22.

380 30 0
                                    

Pagi ini niel sedang melakukan sarapan bersama dengan keluarganya, sebuah hal yg begitu ia rindukan ketika ia berada di italy yg sangat membosankan.

Sudah 1minggu lamanya ia kembali dari italy namun sering kali ia masih terus membayangkan dan merasakan bagaimana sepinya hidup sendiri di sana, bagaimana bisa sang kakak bertahan bertahun tahun dengan jauh dari keluarga padahal hidup sendiri itu begitu menyebalkan.

"Nick, 3hari ini papa tak melihat racherio bersama dengan mu" Tanya papa mix sembari menuangkan susu kedalam gelas putra sulung dan bungsunya.

"Tidak tau"
"Ia juga tak memberiku kabar " Cicit niel santai dengan terus memakan sarapannya

"Kamu dan dia sedang ada masalah niel? " Tanya mix kembali akan tetapi bukan si bungsu yg menjawab namun malahan jawaban itu di jelaskan oleh si sulung.

"Gimana bisa gk ada kabar orang nielnya aja keras kepala" Ungkap nick lalu mendapatkan lirikan tajam dari sang adik

"3hari yg lalu racherio datang ke kampus hendak menemui niel seperti biasa tpi si pria kecil ini lebih memilih pergi bersama teman temanya daripada bersama sang kekasih"
"Kekasih mana yg tak kesal ketika ia di tolak pacar kecilnya dan lebih memilih bersama teman temanya" Jelas nick penuh ejek

"Astaga Nathaniel"
"Sebenarnya kalian itu saling mencintai atau tidak" Tanya sang daddy yg juga terkejut dengan sikap si putra bungsu nya.

"Cinta gk harus selalu nurut apa maunya kan dad"
"Niel juga punya kehidupan pribadi" Ungkap niel

"Tapi bagi acher kamu itu segalanya"
"Di bahkan rela bersujud di depan daddy demi mendapatkan restu dalam hubungan kalian " Ucap sang ayah

Nathaniel yg mendengar itu begitu terkejut hingga terbatuk karna tersedak.

"Baik baik deh dek"
"Racherio itu tulus tau, kamu juga gk tau kan bagaimana kesepiannya hidup dia" Cicit nick berusaha membuat adiknya ini mengerti

"Samperin sanaa , minta maaf juga" Ucapnya lagi

Nathaniel yg mendengar itu hanya berdiam dengan terus menyelesaikan sarapannya.

"Niel sudah selesai sarapannya"
"Ke kampus dulu ya dad, pa" Pamitnya lalu beranjak dari meja makan dan berjalan menuju garasi untuk mengambil motor kesayangannya.

       

..........

Brakk........

Suara gebrakan meja terdengar jelas di ruang kerja dari sang kepala keluarga, dengan emosi yg sudah berada di ujung kepala pria tua tersebut merasakan sakit pada area dadanya akibat terlalu emosi.

"Tuan arthurr" Ucap ronand sang asisten sekaligus pimpinan bodyguard dengan sigap memapah tubuh lemah tuan nya agar terduduk di kursi kebesarannya.

"Sayang, anak itu tidak akan menghalangi jalan kita kan" Ucap sang istri

"Semua aset ini milikku" Ucap sang kepala keluarga dengan nafas yg memburu

"Tak ada siapapun yg bisa menghalangi jalan ku"
"Termasuk dia sekalipun " Ungkapnya penuh penekanan

"Ronand segera adakan meeting untuk kenaikan putra ku sebagai pemimpin cheva group" Printah sang pemimpin

"Dan kau lukee, kau sudah siap untuk menjadi pewaris dari Chevalier dan memimpin cheva group dengan bangga" Tanya nya pada si sulung

"Siap daddy, luke akan berikan yg terbaik untuk cheva group dan membuat bangga daddy" Ucap si sulung dengan senyum bahagia nya begitu juga dengan sang ibu yg menepuk bangga pundak putranya

Suasana di ruangan tersebut terasa begitu menyesakkan bagi seorang anak yg tak pernah terlihat segala prestasinya, bukan karna ia pembangkang namun keluarga yg memiliki pemikiran patriaki hanya menjunjung seorang lelaki sebagai pemimpin dari segala keputusan dan dapat begitu di banggakan daripada seorang anak perempuan yg hanya bisa membuat malu keluarga begitulah isi dari silsilah keluarga Chevalier.





TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

REVENGE LOVE {belum revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang