3.

575 38 0
                                    

Seorang lelaki tampan menampakkan kakinya di bandara internasional italy setelah menempuh jarak waktu penerbangan sekitar 3jam , ia ingin segera menuju mansion nya dan mengabari kakek jika ia sudah sampai di sini.

Acher terduduk diam di mobil sembari menatap langit senja italy dengan hiruk piruk kota roma di balik kaca mobilnya, bibirnya tersenyum tipis dengan segala rancangan masa depan yg akan ia jalani disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acher terduduk diam di mobil sembari menatap langit senja italy dengan hiruk piruk kota roma di balik kaca mobilnya, bibirnya tersenyum tipis dengan segala rancangan masa depan yg akan ia jalani disini.

"Tuan muda"
"Ini ponsel baru anda yg telah di siapkan oleh tuan besar"
"Bisa saya mengambil alih ponsel Anda tuan, ini perintah tuan besar" Jelas erdogan dengan sopan

"Apakah kakek ingin aku menghilang dari semua orang? " Tanya racher penuh selidik

"Ini semua demi kenyamanan Anda tuan"
"Tuan besar sudah menyiapkan segala yg terbaik untuk anda"

Racher yg mendengar itu hanya bisa menurut, itu adalah perintah dari kakeknya yg harus ia ikuti demi masa depanya, acher memberikan ponsel lama nya pada erdogan lalu ia menerima ponsel baru yg sudh di siapkan.

.......

Paris

Parven menatap jengkel niel yg sedari tadi hanya terdiam sembari menatap sinis ponselnya sendiri dengan raut wajah kesal.

"Lo kenapa sih niel"
"Kek cewe lagi datang bulan aja"
"Cemberutt aja, kenapa sihhh" Tanya parven sinis sedangkan yg di tanya hanya terdiam tak berminat menjawab pertanyaannya

"Serah lu deh"
"Ikut gila gw lama lama kalo kebanyakan mikir lu"
"Mau ke kamar kak nick aja lah, bayy"

Parven beranjak dari duduknya lalu berjalan keluar dari kamar nathaniel menuju kamar kekasihnya, niel menatap sekilas sahabatnya itu lalu menghembuskan nafas kasar dan membaringkan tubuhnya di lantai.

"Kejadian tadi sungguh menyebalkann" Cicitnya penuh emosi lalu ia memilih memejamkan matanya agar tertidur berharap nanti ketika bangun beban fikiranya berkurang.

Lelaki manis tersebut mulai masuk kedalam alam mimpinya yg berarti ia sudh tertidur pulas semoga harapnya agar beban yg diinginkan berkurang akan menjadi nyata.

........

"AYAH MENJAUHKAN KU DARI PUTRA KUUU?? "
"APA MAKSUD MU AYAHH" ucap arthur penuh emosi

Sore ini ia mendapatkan kabar jika putra sulungnya dari istri pertamanya telah melakukan penerbangan ke italy tanpa sepengetahuan dirinya, akan tetapi hal yg membuat ia cukup emosi adalah karna ayah kandungnya sendiri lah yg melakukan segala rencana ini.

"TURUNKAN NADA BICARA MU PADAKU ARTHUR!! "
"Di keluarga ini tidak ada yg bisa merubah keputusan ku!! "
"Jika kau lupa , semua aset dan harta kekayaan yg kau miliki dan nikmati dengan selingkuhan mu itu adalah MILIK KU!! " Jelasnya penuh penekanan di setiap katanya

" Aleza bukan selingkuhan ku ayah"
"Ia istri ku, ibu dari ketiga anak ku"

"Racherio tak memiliki ibu seperti dirinya"
"Jadi jangan samakan cucu kandung ku dengan mereka yg tak pernh ku akui" Ucapnya final, kakek meminta asisten nya untuk mendorong kursi roda yg ia duduki agar berjalan menuju kamarnya namun tak jauh dari sana ia kembali berbicara sebuah kenyataan yg selama ini ia tahan.

"Jangan berlagak kau menerima acher sebagai anak mu arthur"
"Kau saja tak bisa sedikit adil pada putra kandung mu sendiri"
"Dan jika kau lupa, racherio adalah cucu dan pewaris sah dari Chevalier setelah kematian ku"
"Aku memindahkan ia kesana demi keberlangsungan pewaris ku agar tak terkontaminasi dengan sikap licik kalian"

Arthur mematung ketika ia mendengar segala ucap dari ayahnya, fikiranya begitu rumit ketika mengingat segala perlakuan buruk nya pada putra sulungnya sendiri namun ia seakan tuli dan buta ketika hal buruk terjadi pada acher karna memang dirinya tak pernh menginginkan anak tersebut dari rahim wanita yg tak pernh ia cintai.






TBC

SEE YOU NEXT CHAPTURE

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN

REVENGE LOVE {belum revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang