Chapter 50: Sabotage

32 1 0
                                    

Alexander

Lilith melaporkan kepadaku bahwa dia telah melakukan penyelidikan di ruangan eksekusi yang berada di ruang bawah tanah gudang Grand Foster House. Tidak ada jejak Brandon telah membunuh Alan Grey akan tetapi, dia bertanya kepada dokter lain yang bekerja di tempat itu. Mereka memberikan kesaksian bahwa Brandon sempat melakukan eksekusi sendirian tepat 3 hari sebelum Isabella membuka kotak itu. Sementara, hasil otopsi memperjelas bahwa Alan Grey telah mati terhitung 3 hari semenjak Isabella mengirimkan kepala itu kepada pihak rumah sakit. 

"Aku mencurigai Tuan Brandon, dia telah menyewa beberapa jasa jurnalis swasta untuk memberitakan tentang pertunangan mereka. Aku khawatir jika Nona Isabella mengatakan sesuatu yang tidak tepat maka, dia akan berbuat untuk menyebarkan berita itu." ucap Lilith khawatir. 

"Memang jelas dia telah melakukan itu, Isabella juga menyadari bahwa dia diberi penyelesaian alternatif dimana dia harus menikah dengan seseorang atau setidaknya merencanakan menikah jika tak ingin skandalnya mencuat di publik. Tepat keesokan malam, Brandon melamarnya di Foster Mansion. Bukankah semua itu berkaitan?" Aku menyipitkan mataku menatapnya. 

"Benar, aku setuju dengan anda. Semua ini sekarang terdengar masuk akal. Namun, mengingat dia mengancam Nona Isabella jika dia kembali kepada anda maka, dia akan menyebarkan skandal itu. Aku khawatir jika itu terjadi." ucapnya.

"Dia tidak mengancam Isabella secara pribadi, dia melakukannya melalui seseorang sebenarnya. Aku akan meminta Isabella untuk memancingnya berbicara, malam ini mereka akan memiliki makan malam. Aku tidak tau harus dengan cara apalagi membereskan Brandon." Aku memijat pelipis kepalaku yang terasa pusing memikirkan masalah yang seolah tak ada jalan keluarnya. 

"Mengapa tidak terus terang kepada keluarga?" tanya Lilith penasaran.

"Aku masih menunggu momentum yang tepat untuk itu. Aku harap Isabella bisa bersabar, kedua orangtuaku sebenarnya sudah mengetahuinya sejak lama terutama ibuku. Yah, dia adalah pemilik organisasi red, mustahil dia tidak curiga ketika aku memiliki gerak gerik aneh." jawabku pasrah.

"Nyonya Lara Foster memang memiliki mata dimana-mana, red memang sudah tersebar dimana-mana sebab banyak yang membutuhkan jasa mereka. Atau mungkin dia memerintah seseorang untuk mengikuti anda." Dia menyipitkan matanya. 

"Mungkin saja, apalagi ketika Almonds masih mengejarku. Mereka seharusnya tau bahwa aku tidak pernah mengetahui tentang putrinya Lily Almonds. Aku bahkan tidak mengerti mereka menyimpannya begitu rapat. Lagipula Almonds itu bodoh, percuma menangkapku aku masih bisa bela diri setidaknya jika tanpa pengawal. Mereka seharusnya menculik Irene saja." 

Lilith tertawa kecil, "Bahkan kehidupan Nona Irene jauh lebih aman dan sejahtera dari anda." 

"Kelihatannya begitu, hanya saja dia sebenarnya menyembunyikan banyak hal. Mungkin banyak yang mengira Irene bukan anak kandung kedua orangtuaku sebab dia sempat diasingkan selama bertahun-tahun di Melbourne." tuturku. 

"Aku ingin lebih banyak bukti tentang Brandon. Jika memiliki kesempatan, aku ingin berbicara dengannya secara pribadi mengenai perasaannya kepada Isabella. Aku tau dia menyukai Isabella sejak lama. Hanya saja dia enggan menyatakan rasa cintanya sehingga, aku lebih dulu mendapatkan Isabella." ucapku dengan sedikit bangga. 

"Baik, Tuan Foster. Aku akan mengabari anda jika ada kabar lain segera." Dia beranjak dari sofa kemudian, pamit pergi melanjutkan pekerjaan di kantor red. 

Manusia memang egois, apapun akan mereka lakukan untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Termasuk aku yang membunuh Frederick agar Isabella tak kembali kepadanya. Brandon mungkin melakukan hal yang sama agar dia dapat mendapatkan Isabella kendati dia tau betul bahwa kakakknya adalah kekasih wanita yang dia cintai. Sementara, wanita yang dia cintai juga sangat tergila-gila dengan kakakknya ini. Astaga, aku tidak menyangka Isabella sampai tak berhenti menangis ketika berada di rumah sakit Adelaide tempo hari. 

Forbidden DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang