Chapate 11 ~ Lihat apa yang kalian buang adalah berlian

3.9K 380 11
                                    

"Kenapa kau ada di sini, Killian?!" Sebuah teriakan pria paruh baya terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau ada di sini, Killian?!" Sebuah teriakan pria paruh baya terdengar. Mata Aklesh binar tidak suka dengan suara dengan oktaf tinggi itu.

Ditambah melihat Killian yang tiba-tiba kehilangan nafsu makan dan binar ceria nya membuat Killian naik pitam. Dia berbalik dan menatap manusia mana yang sungguh tidak memiliki sopan santun itu.

"Siapa Tuan ini? Tidak ada angin, tidak ada hujan malah berteriak. Tidak punya sopan santun" Terdengar tidak sopan tapi mau bagaimana lagi Aklesh sudah terlalu terbawa emosi ditambah lagi tubuh Killian sedikit bergetar dalam pelukkan nya.

Kalau saja tidak ingat ini tempat umum yang mungkin saja ada mata-mata para tetua, pasti dia sudah menggunakkan kemampuan intimidasi nya. Tapi kalau sedikit tidak apa, bukan? Anggap saja dia lebih dominan dari semua manusia yang ada didalam gendung ini. Peduli pada dia jika ada yang sesak nafas karena aura nya, pokok nya partner nya harus dibela.

Pria paruh baya itu bergetar menahan amarah. Kata Aklesh wajah pria itu terlihat seperti tomat busuk yang paksa ditekuk.

Aklesh sebenarnya mau menyeringai tapi ada sedikit tarikkan dari jas yang dipakai nya. Lihat lah, sekarang ada anak kucing yang meminta pulang setelah diteriaki bebek buruk rupa. Imut sekali.

"Tidak apa. Angkat wajah mu. Banggalah, karena sekarang tidak akan ada yang membuat mu merasa rendah" bisik Aklesh. Tubuh Killian dibuat merinding saat dia mendengar suara serak basah itu, astaga nikahi aku mas. Kalau saja dia tidak mau berkata begitu.

Pria itu merasa semakin kesal melihat diri nya diabaikan.

"Dasar tidak tahu diri. Dari keluarga mau kau?!"

"Ah. Maafkan aku, Nama ku Akleshi Camilo Khawa Qaisar. Salam kenal, Tuan Tridewa Liksan Abhirama" Ucap Aklesh dengan tatapan licik sambil membimbing Killian yang menatap bingung ke arah Aklesh. Dia bertanya-tanya kemana Aklesh membawa nya.

"Tuan Qaisar, maaf menunggu lama. Anda bisa duduk di atas panggung di kursi yang sudah kami sediakan bersama partner anda. Terimakasih sudah menjadi sponsor sekaligus investor kami, Tuan" Ucap Owner dari acara peresmian itu.

"Kurangi basa-basi, kita mulai saja acara nya"

Sang Owner segera menganggukkan kepala nya saat mendengar nada bicara Aklesh yang terdengar tidak bersahabat.

Acara dimulai dengan pembuka yang membuat Aklesh muak. Killian yang duduk disebelah Aklesh malah ketar-ketir melihat banyak nya orang yang menatap kepanggung.

Dan sampai dimana Aklesh bisa menyampaikan beberapa patah kata. Dia mengambip Mic dan mulai berbicara.

"Saya merasa sangat terhormat bisa datang ke acara ini dan menjadi salah satu orang yang bisa berbicara dalam perjumpaan kita malam ini"

"Nama saya Akleshi Camilo Khawa Qaisar, salah satu pemengang terbesar saham perusahaan ini"

Ucapan Aklesh membuat beberapa orang tercengang mendengar nya. Terlebih Tuan Tridewa yang sempat menyinggung perasaan Aklesh tadi.

Akleshi? No, I'm AkleshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang