Chapter 18 ~ Untuk sekarang berakhir

3.1K 321 12
                                    

6 jam sudah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6 jam sudah berlalu. Aklesh menyeka keringat yang sudah membanjiri tubuh nya. Tinggal 4 jam lagi, pikir nya.

Matahari mulai menampak diri tapi gelombang monster masih terus menyerang. Lima keluarga besar bahkan sudah berkumpul untuk menghalau serangan ini, tetapi tetap saja mereka kewalahan dengan jumlah monster yang terus bertambah disetiap gelombang nya.

"Bang minum dulu" ucap Killian menyerahkan botol minum.

Selama enam jam ini, Aklesh benar-benar menjadi garis terdepan dalam menghalau para monster, tidak seperti yang lain. Aklesh tetap bertahan selama enam jam tanpa minum bahkan istirahat, dan terus menghujani para monster dengan sihir nya.

Aklesh meminum satu botol minuman itu yang dia yakini sebagai ramuan pemulih mana. Killian memilih menjadi sukarelawan garis belakang, sama seperti Aklesh, Killian juga tidak beristirahat karena banyak korban dipihak mereka yang terluka dan harus segera mendapatkan pengobatan.

Garis depan diisi para kepala keluarga dan para anak laki-laki mereka yang menghalau para monster dibawah arahan Aklesh. Sedangkan di garis belakang diisi para perempuan dan para sukarelawan yang bisa mengunakkan sihir penyembuh.

Aklesh kembali berdiri dan dia menepuk lembut kepala Killian sebelum kembali kegaris depan.

"Maaf membuat menunggu" ucap Aklesh saat dia sampai digaris depan.

Krisan, Arnolan dan Arjuna sedang berdiskusi tentang rencana selanjutnya.

"Yang Mulia, kenapa anda kembali? Anda bisa istirahat" ucap Krisan.

Aklesh menghela nafas lelah saat dia menyadari panggilan nya yang berubah dari Nak Aklesh menjadi Yang Mulia.

"Tuan Krisan, tadi saya memang tidak menyadari nya. Sampai kapan anda mau memanggil saya "Yang Mulia",Tuan Krisan" Tanya Aklesh jengah.

Krisan hanya tersenyum sebagai jawaban. Dan Aklesh bisa mengartikan senyuman itu, sampaikan dia mau pura-pura kalau dia bukan Kaisar Naga. Itulah arti senyuman Krisan dimata Aklesh.

"Yang Mulia, tentang rencana selanjutnya" Ucap Arjuna.

Oke, mari sekarang lupakan tentang sebutan Yang Mulia itu. Kembali ke fokus awal.

Tridewa dan Arnal. Tridewa Liksan Abhirama, kepala keluarga Harimau Hitam dengan kata lain Ayah dari Killian dan Arnal...Ayah Aklesh lebih tepat nya Ayah dari tubuh yang ditempati Aklesh.

Aklesh tidak terlalu memikirkan hal lain. Dia mulai menjelaskan rencana untuk 4 jam kedepan, cara memukul mundur para monster dan mempertahankan pertahanan mereka.

Krisan adalah orang yang paling banyak memberikan saran dan perencanaan itu. Aklesh tahu, pria yang hampir kepala empat itu, memiliki penggalaman dalam memberantas monster lebih baik dari siapapun disini. Kepala Keluarga lain juga tidak mempermasalahkan pendapat dan usulan Krisan ataupun Aklesh.

Akleshi? No, I'm AkleshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang