Ego yang sangat ia banggakan selama ini, ntah kenapa sedikit mencair demi boneka singa kesayangannya. Padahal ia tak pernah lupa untuk membawanya kemana pun ia pergi, tapi kali ini kenapa bisa lupa. Di kamarnya, dia memiliki sekitar 10 boneka singa dengan berbagai ukuran, tapi tak satu pun ia ingat untuk membawanya ke Seoul. Ini adalah rekor terbaru baginya.
Boneka yang berubah fungsi menjadi jimat dikala ia ingin tidur. Leo tidak bisa tidur tanpa bonekanya. Sialnya ia tidak tahu dimana mau membeli boneka jenis itu disini. Apakah ada dijual di Seoul?
Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri yang tidak baik-baik saja semenjak melangkahkan kakinya ke apartemen ini, Leo akhirnya menekan bel pintu di hadapannya. Tak ada tanggapan, ia menekannya lagi hingga ketiga kali namun tetap nihil.
"Ck.. Kemana sih mereka?"
Leo hendak melangkah pergi saat suara yang sangat ia kenal memanggilnya.
"Leo? Apa yang kau lakukan disini?"
Itu Zayyan yang sedang berjalan beriringan dengan Sing. Sepertinya mereka habis keluar, dilihat dari tentengan Sing yang penuh dengan camilan di tangan kirinya.
Leo terdiam, untuk apa dia disini, jelas ia ingin menanyakan Zayyan, apakah lelaki ini membawa bonekanya, atau mungkin saja boneka itu terselip di kopernya, walau sudah pasti tidak mungkin, tapi cuma sekedar bertanya tak apa kan. Tapi disaat berhadapan dengan orangnya secara langsung, ditambah rangkulan Sing pada bahu Zayyan, seketika membuyarkan tujuan awalnya. Ia jadi menyesal telah melangkahkan kakinya kesini.
Kembali dengan wajah datarnya, Leo berkilah "Tadi mama menelpon, menanyakan kabarmu, tapi sepertinya kau terlihat bersenang-senang ya. Cih, tau begitu aku tak perlu repot-repot kemari."
Leo pergi meninggalkan mereka berdua tanpa menunggu jawaban dari Zayyan.
"Lihatlah, sudah di negeri orang pun dia masih tetap angkuh. Aku tak habis pikir, kenapa kau bisa terjebak menjadi kakaknya sih?"
Sing berkicau sambil menekan kode pintu ruang apartemen mereka. "Kalau aku tidak menjadi saudaranya, aku juga tidak akan pernah mengenalmu Sing."
Sing menoleh, benar juga, kalau Zayyan tidak ke Hongkong, tidak mungkin juga dia bisa mengenal Zayyan. Dia menyeringai dan menarik tangan Zayyan untuk masuk.
Sing dan Zayyan tinggal di apartemen yang sama, begitu juga dengan Leo, tapi mereka berada di lantai yang berbeda. Itu mengapa mudah bagi Leo menghampiri Sing dan Zayyan karena ia hanya perlu turun tiga lantai saja dari apartemennya sendiri.
Mereka duduk berdampingan di sofa ruang tengah, Zayyan buru-buru mengambil kartu SIM yang bisa dia gunakan selama di Korea mengganti miliknya. Pergerakannya terhenti saat teringat perkataan Leo barusan. Kenapa pula ibunya menanyakan kabarnya melalui Leo. Ia bisa menanyakannya langsung pada Zayyan. Setelah dipikir-pikir agak sedikit aneh.
Sing memperhatikan Zayyan yang terbengong dengan handphone dalam genggamannya. "Kenapa Zayyan?" Tanyanya sambil mengusap tangan Zayyan.
Zayyan terkesiap, "Oh itu, aku merasa sedikit aneh dengan Leo. Dia bilang mama menanyakan kabarku, tapi kan mama bisa langsung menghubungi ku, kenapa harus melalui Leo?"
"Ck.. Aku sudah sering bilang padamu kan kalau dia itu penuh tipu daya. Mungkin saja dia memiliki maksud yang lain yang merugikanmu. Zayyan kau jangan terlalu baik padanya, ingat itu."
Zayyan mengangguk menyetujui ucapan Sing. Benar, Leo itu tak pernah bisa dipercaya. Zayyan cukup mempercayai Sing yang selalu mendukungnya. Sejak awal Zayyan juga curiga, Leo pasti berbohong, karena sejak kapan ibu tirinya itu perhatian padanya selain di depan ayahnya? Dasar tidak bisa dipercaya. Padahal Zayyan sempat khawatir melihat Leo yang tiba-tiba berdiri di depan pintu tadi. Apalagi anak itu belum memiliki kenalan sama sekali disini, yang ia dengar roomate-nya akan tiba tiga hari lagi, jadi selama tiga hari ini Leo sendirian tanpa siapa pun bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
One For Two | ZaLeSing
FanfictionSemuanya berubah saat Zayyan mengenal Sing, Leo tak seharusnya membiarkan itu terjadi, karena ia tahu Sing itu sedikit berbeda. !!BROMANCE!! !!BROTHERSHIP!!