Nginep di Kontrakan 6

261 23 0
                                    

All characters in this story are 18+ and intended for mature readers.

Pagi itu Iwan sedang menarik Gojek. Kerjaan sambilannya kalau sedang off dari pekerjaan utamanya. Sekitar jam 9 ia memutuskan untuk beristirahat sambil mengecek WA.

Di grup kontrakan ada 2 video kiriman Taufik, dan 1 pesan kiriman Darno yang hanya berbunyi "astagfirullah."

Iwan langsung merasa penisnya ereksi. Kalau Taufik yang kirim video, mungkin ini lanjutan video-video porno Ryan yang Taufik buat.

Sang kurir memutuskan untuk memainkan video yang terbaru dahulu.

Ryan muncul di layar, sedang duduk di ranjang Taufik. Lalu Taufik mendekatkan kamera ke bibir Ryan yang berwarna pink segar.

"Berarti udah sering ciuman ya sama pacarnya?" tanya Taufik.

"Sering," jawab Ryan genit.

"Terus... Dia pernah liat kamu ga pake kaos?"

"Pernah."

"Yok, kasih liat?" kata Taufik sambil menarik-narik kaos Ryan.

"Sabar!"

"Wow..." bisik Taufik setelah Ryan telanjang dada. Sang supir pun mengelus perut Ryan yang kuning langsat dan rata, sebelum mendekatkan kamera ke puting Ryan. "Pacarmu suka sama putingmu?"

"Suka sih kayaknya..."

"Suka diapain?"

"Hmm... AUWW!"

Belum sempat Ryan menjawab, Taufik sudah mulai mencium dan menjilati putingnya. Digigit-gigit halus dan dikenyot. Membuat Ryan keenakan.

"Ouuuhhh... Ouuuuhhhh... Terus Mas..." desah Ryan.

"Sering main begini ya sama supirmu?" tanya Taufik di antara kenyotan.

"S-sering... Y-yessss... Enak Mas..."

Tak lama setelah itu, Taufik tiba-tiba berhenti.

"Pacarmu udah liat kamu telanjang?" tanyanya.

"Udah..."

"Kasih liat saya yok?"

Ryan tertawa geli, tapi Taufik tanpa menunggu jawaban mulai memeloroti celana dalam pemuda Tionghoa itu.

"Mantap..." erang Taufik rendah. Tak ada sehelai benang pun menutupi badan Ryan. Kulitnya putih bersih, dengan bulu jembut tercukur rapi, kontol Chinese ukuran medium yang sudah ereksi, dan perut yang rata berotot.

Taufik pun merekam semuanya, mulai dari wajah ganteng Ryan yang tersenyum agak malu tapi sange, lalu ke putingnya, ke perutnya, dan akhirnya ke daerah privat Ryan.

"Buka kakimu ya sayang?" ujar Taufik pelan. Tanpa berkata-kata Ryan pun mengikuti kata supirnya.

"Astagfirullah..." erang pria pribumi itu sambil memperlihatkan lubang pantat Ryan yang berwarna pink dan merona. Walaupun terlihat rapat, tetap saja lubang Ryan sudah tidak terlihat perawan.

"Pacarmu udah pernah ngentotin kamu?" tanya Taufik.

"Ngg... Udah..."

"Udah bukan virgin ya kamu..." kata Taufik sambil meraba lubang Ryan dengan jarinya.

"AUU! Geli!" sahut Ryan.

"Saya ikutan ya?" tanya Taufik sambil menatap wajah ganteng Ryan.

Pemuda Chindo itu hanya mengangguk pelan.

Lalu video pun selesai.

bersambung

Ryan dan Taufik, Supirnya (REDUX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang