Seorang pria misterius berdiri melihat kearah luar jendela dengan jemari yg ia masukkan kedalam saku celana nya.
"Tuan muda, seperti yg anda minta saya sudah menyiapkan apa yg anda minta" Ucap pria lain dengan sopan sembari meletakkan map
Sedangkan pria lain yg sedang berdiri itu membalikkan badan lalu berjalan menuju kursi kepemimpinannya dan duduk di sana lalu membuka dan membaca setiap isi dari dokumen tersebut.
"Menarik, pantau terus mereka dan pastikan semua berjalan sesuai rencana kita" Perintah sang pemimpin yg di balas anggukan oleng sang asisten
"Tak akan kubiarkan satupun dari kalian lolos setelah melakukan hal jahat kepada keluarga ku" Ucap pria tersebut sendiri lalu menyesap alkoholnya agar menurunkan emosinya.
.............
Parven memasuki area bar yg menjadi tempat janji temu dirinya dengan Nathaniel, ia edarkan pandangan nya ke sekeliling bar dan melihat sahabat tercintanya sedang duduk di table sendirian sembari menikmati alkohol.
Parven berjalan mendekati table Nathaniel dengan netra yg melirik beberapa table lain yg berisi beberapa laki laki yg menatap mesum Nathaniel.
"Tumbenan ajak ketemu di bar" Cicit parven sembari menepuk pundak Nathaniel
"Lagi pengen aja" Balas niel seadanya
Parven yg melihat mood Nathaniel yg kurang bagus, dengan sigap ia tuangkan alkohol kedalam gelasnya sendiri dan gelas Nathaniel.
"Cheers.....kalau di bar jangan terlalu bawa beban lah niel" Ucap parven berusaha mengalihkan perhatian Nathaniel dari cemberutnya.
Sedangkan Nathaniel menatap parven dalam lalu tersenyum tipis lalu melakukan cheers dengan sahabatnya tersebut.
"Ven, gimana perasaan kau ketika seseorang yg dekat dengan mu adalah orang terdekat dari orang yg melukai mu" Tanya niel
"Ha... Maksudnya? " Ucap parven
"Lupakan saja" Ujar Nathaniel lalu kembali menyesap minumannya.
"Selama orang yg dekat dengan ku tidak ikut dalam melakukan kejahatan juga tidak masalah niel"
"Kita bisa berteman dan dekat dengan siapapun bukan?" Jelas parven"Thanks ven"
Mereka kembali menikmati suasana malam pada bar dengan menikmati minuman alkohol yg menjadi candu semua orng.
...........
Nathaniel berjalan tertatih memasuki lobby apartemen, sebenarnya tadi parven ingin mengantar niel akan tetapi lelaki manis tersebut menolaknya dan memilih untuk pergi sendiri.
Ia langkah kan kakinya keluar dari lift dan berjalan menuju kamar racherio, ia menekan sandi kamar apartemen karna memang acher memberikan akses keadaan niel untuk datang mandiri dan memberikan kata sandi kamarnya kepada niel.
Mata niel tertegun ketika melihat ada high heels dengan tas wanita yg tergeletak di sofa, samar ia dengar suara tawa seseorang dari arah lantai atas yg berarti kamar racherio, dengan berat ia langkah kan kakinya menaiki tangga dan berjalan menuju kmaar chen yg tidak tertutup rapat.
Ia melihat racherio sedang duduk berdua dengan seorang wanita yg tak begitu asing di matanya, mereka bercanda tawa bersama hingga dimana wanita tersebut terdiam dengan cher yg berada tak jauh wajahnya bahkan sangat dekat, Nathaniel yg melihat itu cukup geram dengan apa yg ia lihat dengan cepat ia buka pintu kmar tersebut dengan kasar.
"Kak cherr...... " Ucap niel yg membuat racherio serta wanita tersebut terkejut
Racherio yg melihat kedatangan Nathaniel segera berdiri dan hendak berjalan mendekati Nathaniel akan tetapi ia berdiri terdiam ketika lelaki manis itu berbicara hal yg tidak masuk akal bagi nya.
"Maaf sudah menganggu waktu kalian"
"Silahkan lanjutkan aku akan pergi" Ucap Nathaniel lalu beranjak pergi dari sana tanpa mendengarkan teriakan racherio yg terus memanggil namanya."Seharusnya kau tersadar dengan apa yg kau lakukan niel" Ucap wanita yg tadinya bersama cher tersebut.
Ucapan tersebut mampu membuat Nathaniel terdiam di ujung tangga tanpa menoleh dengan racherio yg berada tak jauh dari Nathaniel dan phringking
"Hubungan kau dan racherio hanya sebatas kontrak lantas untuk apa kau cemburu? " Ucap sinis wanita tersebut
"Phringgg" Tegur cher
"MAaf, lain kali aku akan lebih sadar diri" Ucap niel cepat lalu berjalan pergi keluar dari apartemen.
"NIELL..... " Panggil cher namun tak di hiraukan oleh Nathaniel yg sudah benar benar menghilang dari pandangannya
"Seharusnya kau tidak berbicara begitu " Ucap cher pada pringking
"Mengapa? Kau marah? "
"Kau lupa jika dia yg membuat mu malu cher??? "Racherio yg mendengar itu hnya mengusap wajahnya kasar lalu duduk diam di sofa dengan fikiranya yg melayang layang.
"Maaf jika apa yg ku lakukan salah, aku hanya tak ingin kau kembali masuk ke dalam jurang yg sama lagi"
"Melihat lelaki yg ku cintai terluka juga membuat ku sakit" Ungkap pringkhing lalu mulai berjlaan pergi keluar dari apartemenSedang ke racherio berusaha mencerna ucapan wanita yg selama ini menjadi sahabatnya tersebut lalu menghembuskan nafas kesal dengan kejadian hari ini.
Hallooo ini untuk karakter pringkhing ya, thankyou ❤❤
TBC
SEE YOU NEXT CHAPTURE
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE LOVE {belum revisi}
Short Storysebuah perasaan cinta yg mampu meluluhkan sebuah perasaan dendam yg begitu kuat. pembalasan dendam pembunuhan satu keluarga.