51

424 31 2
                                    

setelah melakukan mandi bersama niel keluar kamar mandi terlebih dahulu meninggalkan cher yg masih mengenakan handuk nya , sedangkan dirinya berjalan keluar ketika mendengarkan ponselnya berdering berulang kali .

" astaga kak parven sma kak nick bnyak bgt telfon nya dari siang tadi " cicit nathaniel sendiri lalu mulai mengotak atik ponselnya untuk menghubungi ulang salah satu nomor kakanya

" kak,ada apa telfon berkali kali maaf tadi niell sedang bersama racherio" jelas nathaniel
" kakkk.....kak parven " panggil niell berkali kli namun tetap tak ada jawaban dri sebrang telfon

" niell ini kak nick " ucap nick menggunakan ponsel parven

" iyaa kak , ada apa?? apakah ada masalah? " tanya niell lagi karna perasaanya merasa tak nyaman

" namtan bunuh diri niell, ia lompat dari balkon kamarnya " ucapan nick membuat nathaniell diam tertegun apa lagi ketika netranya menatap cher yg baru saja keluar dari dlam kamar mndi lalu berjalan menuju walk in closet

" jangan katakan apapun dulu kepada cherr, sekrng segeralah bersiap untuk datang ke rumah sakit karna jenazah tidak bisa kembali tnpa bantuan keluarga kandung " ungkap nick

nathaniell yg mendengar itu segera mematikan sambungan tlfn sepihak dan berjalan mendekatin racherio yg sedang mengenakan pakaiannya.

" ganti pakaian mu kak, antar aku ke suatu tempat sebentar " ucap nathaniel dengn memberikan setelan kemeja kepada racherio

" tidak kah ini telalu formal?? " tanya cher namun  tak mendapatkan jawaban dari nathaniell

cher yg melihat perubahan suasana hati nathaniell hanya trdiam dan mengikuti apa yg pria manis nya tersebut ingginkan , setelah selesai berganti pakaian nathaniel segera menarik tanggan cher untuk segera berjalan cepat keluar dari sana berjalan menuju basement dan memasuki mobil nya dan keluar dari sana.

" kak , kerumah sakit chevalier ya " ucap niell , racherio yg mendengar itu segera menepikan mobil lalu menggengam jemari nathaniel tentang apa tujuany kesana apakah ada bagian tubuhnya yg sakit karna ulahnya

" rumah sakit?? untuk apa niell apakah aku bertindak terlalu kasar " tanya cher

" kita kesana dulu yaaa, nanti kakak akan tau sendiri "
" ayo jalan waktu kita gk banyak " ujar nathaniell pada cher

15 menit lamanya waktu yg harus mereka tempuh untuk menuju rumah sakit , racherio terus menatap nathaniel dari belakang dan berjalan menggikutinya dengan terus menggerutkan dahi nya binggung dengan tujuan nathaniell

" area ruang jenazah???" cicit cher lirih namun mampu menghentikan lngkah nathaniel di depanya

nathaniel berhenti berjalan dan menyadari bahwa apa yg dia lakuka  tidakklah benar  , harusnya ia bisa mengguatkan cher dengan berat ia berbalik badan dan berjalan mendekati racherio yg masih binggung , ia genggam jemari cher lalu memngajaknya kembali berjlan

" ayoo, kita berjalan bersama , apapun yg terjadi nanti di depan sana kaka harus tetap ingat bahwa kakak tidak sendirian " jelas nathaniell lalu kembali berjalan dengan terus menggengam jemari cher

langkah kaki cherr berhenti ketika netranya melihat ketiga temanya serta beberapa polisi yg menunggu di depan kamar jenazah

langkah kaki cherr berhenti ketika netranya melihat ketiga temanya serta beberapa polisi yg menunggu di depan kamar jenazah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" nickk... ada apa ini?? " tanya cher dengan berjalan mendekati ketiga sahabatnya

" cherr , kita udh berusaha sebaik mungkin tpi adik mu memilih jalan lain " jelas nick

detak jantung racherio berdetak semakin kencang , dengan cepat ia singkirkan kasar dua polisi yg berdiri di depan pintu kamar jenazah tersebut dan sgera berlari masuk dan mmperlihatkan seorang jenazah yg tertutup kain putih

" tidakk.....tidak namtan kau...bukan seperti ini yg kakak inginkan " jerit cher ketika jemarinya membuka kain yg menutup seluruh tubuh sang adik
" namtannn.....hikssss....maaf maafkan kakak ,, mengapa kau mengambil jalan seperti iniii"

tangis cher pecah memenuhi ruang jenazah tersebut, mereka semua yg ada di sana tidakk ada yg berani mendekati cher mereka hnya menatap rachrio yg terus memeluk erat tubuh namtan dengan tanggisan yg meraung memohon maaf ,nathaniell berjalan masuk ke dalam ruangan dan langsung menarik cher agar masuk kedalam dekapannya

" bukan begini yg ku maksud nielll"
" aku begitu menyanganginyaaa hanya dia......dia satu satunya orang yg mau bertindak baik padaku walaupu akhirnya ia harus di marahi oleh ibu kandung nya karna memperlaku dengan baik " jelas cher dengan terus menangis sesengukan di dalam dekapan nathaniell

" ikhlaskan yaaa, mungkin ini jalan yg terbaik menurut namtan "
" kematian namtan bukan salah mu kak, niell yakin ada alasan lain dari pilihanya ini " jelas niell untuk menenangkan sang kekasih ia usap pelan punggung cher aga ia kembali tenang

.........

setelah pemakaman cher berjalan pergi dulu dari sana dan menitipkan niell kepad nick karna ada hall yg harus ia selesaikan

" aku tinggal ya , kamu sama nick dan parven dulu "

" kakak mau kemana ?? " tanya nathaniell

" ada hal yg harus aku selesaikann , pulanglah dulu jika sudh selesai aku akan segera kembali " jelas racherio lalu ia berjalan pergi dari sana , namu  sebelum berjalan pergi ia menyempatkan untuk mencium kening nathaniell terlebih dahulu .

racherio mlangkahkan kakinya memasuki kantor polisi , tujuany adalah untuk menemui keluarganya yg terthan di sana serta memberikan kabar kepada mereka

" ada apa kau kemari" ujar arthur sinis

" anak tak tau diri seperti mu tak pantas untuk berada di hadapan ku " ucap arthur kembali

racherio yg mendengarkan itu sama sekali tak berminat untuk menjawab , sama seperti apa yg ia lakukan kepada luke dan ibu tirinya tanpa berbasa basi ia segera berikan sebuah kotak yg sudah namtan siapkan dan meminta cher untuk memberiknya kepada ayah,ibu dan kakak nya

" aku tidak berharap kau berubah , namun kau harus tau bahwa hasil dari keserakahan mu adalah kehancuran keluarga baru mu dan juga kematian dari putri kandung mu " ungkap cher llau melemparkan kotk tersebut dan beranjak pergi

" dad, kau adalah ayah terbaik bagi seluruh keturunan mu walaupun sosok ayah yg seharusnya kau berikan kepadaku tak pernh sedikit pun ku rasakan " ungkap cher lalu berjalan keluar meninggalkan sang daddy yg terdiam sembari membuka kotak yg cher berikan yg berisi sebuah permen dan membaca isi dari surat tersebut

" daddy , ini namtan mungkin ketika dad membaca ini keluarga kita sudah tidaklah lagi bersama seperti dahulu namun namtan hanya ingin bilang bahwa daddy adalah ayah terbaik untuk ku ,cinta pertama ku...daddy namtan sayang dad, jangan menyesal atas kematian ku karna ini adalah pilihan yg terbaik bagi namtan " begitulah kurang lebih isi dari surat yg namtan berikan kepada daddy , mom ataupun kakaknya luke tak hanya surat ia juga memberikan beberapa hadiah untuk mereka seakan hari kematianya telah ia tunggu

arthur teduduk lemas setelah membaca isi surat dari putri nya , air mata yg tak lagi bisa ia bendung namtan benar benar memilih untuk mengakhiri hidupnya .







TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

REVENGE LOVE {belum revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang