Isabella
Alexander benar-benar meninggalkan aku, dia tidak menjengukku lagi. Dia tidak menghubungiku dengan mengirim pesan ataupun menelpon berkali-kali. Dia sama sekali tak membujukku seperti biasanya. Aku khawatir sebab terakhir kali dia mengatakan sesuatu sebelum meninggalkan aku. Namun, aku enggan menghubunginya sebab kita sudah putus. Sepertinya aku harus mulai berhenti khawatir meskipun sebenarnya aku sangat khawatir. Mana mungkin aku tidak khawatir jika aku masih sangat mencintainya. Aku ingin memberikan ruang dan waktu sejenak atau jika memang dia menerima keputusan itu seharusnya bukan menjadi masalah besar.
Aku mencoba berpikir lain bahwa dia sudah menerima keputusanku untuk selesai dalam hubungan ini. Aku juga berhak bahagia tanpa harus bertanya kapan dia akan menikahiku atau memikirkan tentang suatu hubungan yang tidak ada ujungnya. Aku sendiri tak melihat sejauh mana usahanya untuk bercerai dengan Jane, dia masih belum menceraikan istrinya hingga saat ini. Jadi, ku rasa putus dengannya adalah keputusan yang tepat lagipula aku tak ingin melanjutkan sebuah hubungan yang tiada ujungnya. Aku tak mau menunggu selama 28 tahun sama seperti Tiffany Lawson yang baru akan dinikahi oleh Hank Stevenson dalam waktu dekat ini. Aku tidak menyangka ternyata keluarga Bibi Lara juga suka berselingkuh, bukan hanya kakaknya melainkan ayahnya saja berselingkuh selama 6 kali.
Wajar saja jika Alexander tak merasa bersalah telah berselingkuh dari istrinya, dia bahkan dapat menyembunyikan perselingkuhannya dengan rapi tak sama seperti ayahnya yang selalu ketahuan oleh ibunya. Istrinya sama sekali tidak menaruh curiga terhadap hubungan kami yang hampir berlangsung selama dua tahun lamanya. Baik Alexander maupun aku sebenarnya tak keberatan jika berselingkuh atau menjadi selingkuhan. Orangtua kami pun melakukan hal yang sama lagipula, mereka tak pernah merasa bersalah meskipun akhirnya menyesal sebab hubungan perselingkuhan selain terlarang pun tak ada ujungnya.
Aku mencoba untuk tidak memikirkan Alexander dan menganggap bahwa dia menerima keputusanku. Aku mencoba lebih fokus dengan diriku sendiri. Mungkin aku akan memikirkan bagaimana untuk selesai dari Alexander dan mulai mencintai Brandon secara perlahan. Kendati kenangan tentang Alexander masih menghantui kepalaku, aku masih begitu mencintainya namun, aku juga bosan mempertanyakan hal yang sama dengan jawabannya yang sama. Dia masih belum bisa memilih antara aku atau istrinya.
"Aku memutuskan untuk menjengukmu ketika mengetahui kau sakit. Apa yang terjadi, sayang?" tanya Brandon dengan lembut.
"Asam lambung saja, aku sesak napas sebab asam lambungku kambuh. Tidak ada yang serius, besok aku sudah bisa pulang jika keadaanku telah membaik." jawabku.
"Jangan terlalu banyak stress, sayang. Jika kau ingin bercerita, kau bisa menceritakan keluh kesahmu kepadaku." Dia membelai telapak tanganku dengan lembut.
Aku tak menghiraukan ucapannya sebab Brandon sepertinya bukan orang yang tepat untuk mendengar ceritaku. Walaupun dia menghargai ketika aku bercerita hanya saja aku tak menyukai responnya. Mungkin memang karakternya begitu, dia kurang responsif ketika aku sedikit bercerita tentang hari-hariku setelah bekerja. Dia merespon hanya ketika aku membicarakan topik kesehatan yang berhubungan dengannya, dia tentu nyambung dengan hal itu sebab dia adalah seorang dokter. Meskipun saudara, Alexander dan Brandon memiliki karakter yang berbeda. Ku akui keduanya sama-sama gentle, Brandon lebih sering menjengukku sebab dia tak perlu khawatir orang lain curiga akan hubungan kami.
Dia selalu memperhatikanku bahkan membiarkan Mia tetap merawatku sebab dia menghargai pilihan dan keputusanku untuk tetap dirawat oleh Mia. Tadinya dia secara pribadi ingin merawatku agar aku tetap berada dalam pengawasannya namun, aku mengatakan aku sudah nyaman dirawat oleh Mia. Ya karena Mia merupakan dokter spesialis yang kubutuhkan sementara, dia masih sama sepertiku yang mana masih belum mendapatkan gelar untuk spesialis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire
RomanceFoster S-3 Alexander & Isabella (21+) Alexander Grant Foster memilih untuk menikah dengan Jane Maynard, kekasih dan sahabatnya setelah kematian calon istrinya. Dia mencintai istrinya yang kian hari mulai pudar karena kehidupan sebelum dan setelah pe...