Bagian 37

436 55 24
                                    

Berawal dari kecemburuannya melihat kedekatan Sing dengan Zayyan hingga akhirnya melihat mereka berdua saling berjauhan.

Leo tak menyangka akan mengalami ini dalam hidupnya. Memang benar ia juga penyebab keretakan mereka berdua, Leo bertekad ingin menyatukan kembali atau lebih tepatnya memperbaiki hubungan mereka semua.

Zayyan masih sulit didekati, rencananya ingin menanyakan sesuatu gagal karena Zayyan tak ingin diganggu. Hingga kegiatan mereka hampir selesai di kebun stroberi, Zayyan masih tak mau didekati.

"Terimakasih untuk kesempatan yang paman berikan pada kami untuk melakukan kegiatan disini. Ini sangat membantu sekali."

Lelaki paruh baya itu tersenyum hangat menyambut uluran tangan Hongjoong.  "Ahh tak perlu berlebihan, kalian juga cukup membantu mempromosikan tempat ini. Kurasa setelah video kalian rilis, aku akan kedatangan banyak pengunjung, walau memang sudah ramai sebelumnya, hahahaha..."

Tawa renyah itu disambut dengan mahasiswa lainnya. Setelah selesai berbincang-bincang, mereka akhirnya pamit undur diri.

"Tidak ada yang tertinggal 'kan?"

"Aman, semua sudah masuk ke dalam bus."

Hongjoong bersiap masuk namun terhenti saat Zayyan turun dan menghampirinya.

"Sunbae, boleh permisi sebentar? Sepertinya barangku ada yang tertinggal."

"Bagaimana bisa? Kau ini, ya sudah cepat ambil." Dengan sedikit kesal Hongjoong mengizinkan. Ia merogoh permen karet dalam saku jaketnya, memakannya untuk merilekskan dirinya. Namun, belum sepenuhnya rasa kesal hilang, Leo juga turun dari dalam mini bus dan menghampiri Hongjoong.

"Apa lagi ini? Kenapa kau ikut keluar?" Alisnya bertaut kesal.

"Aku mau ke toilet sebentar, tidak tahan." Kaki yang tertutup rapat itu cukup meyakinkan seniornya untuk memberikan izin padanya.

Leo kabur dengan langkah lebar. Kembali memasuki kawasan kebun dengan tergesa. Bukan karena ingin ke toilet, namun mencari Zayyan.

Leo tak bodoh, ia tak percaya begitu saja pada Zayyan. Lelaki itu pasti menggunakan alibi barang tertinggal untuk melakukan sesuatu. Apalagi mereka tak melihat Sing ada di kebun selama melakukan kegiatan.

Leo berjalan dengan sedikit mengendap, berharap tak ada yang melihatnya. Setelah berbelok dari arah gudang penyimpanan, Leo akhirnya menemukan Zayyan sedang berbicara dengan gadis pemilik kebun, Soomin.

Leo mencoba mendekat tanpa terlihat, namun tak sempat karena Zayyan sudah beranjak pergi usai memberikan sesuatu pada gadis itu. Apa itu? Bentuknya persegi panjang, cokelat batangan? Kotak kacamata? Untuk apa Zayyan memberikannya pada gadis itu? Kemudian ia teringat sesuatu.

"Apa benda itu untuk Sing?"

Leo melangkah mundur dan bergegas kembali sebelum Hongjoong memarahinya. Ia sudah cukup lama pergi hanya untuk ke toilet saja.

Saat memasuki bus, Zayyan terlihat duduk menyendiri di sebelah jendela. Leo sangat ingin menghampiri dan duduk di sebelahnya, namun tembok pembatas yang dibangun Zayyan terlihat sangat jelas, menyulitkan Leo untuk bahkan menyapanya. Leo akhirnya duduk di bangku seberang, bersama Seungdae.

Sesekali kepalanya menoleh memeriksa Zayyan, lelaki itu tak banyak bergerak. Hanya menyenderkan kepala di jendela sambil mendengarkan musik dari headset-nya. Matanya terpejam dengan teduh.

"Kegiatan kita sudah selesai. Malam ini kita akan mengadakan makan malam bersama untuk pesta perpisahan dengan anak-anak panti." Ucap Hongjoong di tengah kesunyian.

"Hahhh... Akhirnya selesai juga kegiatan ini. Padahal hanya seminggu, tapi terasa seperti berbulan-bulan." Rengek Ricky yang mendapat tepukan dijidat oleh Beomsoo.

One For Two | ZaLeSingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang