Isabella
Setelah dipulangkan dari Grand Foster Hospital Adelaide, aku kembali ke Perth untuk bekerja seperti biasa. Aku tidak menganggap ancaman Brandon serius lagipula hubunganku dengan Alexander telah selesai, setidaknya itulah yang harus dia lihat. Brandon tidak akan pernah tau sejauh apa Alexander dan aku telah berhubungan. Dia pikir dia mengetahui akan tetapi, dia sebenarnya tidak mengetahui apapun tentang aku dan Alexander. Dia cukup sekedar tau kami telah berselingkuh, putus kemudian aku kembali menjadi calon istrinya.
Dia telah memercik api untuk permainan, aku tidak akan memadamkannya dengan membuang waktu. Aku akan membiarkan diriku terbakar sampai dia mencoba untuk menyelamatkanku. Aku akan lari menyelamatkan diri sementara, jika dia berada di dalam api, aku akan membiarkannya terbakar. Setidaknya itu yang ku pikirkan, lagipula melanjutkan permainan ini tidak ada buruknya. Alexander bahkan sempat mengira aku bodoh, dia seharusnya sudah mengenalku selama hubungan yang telah berlangsung selama 2 tahun ini. Ya, sudah 2 tahun sejak waktu itu.
Aku menjalani hari-hariku dengan memenuhi permintaan Brandon yang senang mengunggah foto kami di media sosial. Aku bahkan menerima beberapa pengikut asli untuk akun media sosialku. Brandon memintaku untuk menggunggah ulang ketika dia menandaiku di media sosial. Aku tidak melakukannya, Vanessa yang melakukannya bahkan aku membiarkan dia memberikan tambahan stiker atau apapun itu sesuka hatinya. Biar Brandon berpikir aku bermain ponsel untuk mengunggah ulang fotonya. Padahal aku sedang merencanakan sesuatu dengan Alexander.
"Aku akan melakukan apa saja yang membuatmu jatuh cinta kepadaku dengan gentle, Isabella." Dia mencium telapak tanganku.
Dalam hati sebenarnya aku tertawa terbahak-bahak mengingat apa yang dilakukan jauh lebih licik dibanding saudaranya.
"Tentu saja, asal kau tidak membunuh orang lain demi mendapatkan aku seperti ketika Alexander membunuh Frederick agar tidak ada laki-laki lain yang dapat memiliki aku maka, sepertinya itu bukan masalah besar." balasku santai.
"Tentu saja, aku bukan Alexander Foster, aku adalah Brandon Foster." Dia menatap kedua mataku dalam.
"Jadi, bagaimana menurutmu tentang ini. Aku masih penasaran dengan siapa yang melakukan ini kepadaku." Aku menunjukkan sebuah pesan terkirim mengenai ancaman yang sempat ku ceritakan kepada Alexander tempo hari.
"Aku akan meminta red untuk mengadakan penyelidikan ulang, mereka mengatakan itu adalah pesan yang dikirim oleh salah satu orang Almonds." jawabnya.
"Aku hanya sedikit terkejut dengan ancaman yang tidak biasa tentang jika aku kembali kepada mantan kekasihku maka, mereka akan menyebarkan foto-fotoku." ucapku heran.
Aku meletakkan ponselku di atas meja. Aku memandangi wajahnya yang datar sembari mengunyah hidangan utama makan malam ini.
"Foto apa?" tanyanya seraya masih mengunyah makanannya dengan nikmat.
"Foto bugil dan mungkin video ketika aku melakukan seks dengan Frederick padahal dia sudah mati." jawabku sedikit malas.
"Mengapa ada orang kurang kerjaan yang mengancammu begitu. Apakah kau memiliki kekasih lain selain Frederick dan Mike?" Dia menatapku serius.
"Tidak ada, itulah mengapa aku sangat heran dengan semua ini." jawabku.
"Abaikan saja, dia mungkin sedang kurang kerjaan." sahutnya seraya menyeka mulutnya.
Dia telah menyelesaikan hidangan utamanya sementara, aku tidak menghabiskan makanannya sebab perutku sudah hampir penuh. Makanan penutup datang seiring dengan Brandon yang mulai membicarakan tentang topik kedokteran.
"Brandon, aku sebenarnya tak ingin membicarakan hal itu ditengah-tengah kencan kita. Aku tak terbiasa membicarakan hal mengenai kesehatan atau sejenisnya ketika sedang berada di luar pekerjaan." protesku lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire
RomanceFoster S-3 Alexander & Isabella (21+) Alexander Grant Foster memilih untuk menikah dengan Jane Maynard, kekasih dan sahabatnya setelah kematian calon istrinya. Dia mencintai istrinya yang kian hari mulai pudar karena kehidupan sebelum dan setelah pe...