[SPECIAL CHAPTER]
"SAENGIL CUKHA HAMNIDAAAA...."
Konfeti bertebaran diiringi bunyi terompet yang semakin mengeras usai Zayyan meniupkan lilin.
"Happy birthday Zayyan."
"Selamat Ulang tahun."
"Gomawoo..."
Usai kue dipotong, Zayyan membagikannya pada setiap mata yang memandang lapar. Bagaimana tidak, kue dua tingkat itu sengaja disiapkan Leo untuk hari spesial Zayyan. Semuanya berkumpul untuk merayakan di kafe milik Lex.
"Ayo makan kuenya, yang lain juga dihabiskan ya." Ajak Hyunsik sambil menyodorkan beberapa kue pendamping lainnya.
"Sepertinya akan lebih lengkap kalau ada soju nih," celetuk Davin.
"Please guys, request dari yang punya party, no alcohol for tonight." Hyunsik kembali mengingatkan.
"Hehehe, oke oke."
"Zayyan, ini untukmu." Gyumin menyerahkan benda persegi berbalut kertas kado berwarna merah menyala pada Zayyan.
"Mwoyaa Gyumin, kenapa repot-repot?." Zayyan sedikit tersipu malu.
Namun tak henti disitu, kado-kado yang lainnya ikut diberikan padanya hingga wajah mungilnya tertutup tumpukan kado di depannya.
"Kau belum memberikan kado?" ujar Wain pada Leo.
Semua mata mengarah pada lelaki bersurai blonde itu. Rambutnya yang menyala diantara mereka membuat perhatian tertuju padanya. Leo yang entah sengaja atau bagaimana mewarnai rambutnya kemarin, sehari sebelum Zayyan berulang tahun.
"Ahh... Aku akan memberikannya nanti." Sahutnya sambil menyengir.
Ucapan Leo membuat semua berdecak kecewa. Bagaimana semua sudah berupaya untuk menyiapkan kado untuk Zayyan, tapi Leo malah main rahasiaan.
"Ayo buka kadonya Zayyan." Ajak Beomsoo yang sedari tadi hanya memperhatikan.
"Oh harus dibuka sekarang?" Zayyan sempat ragu, rasanya sedikit tidak nyaman jika membuka hadiah di depan orangnya langsung, tapi saran dari Beomsoo diangguki semua, jadi mau tak mau Zayyan menyanggupi.
Kotak pertama berwarna krem yang didominasi dengan gambar rusa itu dibuka, sebuah syal berwarna merah, halus dan wangi membuat Zayyan langsung memeluknya. Semua mata langsung tertuju pada seorang yang dianggap dalangnya. Telinganya memerah usai melihat bagaimana Zayyan memperlakukan hadiah darinya. Lex berdehem rendah. Semuanya balas tertawa lucu.
Selanjutnya masih berbentuk kotak, kali ini lebih kecil, isinya jam tangan berwarna hitam, dari Wain. Kotak selanjutnya berisi lilin aromatik dari Davin yang mengaku kalau dia meraciknya sendiri. Kado dari Beomsoo adalah kacamata hitam dan beanie. Hyunsik sendiri memberikan kado yang sangat spesial, mixer untuk membuat kue. Pantas saja kotaknya paling besar dan berat, ternyata kadonya diluar nalar. Zayyan bilang suka membuat kue jadi apa salahnya memberikan mixer.
Acara terus berlanjut hingga pukul sepuluh malam. Usai menyantap semua hidangan dan saling bersenda gurau yang tiada habisnya, mereka akhirnya berpisah untuk pulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
One For Two | ZaLeSing
Fiksi PenggemarSemuanya berubah saat Zayyan mengenal Sing, Leo tak seharusnya membiarkan itu terjadi, karena ia tahu Sing itu sedikit berbeda. !!BROMANCE!! !!BROTHERSHIP!!