Isabella
Aku mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh ayahku. Dimana inti dari semua ocehannya yang tegas melarangku untuk terus berhubungan dengan Alexander adalah ketika aku belum menikah saja kemalangan sudah meneror kami seperti ini apalagi ketika menikah nanti. Dia dan Mama telah kehilangan Dean dan istrinya, dia tak akan sanggup jika kehilangan aku. Walaupun sudah membujuknya dengan mengatakan bahwa semua itu adalah takdir. Dia tetap bersikeras melarangku untuk melanjutkan hubunganku dengan Alexander meskipun sekarang semua orang sudah mengetahui skandal itu.
Dia bahkan menarikku dengan paksa keluar dari rumah sakit. Alexander masih terlihat berbicara dengan ayahnya. Aku duduk di sampingnya sembari meneteskan air mata, aku bahkan tidak tau harus berbuat apa sekarang. Aku tidak bisa berbicara maupun membujuknya sebab percuma saja jawabannya sama.
"Papa ingin kau menjauhi Alexander, Papa tidak suka jika kau terus bersama dengan dia. Kau seharusnya tidak berselingkuh sama seperti ibumu itu!" ucapnya kesal.
Aku menoleh menatapnya seraya menyeka air mataku, "Bukankah Papa melakukan hal yang sama? Papa juga berselingkuh dari Mama? Bukankah kita berhak untuk bersama dengan orang yang kita cintai, hmm?" teriakku kepadanya.
"Aku sebenarnya tidak berselingkuh dengan Renata. Dia adalah teman lamaku, dia kembali untuk kerjasama dimana kebetulan aku adalah CEO pada sektor terkait yang mana dia membutuhkan kerjasama itu." Dia berhenti sejenak seraya memijat pangkal hidungnya.
"Lalu?" tanyaku penasaran.
"Kami sering pergi ke hotel bersama untuk menghadiri konferensi, kebetulan perusahaannya diundang. Kami sering pergi makan malam untuk membicarakan tentang kerjasama yang sedang berlangsung atau konsep acara yang akan diselenggarakan olehnya. Dia banyak konsultasi denganku mengenai konsep acara atau sejenisnya sebab aku berpengalaman dalam hal itu." jelasnya.
"Ibumu mengira aku selingkuh sampai tidur di hotel padahal aku hanya bekerja saja." jelasnya lebih lanjut.
"Meski tua, wajahnya juga cantik dan terlihat muda sebab perawatan mahal yang sering dia jalani. Tak jarang dia berkonsultasi ke klinik kecantikan agar tetap terlihat awet muda. Dokter Renata Evans menikah namun, tidak bahagia dengan suaminya. Dia mungkin masih mencintai mantan kekasihnya, Louis Foster." ucapku sebelum akhirnya keluar dari mobil sebab kami telah sampai di rumah.
Mama seketika menyambutku dengan memelukku erat, dia sangat khawatir setelah mendengar apa yang terjadi semalam.
"Apakah kau baik-baik saja? Matamu terlihat sembab." tanyanya seraya menghapus air mata yang tersisa di bawah pelupuk mataku.
"Aku baik-baik saja, aku akan istirahat. Aku sangat lelah." jawabku.
"Isabella tunggu sebentar, aku masih tidak mengerti mengapa kau mengatakan hal itu? Apakah kau mempercayai hal itu. Semua itu adalah kebohongan." ucap ayahku ketika aku hendak menuju ke kamarku.
Aku tersenyum tipis menatapnya, "Aku tidak akan mempercayainya jika aku tidak melihatnya sendiri. Kau bahkan masih sering menemuinya di Melbourne. Papa pikir aku tidak pernah melihat kalian? Kalian bahkan menginap di kamar berdua."
"Isabella, apa yang kau katakan? Mama tidak mengerti. Apa yang Papamu lakukan dengan wanita itu?"
"Mereka makan malam di restoran hotel kemudian, tidur di kamar hotel itu." jawabku ketus.
"Bagaimana kau-"
Aku menunjukkan foto Papa dan Renata ketika mereka berciuman selama makan malam di hotel. Aku juga memfoto mereka ketika berada di lorong menuju kamar mereka. Mereka tidak mengetahui keberadaanku sebab aku mengenakan masker dan pakaian medis untuk bertugas memeriksa seorang pasien pribadi Dokter Jennifer yang berada di hotel yang sama dulu selama praktik di rumah sakit Melbourne.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire
RomanceFoster S-3 Alexander & Isabella (21+) Alexander Grant Foster memilih untuk menikah dengan Jane Maynard, kekasih dan sahabatnya setelah kematian calon istrinya. Dia mencintai istrinya yang kian hari mulai pudar karena kehidupan sebelum dan setelah pe...