Alexander
Sebelum aku sempat membawa Jane ke rumah sakit, aku merasa kesakitan di area perutku, tubuhku terasa melemas hingga aku terkapar pingsan sama seperti Jane yang mengeluarkan busa. Aku tersadar kembali ketika sudah berada di ranjang rumah sakit. Aku tidak menduga ini akan terjadi, sungguh. Semua ini terjadi di luar dugaanku, bagaimana bisa aku juga teracuni? Kepalaku terasa berdenyut nyeri menyadari hal itu akan tetapi, untuk sementara waktu aku menghiraukan hal itu sebab dokter Phillip mengatakan bahwa aku sempat menjalani operasi kecil untuk mengeluarkan racun di tubuhku, sama seperti Jane yang kini dirawat di kamar sebelahku.
"Alexander, bagaimana ini bisa terjadi, hmm? Aku sudah mengatakan kepadamu-"
"Aku tidak tau, ini semua terjadi begitu saja. Aku pikir hanya Jane yang akan terkapar, aku merasa semua ini ada yang salah." ucapku memotong kalimat ibuku yang panik.
"Jika kau berpikir itu, ku rasa Jane tidak akan mau menjadi subjek. Dia itu sadar benar bahwa dia akan mati jika menjadi subjek." ucapku menebak jalan pikirannya.
"Tidak, mau atau tidak mau sebenarnya bukan masalah. Kebanyakan subjek juga dipaksa tanda tangan dan kebanyakan dari mereka memang ditargetkan gagal agar dapat mati atau jika berhasil, mereka harus tetap mati sebab mulut mereka dapat membongkar apa yang selama ini terjadi di laboratorium itu." jelasnya.
"Lalu, mengapa? Apa yang mungkin Jane lakukan?" Aku mengangkat alisku sebelah.
"Dia akan mempertanyakan mengapa kau menawari hal itu. Tapi, pikirkan saja itu nanti, aku ingin kau cepat sembuh." Dia membelai wajahku dengan lembut.
"Ayahmu sudah meminta red untuk menyeleksi ulang para pelayan dan pengawal yang ada di rumahmu. Dia juga meminta red untuk mengadakan penyelidikan, aku menduga Almonds yang melakukan ini semua." ucapnya sembari memijat pangkal hidungnya.
Aku mengangkat alisku sebelah, "Aku juga menduga hal yang sama apalagi setelah kesepakatan tempo hari dengan Xander."
"Mungkin saja, setelah William dan Jemma kembali, kita harus tetap berhati-hati. Meskipun tua, mereka memiliki banyak orang dan cukup uang yang bisa saja membunuh kita." ucapnya memperingatkan.
"Mereka juga sepertinya mulai mendapatkan penghasilan lain dengan penjualan yang mulai aktif di pasar, selama tidak menganggu aku rasa semuanya akan baik." balasku santai
"Mustahil Almonds tidak akan melakukan sesuatu setelah apa yang terjadi tempo hari. Kita sudah membantai keluarga mereka, kita mengadopsi anak Lily Almonds secara rahasia. Kita tidak pernah tau tujuan mereka sebenarnya, mereka mengatakan di depan publik bahwa mereka hanya ingin anak mereka akan tetapi, bisa jadi mereka balas dendam. Lihatlah apa yang terjadi padamu." ucapnya seraya menatapku sinis.
"Kalau begitu, aku akan memperketat pengawalan terutama selama pemeriksaan di pelabuhan." ucapku.
"Baiklah, aku harus kembali bekerja. Kabari aku jika kau menemukan solusi lain tentang itu." Aku mengangguk paham. Dia mencium keningku lalu, melangkah keluar dari kamarku.
Meskipun terasa bosan harus dirawat di tempat ini, aku tetap harus beristirahat agar besok dapat segera kembali bekerja. Aku tak mau berada di tempat ini lama-lama, mereka harus segera mengeluarkanku ketika kondisiku sudah membaik, sekarang ini aku masih sedikit lemas meskipun aku bisa saja berjalan sampai rumah hingga kembali bekerja. Racunnya sepertinya hanya melemahkan sistem tubuh saja namun, mendengar penjelasan Phillip bahwa racunnya sudah dikeluarkan dan tidak akan memberikan efek berat. Aku jadi lega karena tak perlu khawatir mengenai efek jangka panjang dari racun ini.
Aku juga menyempatkan waktu untuk menelpon Isabella melalui panggilan video, dia cukup terkejut dengan kondisiku yang harus dirawat di rumah sakit sebab teracuni. Dia masih berada di Roma, sebenarnya ada banyak hal yang ingin ku bicarakan akan tetapi, dia sudah kesal duluan karena aku banyak bercanda. Aku mengungkapkan sedikit rasa cinta sebab apa yang seharusnya terjadi adalah aku melakukannya demi mempertahankan hubunganku dengannya. Aku tidak sedang berdiam diri melainkan mengusahakan untuk menikahinya suatu hari nanti. Aku ingin dia menjadi istri dan ibu dari anak-anakku, aku sudah jatuh cinta semenjak cinta satu malam waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire
RomanceFoster S-3 Alexander & Isabella (21+) Alexander Grant Foster memilih untuk menikah dengan Jane Maynard, kekasih dan sahabatnya setelah kematian calon istrinya. Dia mencintai istrinya yang kian hari mulai pudar karena kehidupan sebelum dan setelah pe...