Bagian 4

1.1K 107 8
                                    

Fashion design.

Lihatlah bagaimana ruangan ini dipenuhi oleh mahasiswa dengan berbagai gaya pakaian yang sangat trendy dan fashionable. Beberapa dari mereka bahkan mewarnai rambut mereka. Yang paling mencolok adalah si Pangeran salju Beomsoo, kalau Leo tidak salah mengingat namanya.

Jurusan yang ia ambil memang sesuai dengan ekspektasinya, itu mengapa Leo sampai rela memborong pakaian baru sebelum berangkat ke Korea. Ia tak mau jadi yang paling terbelakang kalau jurusan yang ia ambil sendiri mementingkan gaya yang fashionable dan tidak ketinggalan jaman. Ia dengar, jurusan ini yang paling banyak diminati akhir-akhir ini, apalagi semakin meningkatnya K-pop wave dalam satu dekade ini. Bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan bernyanyi dan dance, mungkin bisa masuk ke jurusan ini. Kalau beruntung, bisa jadi stylist para Idol k-pop.

Ingat, reputasi kampus ini yang paling bagus di seluruh Korea, jadi sudah dipastikan prospek kerjanya lebih menguntungkan dari pada lulusan dari kampus lain.

"Hei, boleh aku duduk disini?"

Itu si pangeran salju Beomsoo yang baru saja menyapanya. Kulitnya seputih susu dengan rambut blonde yang sangat cocok dengan wajahnya yang tampan. "Tentu saja." Leo menyetujui.

"Sepertinya kita belum pernah saling menyapa. Perkenalkan aku Beomsoo." Ujarnya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.

Leo sedikit kelimpungan karena masih mencerna ucapan Beomsoo. Ah mungkin dia mengajak berkenalan. Ia menyambut tangan Beomsoo untuk bersalaman.

"Aku Leo." Sedikit menyunggingkan senyumnya supaya mencairkan suasana.

"Kau bukan orang Korea ya?"

"Ahaha, kau benar, aku dari Hongkong"

"Ahh Hongkong, pantas saja logatmu sedikit aneh"

Leo hanya membalasnya dengan anggukan walau dia tak begitu suka dibilang aneh, tapi memang benar itu adanya. Dia kan masih mencoba melancarkan bahasa Korea-nya.

Seorang wanita dengan elegannya masuk ke dalam ruangan mencuri perhatian semua mahasiswa di ruangan itu. Itu dosen mereka.

"Selamat pagi semuanya"

Leo tak sempat menjawab saat tiba-tiba Beomsoo mengajaknya bicara lagi sambil sedikit berbisik.

"Setelah ini, kau ada urusan tidak?"

"Tidak, kenapa?"

"Mau ikut denganku?"

"Kemana?"

"Kau masih baru tinggal di Seoul kan? Aku akan mengajarimu cara bersenang-senang disini. Bagaimana, kau mau?"

Setelah dipikir-pikir cukup menggiurkan. Leo tidak boleh melewatkan kesempatan ini. Apalagi si pangeran Beomsoo sendiri yang mengajaknya. Wah dia sedikit tersanjung.

"Boleh saja."

Mereka saling senyum dan kembali memfokuskan pada dosen wanita yang menyampaikan studinya.

.

.

.

"Zayyan, apa kau sudah menyelesaikan tugas dari Choi kyosu-nim?"

Zayyan menoleh dan mengalihkan atensinya pada handphone ke Gyumin.

"Oh, masih ku edit sih, nanti malam akan aku selesaikan."

"Kau membuat desain apa?"

Zayyan tersenyum dan mengeluarkan tabletnya. Lalu menunjukkan desain grafisnya yang hampir rampung pada Gyumin.

One For Two | ZaLeSingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang