23.

406 34 4
                                    

"Silahkan tuan pesanan anda" Ucap pelayan kantin sembari memberikan sekotak bubur kepala Nathaniel.

Niel segera membayar makanan tersebut dan berniat beranjak dari sana, akan tetapi langkahnya terhenti ketika sahabatnya ini berdiri tepat di sampingnya.

"Mau kemana sih niel, buru buru amat" Cicit parven

"Ada urusan"
"Pergi dulu, nanti tolong absenin ya" Ucap niel cepat lalu berjalan meningalkan parven sendiri

Sedangkan parven menatap binggung sahabatnya tersebut lalu mengedik kan bahu nya membiarkan sahabatnya pergi menjauh.

....

Tok... Tok.... Tok......

Suara ketukan pintu terdengar akan tetapi tak membuat seseorang yg berada di dalam sana berniat untuk membuka pintu karna memang badanya yg lemas sedari semalam membuat ia begitu malas untuk beraktivitas.

"Kemana sihh"
"Di chat gk di balas, di tlfn gk di angkat"
"Udah kayak pacar beneran aja kalo ngambek" Omel lelaki manis yg berdiri di depan pintu sembari terus mengetuk pintu tersebut hingga menampilkan seorang pria tampan dengan wajah pucatnya.

"Astaga kak" Ucap niel ketika pintu apartemen itu terbuka dan menampakkan racherio dengn wajah pucat nya.

Racherio berjalan masuk kedalam dengan di ikuti Nathaniel dari belakang setelah menutup pintu, ia terduduk di sofa sembari melihat sang pemilik kamar berjalan mendekatinya dengan membawakan sekaleng soda.

"Kau sakit kak" Tanya niel yg dengan sigap mengeser tubuhnya agar lebih dekat dengan acher dan meletakkan punggung tanganya di kepala acher.

"Kau demam, sudah sarapan? "

Acher yg mendengar pertanyaan niel yg tak henti henti hanya menghembuskan nafas kasar lalu berjalan pergi memasuki kamar meningalkan lelaki itu sendiri, ia tidurkan tubuhnya di atas ranjang lalu mulai menyelimuti hingga dada.

Nathaniel berjalan menuju kamar acher dengan membawakan bubur dan teh hangat yg tadi ia bawa, netranya melihat pria tersebut malah memilih tidur daripada mengurus dirinya sendiri yg sakit, sunggu keras kepala fikir niel lalu berjalan mendekati racherio dan membuka selimut yg membungkus tubuh pria tampan tersebut.

"Kau.... "

"Sarapan lalu minum obat mu kak"
"Orang demam gaboleh di selimutin panas giniii nanti demamnya gk turun turun" Ujar Nathaniel lalu mulai membawa sesendok bubur kedepan mulut acher

"Ayoo makan, aaa"

Acher menatap bingung lelaki di hadapan ya ini dengan alis yg berkerut, dengan memundurkan kepalanya.

"Makannn, buburnya gk ku kasih racun tenang aja" Cicit niel lalu berhasil membawa sesendok bubur tersebut masuk kedalam mulut racher

Setelah selesai memakan bubur dan meminum obatnya racherio kembali terlelap dengan Nathaniel yg dengan sigap membereskan beberapa barang yg berserakan di kamar pria itu, ia bersihkan dengan telaten ruang kamar tersebut yg begitu berantakan.

"Maaaaa, hiksss acher takut" Ucap acher dalam keadaan tertidur, Nathaniel segera berlari mendekatinya dan mulai menepuk perlahan punggung racherio agar ia kembali tertidur nyenyak.

Setelah melihat acher kembali tertidur ia memutuskan untuk pergi dari sana dan kembali pulang, namun  jemari nya di genggam erat oleh acher hingga membuat niel kembali menatap pria yg ada di atas ranjang itu.

"Temani aku dulu niell"
"Aku takut" Ucap cher sembari mengengam erat tangan Nathaniel

"Rasanya begitu dingin" Ungkapnya lagi

Nathaniel mencoba untuk memahami kondisi acher dan mulai merebahkan tubuhnya di samping racherio namun siapa sangka jika dengan cepat acher segera memeluk tubuh lelaki tersebut dengan erat seakan tak ingin Nathaniel pergi.

"Tenang lah kak, akan ku temani kau disini" Ucap niel sembari membenarkan tidurnya dengan menghadap tubuh pria di sampingnya tersebut.

Ternyata menemani seseorang yg sakit dapat membuat ia lelah juga hingga membuat matanya ikut mengantuk dan memejam menyusul racherio ke alam mimpi, mereka berdua tertidur dengan acher yg memeluk erat Nathaniel.

1jam, 2jam hingga akhirnya mereka terlelap bersama hingga pada tengah malam acher terbangun dari tidurnya dan terkejut dengan keberadaan Nathaniel yg tertidur pulas di sampingnya dengan tenang.

"Astaga cherrr" Omelnya kepada diri sendiri ketika ia kembali teringat bahwa Nathaniel lah yg sudaah merawat nya tadi siang dan ia lah yg meminta lelaki cantik ini menemani dirinya untuk tidur.

Racherio melirik jam yg memperlihatkan sudah pukul 11 malam , ia beranjak perlahan dari ranjang agar tak membangunkan lelaki yg sedang tertidur tersebut lalu berjalan menuju ponselnya yg berada di atas nakas ia otak atik ponselnya dan mengirimkan pesan kepada nick untuk memberi kabar bahwa Nathaniel aman bersama dirinya, setelah selesai mengirim pesan ia berjalan keluar untuk membuat roti dan susu, ia yakin bahwa nanti ketika terbangun lelaki cantik tersebut pasti akan lapar karna mereka tidur dari siang hari.





TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

REVENGE LOVE {belum revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang