalau.. " Ujar Kinan digantung, namun langsung di sahuti bunda Vita
"Iya, Kinan. Gus Ali adalah lelaki yang hendak melamar kamu malam ini" Ujar Bunda Vita, membuat Kinan lemas, apa ini mimpi? Fikir Kinan
Akhirnya, bunda Vita dan Ayah Fattah menjelaskan semuanya, di depan semua orang, Kinan merasa di bodohi karena tidak tau siapa yang hendak melamarnya sendiri..
"Jadi, tujuan saya dan anak anak saya kemari, untuk melamar Putri anda yang bernama Kinan Zanara untuk Putra bungsu saya, Muhammad Ali Al-Baihaqi, dan ini murni dari permintaannya" Ujar Abi Zahir
"Ali, sekarang kamu yang bicara" Ucap Abi Zahir pada Ali, dan diangguki oleh Ali
Ali menarik nafas dalam sebelum berbicara
"Bismillah, Adanya Saya ada di sini karena ketaatan saya pada apa yang sudah Tuhan perintahkan. Saya di sini bermaksud untuk melamar putri dari bapak dan ibu, Kinan Zanara."
"Saya berharap bapak dan ibu sudi untuk menerima lamaran saya, walaupun saya dan Putri bapak ibu belum saling mengenal lama, bahkan hampir tidak pernah berbicara, namun saya berjanji akan mendidik dan menjaga putri bapak dan ibu.Saya merasa ini adalah saat yang tepat untuk melangsungkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi."
"Saya di sini bukan untuk diri saya sendiri. Melainkan untuk putri bapak dan ibu yang jika direstui dan diridhai akan jadi istri saya, menjadi separuh jiwa saya, separuh hidup dan nyawa saya" Ujar Ali panjang kali lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! Kisah kehidupan seorang Aisyah Putri Zabrina, yang tak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua kandung. Ia hidup dengan Pakdhe dan Budhe nya, yang sudah merawatnya sedari kecil sejak kedua orang tua nya meninggal dunia. ...