Bagian 27

752 73 30
                                    

Empat Hari Kemudian. . .

"Baiklah, kelas hari ini selesai. Kalian bisa memulai proyeknya dalam tenggat waktu selama dua minggu. Selamat siang."

"Selamat siang, semoga harimu menyenangkan Kyung gyosunim."

"Neee, kalian juga."

Wanita paruh baya itu keluar dengan langkah elegan meninggalkan ruangan. Kelas telah usai, semua mahasiswa mulai menyibukkan diri saling berdiskusi mengenai proyek yang baru saja diberikan.

"Hei, apa kau mau berkerjasama denganku?"

Seorang gadis dengan potongan rambut sebahu dan poni menutup dahi itu menoleh setelah mendengar seseorang memanggilnya.

"Uh... Beomsoo? Kau ingin melakukan proyeknya denganku?" Tanyanya lagi untuk memastikan ia tak salah dengar.

"Iya, prosesnya cukup banyak dan butuh biaya yang lumayan besar, kalau kita kerjasama kan bisa mengirit biaya." Tawar Beomsoo.

"Kau serius mau berkerjasama denganku?" Wanita itu masih tak percaya dengan ajakan pangeran es itu.

Beomsoo mengangguk, "iya serius."

"Tapi bukannya kau selalu berpartner dengan Leo ya?"

Wajah penuh antusias itu mulai meredup. Beomsoo berdehem rendah dan menegakkan duduknya. Matanya sedikit melirik pada seorang pemuda yang duduk beberapa meja di depannya. Beomsoo yakin, Leo pasti dapat mendengar obrolan mereka.

"Ah.. Aku dengar kau sangat ahli dalam memvisualisasikan desain, jadi aku sangat ingin berkerjasama denganmu. Mau ya?" Rayu Beomsoo, ia mengalihkan pandangannya dari Leo sebelum pemuda itu menoleh padanya.

"Hmm.. Begitu, baiklah." Wanita bernama Geum itu akhirnya setuju.

"Gomawo Geum, besok kita mulai ya."

"Neee.."

Beomsoo bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Geum. Langkahnya terlihat ragu ketika hampir mendekati meja Leo. Pemuda itu masih duduk di tempat tanpa melakukan apapun.

"Kenapa tidak mau berkerjasama denganku?"

"AH KAMCHAGI..."

Beomsoo terlonjak kaget memegang dadanya saat Leo tiba-tiba berdiri di hadapannya saat ia hendak melewatinya.

"Ah, maaf aku sedang buru-buru."

Beomsoo mengelak dan berusaha melangkah kembali. Namun Leo dengan sigap meraih lengannya hingga menghentikan langkah Beomsoo.

"Kenapa kau terus menghindariku?"

Beomsoo balik badan. Ia melepas cengkraman tangan Leo pada lengannya. "Maaf Leo tapi aku sedang buru-buru." Dengan begitu Beomsoo berhasil kabur dari Leo.

Setelah berhasil ke luar, Beomsoo akhirnya dapat bernapas lega.

Beomsoo, Wain dan Gyumin sepakat untuk menghindari Leo karena telah berbohong pada mereka. Belum lagi aksinya yang keterlaluan pada saudaranya sendiri.

Sejak hari itu, tak ada lagi candaan antara dirinya dan Leo. Beomsoo sebagai teman satu jurusannya berusaha sangat keras untuk menghindari Leo.

Beomsoo yakin pemuda itu pasti merasa sangat kesepian karena dijauhi oleh teman dekatnya. Tapi mau bagaimana lagi, biarkan itu menjadi karma yang ia dapat akibat perbuatannya. Entah sampai kapan mereka begini, mungkin setelah Leo mau memperbaiki hubungannya dengan Zayyan dan Sing lalu meminta maaf.

Hingga hari ini tak ada tanda-tanda pemuda itu mencoba menemui Zayyan.

.

One For Two | ZaLeSingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang