Dahi kian berkerut, mata menatap tajam dengan genggaman pada ponsel kian mengerat. Tombol dislike ia gunakan sebagai bentuk ketidaksukaannya pada tayangan yang baru saja ia lihat.
'Kami hanya berteman'
Sebaris kalimat itu mampu membangunkan amarahnya yang tertahan. Kenapa mereka harus berpura-pura dengan hubungan mereka. Posisinya tak menguntungkan untuk meluapkannya sekarang.
"Sing, kau sedang apa?"
Sing sedikit terkesiap, dan mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Ah hyunsik hyung...""Oh... Kau sedang melihat video interview Zayyan dan Leo." Sebelum menjawab, Hyunsik sudah lebih dulu mengintip ponsel Sing yang masih menyala.
"Mereka sangat lucu ya. Apalagi drama diantara mereka pada pertanyaan terakhir. Ngomong-ngomong mereka kembali viral. Topik pembicaraan tentang menyelamatkan seratus orang asing vs satu orang tersayang itu jadi perbincangan hangat di SNS. Beberapa kali trending topic, bahkan. . . "
"Hyung bisakah berhenti membahas tentang mereka?" Sing memotong ucapan Hyunsik. Ia cukup jengah dengan video itu, ditambah ucapan Hyunsik membuatnya semakin frustasi.
"Ah, mian."
Sing melirik jam dinding dan bangkit dari duduknya. "Waktu istirahat sudah selesai, ayo kembali berkerja."
Sing pergi meninggalkan Hyunsik yang menatapnya bingung. Ia ikut beranjak dari dapur kafe yang menjadi tempat istirahat mereka.
"Ada apa dengannya?"
.
.
.
"Jadi kau lebih memilih seratus orang asing atau aku?"
"Sayang... Tentu saja aku pilih kamu."
"Ah benarkah? Awas ya kalau bohong."
"Tentu saja tidak. Saranghae...."
"Seratus orang asing atau pilih aku?"
"Sayang aku pasti pilih kamu."
"Benar?"
"Aku bahkan tidak bisa berenang, bagaimana mau menyelamatkan seratus orang, kau saja belum tentu bisa ku selamatkan."
"Ahh kau ini."
"Hehehe... Aku akan belajar berenang demi kamu."
Ini bukan yang pertama kali mereka mendengar obrolan seputar pertanyaan itu. Sejak tiba pagi tadi hingga sore ini, seisi kampus seperti terkena syndrom baru. Interview Zayyan dan Leo telah dirilis kemarin dan langsung booming seketika. Beomsoo dan Wain bahkan beberapa kali harus menahan tawa setiap mendengar percakapan yang membahas tentang itu.
"Ahh... Ini lucu sekali. Sepertinya aku tak bisa berhenti tersenyum karena hal ini." Beomsoo kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Sampai kapan semua ini berakhir? Aku harus menjaga image ku tetap cool. Tapi obrolan tentang ini bisa membuatku tertawa terus." Wain tak mau kalah.
"Kau pakai masker saja seperti dia tuh..." Bibirnya manyun mengarah ke Leo yang sedari tadi tak menyentuh makanannya sedikit pun. Ia masih berkutat pada benda eletronik perseginya.
"Hei, makan dulu." Beomsoo mengetukkan sumpitnya pada nampan Leo.
Leo menengadah dan membuka masker. Baru satu suap, Leo menjauhkan nampannya. Selera makannya lagi menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
One For Two | ZaLeSing
FanfictionSemuanya berubah saat Zayyan mengenal Sing, Leo tak seharusnya membiarkan itu terjadi, karena ia tahu Sing itu sedikit berbeda. !!BROMANCE!! !!BROTHERSHIP!!