12.

450 36 2
                                    

3 mobil mewah memasuki halaman mansion mewah keluarga Chevalier, satu persatu mobil tersebut berhenti dengan beberapa pelayan yg sudah siap membukakan pintu untuk nyonya , tuan muda serta nona bungsu nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 mobil mewah memasuki halaman mansion mewah keluarga Chevalier, satu persatu mobil tersebut berhenti dengan beberapa pelayan yg sudah siap membukakan pintu untuk nyonya , tuan muda serta nona bungsu nya.

Seorang pelayan dengan hati hati membukakan pintu belakang mobil yg memperlihatkan nyonya aleza Chevalier terduduk anggun di mobil belakang lalu beranjak keluar dari dalm mobil begitu juga dengan kedua mobil belakang yg mulai berhenti dengan beberapa pelayan yg mulai membukakan pintu mobil yg memperlihatkan tuan muda luke Chevalier dan nona bungsu namtan Chevalier mereka mulai keluar dari dalam mobil dan berjalan mendekati sang ibu hendak menyapa.

"Mommy" Sapa sang putra sulung lalu mengecup punggung tangan sang ibu

"Bagaimana pekerjaan mu di kantor sayang, pasti melelahkan bukan? "
"Segera bebersih lalu istirahat, mom akan meminta pelayan untuk mengantarkan makan malam ke kamar mu" Ucap nya senang lalu tersenyum lembut menatap sang putra akan tetapi senyum tersebut pudar ketika netra nya menatap sang putri bungsu yg berjalan sempoyongan menuju dirinya.

"Mom..... " Ucapnya terhenti ketika tangan sang ibu menamparnya di hadapan seluruh pelayan

"Bisa kau berhenti mempermalukan ku namtan" Ucapnya sinis

"Bertingkah lah selayaknya putri dari Chevalier yg terhormat"
"Jangan seperti wanita berandalan seperti ini"

Sang putri yg mendengar ucapan sinis dari ibunya hanya menatap lurus kedepan sembari memegang pipinya yg terasa perih akibat tamparan itu, akan tetapi rasa perih yg ia rasakan tak sesakit rasa perih yg ada dalam hatinya terlebih ketika sang ibu selalu memojokkan dirinya dan membela sang kakak.

.........

Italy.

Acher berjalan cepat memasuki ruang kerjanya Dengan tangan yg mengepal erat menahan emosi, ia tutup kasar pintu tersebut lalu dengan cepat ia meninju tembok hingga membuat jemarinya sobek dan berdarah.

Sebenarnya ia juga tak tau mengapa perasaannya begitu sakit ketika melihat lelaki itu hampir tertabrak hingga membuat dirinya harus berlari cepat untuk menolongnya, akan tetapi pertanyaan yg begitu ia bingungkan ialah siapakah orng yg ingin menabrak Nathaniel tadi mengapa kejadian tadi seperti sudah di rencanakan mobil tersebut seakan telah menunggu Nathaniel untuk berjalan ke arah tengah .

Tanpa memperdulikan tangannya yg terluka ia merogoh ponselnya yg ada di dalam celana lalu menekan nomor seseorang yg harus ia temui.

"Setelah mendapatkan rekaman CCTV tersebut segera temui aku di apartemen" Titah nya singkat lalu mematikan panggilan itu sepihak.

"Nathaniel, sialan mengapa ia harus kembali muncul di kehidupan baru ku"
"Andai kau tak jahat niel, aku mungkin masih ingin bersama dengan mu" Ucap nya sendiri lalu berjalan menuju toilet dan membersihkan tangannya yg berlumuran darah dan beranjak pergi dari sana pulang ke apartemen.

........

Niel berdiam diri sembari mengaduk susu coklat hangatnya , atensinya teralihkan ketika ponselnya berbunyi menandakan adanya panggilan masuk.

"Astaga niel kau kemana saja"

"Di apartemen, aku tak keluyuran kak" Jawab nya singkat

"Kakak khawatir hingga meminta bright terus kesana untuk melihat kondisi mu"
"Mengapa ponsel mu tak bisa di hubungi" Tanya nick, sedari hari pertama adiknya itu pergi ia tak dapat menghubungi sang adik karna ponselnya tak aktif, rasa khawatir nick begitu besar hingga ia terus menerus meminta bright untuk cek keadaan Nathaniel di apartemen.

"Kau berlebihan kak, kasihan kak bright lelah"
"Aku tak apa, hanya ingin berdiam diri sebentar dan sekarang kau bisa kembali menghubungi ku kan"
"Ponselku akan terus aktif , tolong katakan itu pada papi ataupun daddy aku tak akan keluyuran apalgi berbuat hal yg memalukan keluarga austine" Jelas niel lirih

"Dek, apa yg kau fikirkan..... "

"Niel lelah kak, mau istirahat dulu sudah dulu ya aku mau tidur" Nathaniel mematikan pangilan telfon tersebut secara sepihak , ia lempar kasar ponselnya keatas ranjang lalu berjalan menuju balkon sembari mengenggam segelas susu coklat untuk ia nikmati di sana dengan menikmati angin malam yg menyejukkan dengan bintang yg berkelip terang.

"Apakah ia membenci ku"

Fikiran Nathaniel berjalan jauh dan rumit, banyak sekali hal yg ia fikirkan termasuk kejadian tadi namun ia berusaha menetralkan fikirannya dengan menikmati susu hangat dan angin malam setelah itu ia akan beranjak tidur mengistirahatkan tubuh dan fikirannya yg kembali memikirkan tentang masalah pribadinya di paris

"Bagaimanapun caranya aku harus mencari cara agar bisa kembali ke Paris dan menemukan kejanggalan dari kejadian malam itu"
"Jika hanya mengandalkan parven kurasa tidak cukup" Gumamnya lalu meneguk perlahan susu hangatnya dan beranjak dari sana dan memasuki apartemen nya kembali lalu bersiap untuk tidur.

TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

REVENGE LOVE {belum revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang