chapter 18

4.2K 235 0
                                    

dika menggaruk pelipisnya sembari memperhatikan leon yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"om", panggil dika

namun setelah sekian detik, leon tak mengindahkan panggilannya

" om leon", panggil dika lagi

dika pun menghela nafas dan memegang tiang infusnya. dika berjalan mendekati leon

"kak leon", panggil dika pelan

" Balik", hanya itu yang leon ucapkan

dika mendudukkan diri di samping leon dan menarik tangan leon paksa

" aku minta maaf. maaf karena tanpa sadar nyakitin perasaan kamu. kadang, aku hanya lelah dengan hidupku. Keluarga ku hancur tanpa sisa. bahkan kamu membacanya sendiri. mama ku hanya mengirimkan uang tanpa mau repot-repot datang menjengukku", ucap dika

"tapi sekarang aku sadar, masih ada kamu yang peduli sama aku kan", ucap dika menampilkan senyum lebarnya

" siapa yang bilang aku peduli sama kamu. aku hanya khawatir sebagai penegak hukum. aku harus menjaga warga sipil", ucap leon mengalihkan pandangannya

"tapi om, kog aku baru tau kalau om ini polisi", ucap dika menunjuk kartu polisi leon dengan dagunya

" emang harus? lagi pula dengan begitu aku akan lebih muda menangkap manusia sepertimu kan. siapa yang ngajarin kamu pergi malam-malam seperti itu. kamu itu masih pelajar!", ujar leon dengan tatapan mengintimidasi namun lucu di mata dika

CUP

dika menempelkan bibirnya pada bibir leon. mata mereka pun kini saling bertemu dan tangan dika melingkar di pinggang leon.

dika menggigit bibir leon dan langsung menyisipkan lidah nya memasuki mulut leon saat mendapat kesempatan. lidah dika mengabsen setiap gigi leon dan menautkan lidah keduanya.

Leon menutup matanya, mencoba menikmati permainan lidah dika. Leon cukup lelah dan tak ingin melawan untuk saat ini. Pikirannya terlalu jenuh dengan segala yang terasa tiba-tiba.

υ'• ﻌ •'υ

"Fredhhhhh... ", desah ben saat tubuhnya di pojokkan di dinding dengan kepala frederick yang tengah sibuk menghisap tengkuknya

" nanti erick dengar... ahhh..", ben mendesah begitu tangan fred sudah berada di dadanya dan memelintir putingnya

"kamar ku ini kedap suara. lagi pula erick sudah tidur dan papa hari ini sedang keluar kota. kapan lagi kesempatan ini akan datang.. kamu juga tau kan keinginan erick. semakin cepat, akan semakin baik", geram fred sembari mulai melucuti pakaian mereka berdua

" ta-tapi kita belum menikah", ucap ben menggigit bibir bawahnya

fred menggendong ben ala koala, melingkarkan kaki ben di pinggangnya.

fred membawa ben ke ranjang dan membaringkannya

"secepatnya.. kita akan menikah secepatnya. papa sedang mengatur semuanya. sekarang tugas kita adalah membuat adik untuk erick", ucap fred sebelum kini mulai memberikan rangsangan pada tubuh ben

malam itu pun ben dan fred kembali berhubungan badan. tentunya dengan keadaan fred yang sadar 100%.

υ'• ﻌ •'υ

seminggu pun berlalu dan hari ini adalah acara pernikahan ben dan frederick pun dilangsungkan di luar negri.

"om", panggil dika

" apa?", tanya leon

" kita kalau nikah, om mau yang mewah atau sederhana?", tanya dika

leon mengerutkan kening

"emang siapa yang bilang aku mau nikah sama kamu?", tanya leon

" lohhhhhhhhhhhhhhhh... ya harus. om sudah merenggut keperjaka-mppphhhh", ucapan dika berhenti saat tangan leon dengan cepat menutup mulutnya

"kamu apa-apaan. kita ga pernah berbuat apa-apa. jangan ngomong sembarangan kamu!", kesal leon

" tapi kan memang bibir perjaka aku kan udah om renggut", ucap dika sok polos

leon menghentak kakinya dan pergi meninggalkan dika menuju sahabat-sahabatnya.

"selamaaaaaat ya untuk kalian. akhirnya", ucap leon

" makasih ya. makasih untuk semua yang selama ini kamu berikan", ucap ben

"santai saja", jawab leon

" kamu juga harus kejar kebahagiaan mu juga. aku yakin anak itu pantas untukmu", ucap fred

"ish. dia itu anak bau kencur", ujar leon

" tapi aku lihat kalian memang cocok kog. aku sudah lama tak melihatmu sebahagia ini. leon, kamu pantas bahagia", ucap ben

"hmmm.. oh ya, dimana ponakan imutku? ", tanya leon

" erick sedang bersama papa. papa senang sekali mengenalkan erick pada kolega-kolega nya", keluh ben

" tapi bagus juga kan. jadi malam ini kalian bisa menghabiskan malam berdua tanpa hambatan. erick tak rewel sama sekali meski tanpa kalian", ucap leon dengan senyum mengejek

υ'• ﻌ •'υ

"besok kamu sudah bisa home schooling. aku sudah menyiapkan semuanya", ucap leon pada dika

"om. masalah om mau angkat aku jadi anak... aku ga mau", ucap dika

ya, dua hari sebelum keberangkatan mereka ke belanda untuk menghadiri pernikahan ben dan fred. leon mengatakan akan mengadopsi dika sebagai anak . sekaligus untuk mengambil hak asuh dika dari tangan orang tuanya.

" terus kamu mau terlantar seperti anak terbuang?", tanya leon

"om, aku mau kita nantinya menjadi keluarga. tapi bukan sebagai bapak dan anak. aku ingin kita bisa menikah seperti kak fred dan kak ben", ucap dika

"kamu gila? umur kita bahkan berbeda 13 tahun! kamu pikir aku pedofil!", kesal leon

dika menarik leon kedalam pelukannya dan meletakkan kepala nya di pundak leon

" maka tunggulah aku beberapa tahun lagi. akan kubuktikan. aku akan sukses dan meminangmu dengan layak. aku yakin, aku bisa", ucap dika

υ'• ﻌ •'υ

Fred dan ben sudah berada didalam kamar mandi di kamar hotel mereka. Mereka saling memeluk setelah menyelesaikan aktifitas panas mereka.

Fred mengelus perut ben dan mengharapkan akan ada benih nya yang kembali hadir didalam rahim ben dan semakin melengkapi kebahagiaan keluarga mereka.

(づ ̄ ³ ̄)づ to be continue

Can we be a happy ending?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang