BAB 40: Touring Day

1.2K 69 13
                                    

"Ummi, Abi, kita izin pamit ya" ucap Gus Ardi, mewakilkan adik-adiknya

Ardi, Nindy, Aisyah, Zai, Ali, Kinan, memutuskan untuk pergi touring hari ini, tepat hari sabtu pagi, mereka menawarkan pasutri baru untuk ikut touring,Atala dan Fatia mau untuk ikut, walau dengan sedikit paksaan. Ke empat pasangan suami istri itu, naik motor yang sudah mereka sewa beberapa hari yang lalu, karena di pesantren hanya ada dua motor, itupun biasanya digunakan untuk mbak-mbak ndalem belanja ke pasar. Mereka berangkat menuju puncak sehabis subuh, pukul 5 pagi,

"Ummi, maaf ya, Nindy titip Haura ya, Mi" ujar Nindy

"Iya Nduk ndak papa lah, kan Haura cantik ini juga cucu Ummi, ya kan sayang?" tutur Ummi Iyah

"Iya Ummah, Haula ndak akan nakal kok, Ummah hati-hati ya sama Abah, Jangan lama-lama ninggalin Haula naa" ujar Haura, anak kecil berumur 4 tahun itu membuat Nindy gemas dengan putri nya sendiri

"Iya sayang, kalau gitu Abah sama Ummah berangkat dulu ya, Assalamu'alaikum, Ummi, Abah, Ardi sama istri Ardi pamit ya" timpal Ardi pada ibu dan ayahnya

"Iya, Cung, Nduk, Hati-hati ya Anak-anak Ummi" tutur Ummi Iyah

"Hati-hati loh ya, kalian yang bawa motor, terutama kamu Zai, kamu harus lebih hati-hati soalnya kamu bukan cuma bawa istri mu, tapi juga bawa anakmu yang di perut istrimu kalau kamu lupa" ujar Abi Zahir mengingat kan pada anak-anak nya

"Siap Bi! Zai bakal lebih hati-hati, Assalamu'alaikum!"

***

"Mas, makasih banyak ya udah nurutin keinginan aku!" ujar Aisyah sedikit berteriak agar Zai dengar apa yang ia katakan, karena mereka tengah naik motor, kalau bicara pelan-pelan tidak akan terdengar

"Iya sayang, ini udah tugas mas buat nyenengin kamu sama dede bayi!" balas Zai

"Aku seneng banget tau mas! Apalagi rame-rame gini, makin seruu!"

"Iya sayang!"

Saat pasangan lain ngobrol dengan pasangannya, berbeda dengan Fatia dan Atala, sedari pesantren tak ada yang berbicara sepatah kata pun, hanya diam dan menikmati angin yang lumayan kencang, sesekali mereka berbicara di hati mereka masing-masing, entah apa yang mereka rasakan atau utarakan dihati mereka?

"Inget ya, saya mau ikut touring kayak gini gara-gara Gus Zai yang maksa saya buat ikut! Saya nggak ada niatan ikut sama sekali sebelumnya!" ujar Atala pada Fatia yang berada dibelakang nya

Fatia hanya diam tersenyum tipis, bohong jika ia tak tersinggung, touring seperti ini baru ia rasakan selama seumur hidupnya, bersama dengan pasangan halalnya, seperti yang ia inginkan sejak dulu, namun sepertinya tidak akan sama seperti yang ia inginkan

"Dengar tidak?!"

"Iya!"

***

"Huuuhh! Akhirnya sampe tujuan juga! Cape banget ya,padahal cuman duduk-duduk di motor, capeknya ya rob" ujar Aisyah mengeluh, bagaimana ia tak merasa capek, lelah, letih, dengan keadaan yang sudah berbadan dua ini harusnya ia sudah diam-diam di rumah, jalan-jalan semampunya, ini sekali jalan-jalan langsung ke puncak

Mereka ke puncak, dengan menyewa villa yang ada di puncak, yang juga sudah mereka siapkan sejak hari-hari kemarin,

"Syah, aman kan? Kamu ada ngerasa capek nggak? Atau perut keram? Atau kaki kamu bengkak?" empat pertanyaan dilayangkan oleh ning Nindy secara beruntun, pasti nya ia khawatir dengan adik iparnya

Gus Zai Untuk Aisyah(ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang