Bagian 10

890 95 8
                                    

Musim semi hampir selesai menjalankan perannya. Udara sejuk kini berganti menjadi sedikit panas. Pergantian musim yang terlihat menyenangkan menjadi salah satu daya tarik Zayyan saat memutuskan untuk pergi ke Korea.

"Zayyan, apa kau sudah punya rencana untuk liburan nanti?" Gyumin merangkul pundak Zayyan sambil berjalan beriringan. Libur musim panas di depan mata.

"Belum, kau bagaimana?"

"Aku dan Beomsoo berencana ingin liburan ke Gangneung, ku dengar pantai-pantai disana sangat indah. Tentu saja bersama Wain dan Leo. Oh ya bagaimana kalau kita ajak Davin juga, pasti seru kalau lebih ramai."

Mendengar nama Leo sejenak membuat nyalinya menciut. Sejak percakapannya waktu itu, perasaan Zayyan seperti dihantui rasa malu yang tak berkesudahan. Ia selalu menghindar jika tak sengaja bertemu dengan adiknya itu.

"Kedengarannya seru. Tapi Gyumin..." Zayyan menoleh pada Gyumin dan menghentikan langkah keduanya.

"Wae?"

"Boleh tidak aku mengajak roomate ku. Kau bilang kan lebih ramai lebih seru." Ujarnya dengan raut memohon.

"Woah boleh saja. Nanti aku beri tahu Beomsoo. Btw, kau tidak pernah bilang punya roomate. Siapa dia? Apa aku mengenalnya?"

Zayyan menggeleng sembari tersenyum.
"Namanya Sing, dia jurusan seni media. Aku rasa kau tidak mengenalnya." Gyumin mengangguk. "Apa dia seangkatan dengan kita?"

"Tidak, dia senior kita. Tapi aku sudah mengenalnya sejak di Hongkong."

Gyumin membelakkan matanya, "Benarkah? Jadi kalian bukan hanya sekedar roomate, tapi teman senegara. Kenapa kau tidak pernah cerita?" Ia menepuk pundak Zayyan yang ditimpali dengan kekehen.

"Kau tidak pernah tanya."

Gyumin merengut dan mereka melanjutkan langkah menuju kafetaria. Namun tak lama, seseorang memanggil Zayyan.

"Zayyan!!"

"Sing?" Zayyan tersenyum lebar melihat Sing yang berlari menghampirinya. Orang yang dibicarakan muncul seketika.

"Kelasmu sudah selesai?" Tanya Sing lembut ketika ia sudah berhadapan degan Zayyan.

"Sudah, kau bagaimana?"

Tangan Sing bergerak merapikan rambut Zayyan yang sedikit berantakan diterpa angin lalu tersenyum puas ketika sudah rapi. "Sudah dong. Ah musim panas sudah tiba. Aku jadi tidak sabar ingin menghabiskan liburan denganmu."

"Uhmm... Hello... Ada orang disini."

Mereka berdua menoleh dan tertawa melihat Gyumin yang memutar kedua bola matanya kesal.

"Ah iya, maaf Gyumin. Ini Sing, roomate yang ku bicarakan tadi."

Gyumin terperangah, senior di depannya sangat tampan dengan surai hitam menutupi keningnya apalagi lesung pipi yang menghiasi wajahnya ketika tersenyum tadi.

"Oh, annyeonghaseyo Sing sunbae, aku Gyumin."

Sing gelagap, ia melambaikan kedua tangannya saat Gyumin yang membungkuk sopan padanya.

"YA.. Jangan terlalu formal begitu. Panggil saja aku Sing. Aku tak terbiasa dipanggil sunbae dengan junior ku. Lagian kita hanya beda setahun."

Gyumin menegakkan tubuhnya kembali dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Sing.

"Baiklah Sing. Tadi kau membahas tentang liburan kan. Kami berencana liburan ke Gangneung dan Zayyan ingin mengajakmu, apa kau mau?"

Sing menoleh ke Zayyan dan sahabatnya itu mengangguk antusias. "Tentu saja, untuk Zayyan apapun itu akan aku ikuti." Mereka tertawa berdua dan Gyumin melihatnya dengan alis bertaut.

One For Two | ZaLeSingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang