Chapter 60: The Wedding

129 2 0
                                    

Alexander

"Kami sudah mengatakan untuk tidak menikah." ucap Isabella mengulangi kalimatnya. 

"Memangnya mengapa? Bukankah kalian saling mencintai?" tanya Louis yang keheranan mendengar respon Isabella. 

"Bukankah Papa tidak ingin kehilangan aku jika menikah dengan Alexander? Jadi, sebaiknya kami tidak menikah. Aku tidak keberatan jika Alexander menikah dengan wanita lain sebab aku sudah menerima sepenuhnya jika dia memilih wanita lain. Aku sudah terlanjur kecewa dengan semua ini." Isabella beranjak dari kursi kemudian, meninggalkan ruangan ini. 

Dia terlihat berbicara dengan perawat Archie secara singkat sebelum meninggalkan ruangan ini. Aku mengerti dengan benar perasaannya saat ini. Pasti dia sangat kecewa setelah apa yang terjadi. 

"Aku tidak mengira dia justru akan menolaknya. Sudah sejak awal ku katakan, jika mereka saling mencinta maka, bukan masalah besar." ucap Mama. 

"Meski telah berselingkuh, aku tidak bercerai dari suamiku."

"Mama mau cerai?" Irene tetiba datang dengan wajah panik ketika mendengar kalimat Mama.

"Tidak, sayang. Jangan panik seperti itu, kemari. Mengapa kau sangat terlambat." 

Wajah Irene seketika berubah menjadi lega mendengar hal itu. 

"Siapa bayi itu, dia sangat lucu sekali." ucap Irene mendekat ke arah Tante Jade yang masih menggendong Archie. 

"Dia adalah anak Alexander dan Isabella." jawab Mama. 

"Oh benarkah, jadi kabar perselingkuhan itu tidak bohong? Aku tidak menyangka kalian melakukannya." Irene menatapku dengan tatapan sendu akan tetapi, dia seolah sudah terbiasa sehingga, reaksinya lebih datar tidak seperti ketika mendengar kabar perselingkuhan nenek dan kakek dulu. 

Aku yakin dia sudah mendengar banyak hal tentang perselingkuhan yang terjadi di keluarga kami. Aku harap dia tidak membenciku sebab aku tidak bisa memilih untuk jatuh cinta dengan siapa. Aku bahkan tidak mencintai Jane sebenarnya, aku membutuhkannya sebagai istriku akan tetapi, tak pernah mencintainya sama seperti ketika aku mencintai Isabella. Rasa cintaku kepada Yaren bahkan tak lebih besar dari rasa cintaku kepada Isabella. Aku begitu mencintainya sampai jika bukan dengan dia maka, aku tidak akan menikah dengan siapapun. 

Aku menyusul Isabella ke kamarnya ketika semua orang fokus membicarakan tentang Archie sembari menikmati hidangannya tanpa ada yang membicarakan tentang Isabella. Dia terlihat sedang melepas aksesoris yang dia kenakan untuk malam ini. Aku mengunci pintunya dan mendekat ke arahnya. Aku memijat kedua pinggulnya yang masih terasa sama bahkan parfum yang pakai masih dengan aroma yang sering dia pakai dulu.

"Caroline Maynard sudah ditangkap polisi atas kasus percobaan pembunuhan kepada kita. Dia akan disidang besok. Dia juga yang telah memerintah si supir untuk membakar rumah kita." ucapku seraya mencium lehernya. 

"Kasus korupsi?" Dia berbalik badan seraya memegang kedua lenganku.

"Tidak diusut lebih lanjut, dia tidak terdeteksi sejak lama namun, para penyelidik bisa saja menemukan dugaan terkait sebab saat ini keduanya sudah dipecat dari pemerintahan." jawabku seraya mencium bibirnya. 

"Dia punya nyali untuk membunuh kita, ya." Dia tertawa kecil seraya membuka jas dan melepas dasiku.

"Aku sebenarnya sedikit menyesal ketika kau melesetkan pelurunya. Kau seharusnya membunuhnya waktu itu." Aku menarik risleting dressnya sembari meremas kedua payudaranya. 

"Aku lebih suka melihatnya di penjara. Dia tampak menderita, sekarang reputasinya sudah hancur." Dia mulai membuka kancing kemejaku satu per satu. Aku sudah tak sabar sehingga, mengangkat tubuhnya ke gendonganku. 

Forbidden DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang